Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mensyukuri Keberagaman Sosial, Budaya, Dan Ekonomi

Kita diciptakan Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kelebihan dan kekurangannya, dan dengan talenta serta potensi yang berbeda-beda. Perbedaan kemampuan dan perbedaan ekonomi tersebut hendaknya tidak menjadi sumber perpecahan. Perbedaan tersebut juga tidak perlu menghipnotis rasa
percaya diri. Terus berusaha, kenali potensi diri, kembangkan talenta yang dimiliki untuk menutupi kekurangan diri, serta selalu tampil percaya diri. Hidup saling menghargai dan saling membantu tentunya akan menjadi modal untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara kita.

Di abad globalisasi ini tentu saja kita perlu mempunyai perilaku percaya diri. Meskipun kita tidak mempunyai bermacam-macam benda elektronik, kita tetap harus percaya diri! Simaklah dongeng berikut !
Kita diciptakan Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kelebihan dan kekurangannya Mensyukuri Keberagaman Sosial, Budaya, dan Ekonomi
Lani ialah siswa kelas 5 SD Nusantara. Ia dikenal sebagai anak yang cendekia dan rajin membaca. Ia juga rajin sekolah dan selalu menuntaskan kiprah sekolah sempurna waktu. Nilai-nilai ulangannya selalu berada di atas rata-rata nilai teman-teman di kelas. Selain itu, ia juga sangat ramah, ceria, dan suka membantu teman-teman yang mengalami kesulitan ketika mengerjakan kiprah sekolah.

Hingga pada suatu hari, Lani sedang memakan bekal sekolahnya di kantin sekolah, Beni tiba mendekatinya.

Beni: Lani, kuemu tampak enak, sini saya mau kuemu.

Lani: Ini setengah saja ya, alasannya ialah saya lapar, tadi pagi saya bangkit kesiangan jadi tidak sempat sarapan.

Beni: Sini bagi... pokoknya kamu harus berikan kuemu! Lihat tuh baju seragammu sangat kumal, sepatumu juga sobek. Berikan kuemu!!

Lani tertegun mendengar perkataan Beni. Ia gres menyadari, bahwa dirinya memang hanya seorang anak miskin penjaja camilan cantik keliling. Ayahnya pekerja serabutan yang tidak menentu penghasilannya. Lani memandangi sepatunya yang tampak mulai menganga, juga seragam sekolahnya yang tidak lagi
terlihat warna aslinya. Sejak hari itu, Lani kemudian menjadi anak yang pemurung, ia tampak selalu murung dan tidak lagi bersemangat untuk pergi ke sekolah.

Diskusikan pertanyaan berikut bersama sahabat dalam satu kelompok kecil.
1. Bagaimana aksara tokoh Lani dan Beni?
Lani mempunyai aksara pemalu, gampang berkecil hati. Sedangkan Beni mempunyai aksara sombong dan angkuh.
2. Bagaimana perilaku Beni kepada Lani? Apa yang seharusnya Beni lakukan? Jelaskan dan berikan alasan!
Sikap Beni kepada Lani kurang baik. Seharusnya Beni dihentikan merendahkan dan menghina Lani yang mempunyai latar belakang ekonomi berbeda alasannya ialah kita diciptakan Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
3. Bagaimana perilaku Lani sesudah Beni menghinanya? Apa yang sebaiknya Lani lakukan? Jelaskan dan berikan alasan!
Sikap Lani sesudah Beni menghinanya ialah Lani menjelma pemurung, tampak selalu murung dan beliau jadi tidak bersemangat masuk sekolah. Lani sebaiknya harus terus berusaha, kenali potensi diri, kembangkan talenta yang dimiliki untuk menutupi kekurangan diri, serta selalu tampil percaya diri.
Tuliskan jawabanmu menurut hasil diskusi kelompok. Kalian bisa saling menyebarkan balasan dengan sahabat dari kelompok lain.

Keragaman sosial ialah segala sesuatu yang berafiliasi dengan keanekaragaman atau perbedaan dalam suatu masyarakat atau lingkup tertentu. Keragaman sosial terjadi alasannya ialah beribu-ribu jenis suku,agama yang ada di indonesia bercampur menjadi satu.karena kita hidup dengan banyak sekali macam orang dari beberapa kawasan dan suku.

Kita harus selalu menghargai keanekaragaman masyarakat di lingkungan sekitar. Keberagaman sosial,  budaya dan ekonomi sanggup memenuhi kebutuhan manusia. Selin itu menghargai keberagaman masyarakat yang multi budaya untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Sumber http://www.mikirbae.com/