Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Review Lirik Lagu Sind3ntosca - Minimal

INIRUMAHPINTAR - Saya tidak tau kenapa bisa ketemu dengan lagu ini. Tadinya saya searching di YouTube lagu Sind3ntosca yang judulnya Kepompong, eh malah keterusan putar lagu Sind3ntosca yang judulnya Minimal. Saya teringat lagu itu dulu sempat hits, tepatnya ketika saya masih di dingklik sekolah. Lagunya lezat dan musiknya inspiratif. Liriknya pun ceria, polos, dan sangat be yourself.

Lalu mengapa saya tertarik me-review lagu besutan Sind3ntosca - Minimal ini? 

Pertama, alasannya ialah liriknya sangat praktis dicerna, praktis diingat, unik dan sangat jarang dijadikan tema lagu oleh penyanyi-penyanyi Indonesia lainnya. Tentu sobat bersahabat tau kan klo kebanyakan lagu-lagu yang beredar di pamasukan mengulas wacana cinta-cintaan, jatuh cinta, hingga patah hati-patah hati gitu...Nah, lagu Sind3ntosca yang berjudul Minimal ini tidak sama. Ada cita rasa mahal yang terkandung di dalam liriknya.

Kedua, alasannya ialah liriknya mengandung pesan bermakna. Entah kenapa, saya gres menyadari jikalau lagu Sind3ntosca - Minimal ini mengandung beberapa pesan moral. Pesan yang tidak bakalan sobat bersahabat temukan di lagu-lagu alay dan baper ala pamasukan.

Ketiga, alasannya ialah liriknya anak muda banget. Saya merasa kehidupan si pengarang lagu - Jalu yang tertuang dalam lirik lagu Sind3ntosca - Minimal ini sangat mewakili dunia anak muda, remaja sekolahan, atau mahasiswa yang biasa-biasa saja. Jarang kan yang tertarik membuat lagu dengan tema beginian. Makanya, lagu ini berkelas, sob.


INI Review Lirik Lagu Sind3ntosca - Minimal 

Saya akan review lagu ini bait per bait. Jadi, sobat bersahabat sanggup melihat konsep wangsit dalam pikiran saya sambil memperhatikan baris demi baris yang terkandung di setiap bait. Baiklah mari kita mulai!

#Review Bait ke-1

Melayu tanaman hujan tak kunjung hadir
Banyak pohon yang tumbang desaku jadi gersang 
Sembunyi mentari kapan muncul kembali? 
Kasihan oh hidupku kedinginan selalu 

Di bait pertama, saya menangkap latar suasana ketika lagu ini dibuat. Saat itu, trend kemarau. Kemungkinan kemaraunya panjang alasannya ialah pepohonan di desa sang pengarang sudah gersang. Kebayang kan!, jikalau tanah sudah berhari-hari atau berbulan-bulan tidak disirami air, begitulah gambarannya, gersang. Mungkin segersang perasaan sang pengarang. Atau kebetulan sama gersangnya dengan perasaan sobat bersahabat juga. hehhehe...

Kok bisa? Coba perhatikan baris ke-3. Mentari dikatakan sembunyi. Padahal, idealnya di trend kemarau, mentari selalu hadir pagi-pagi dan tak pernah telat alasannya ialah tidak terhalang awan. Nah, itu artinya, gersang bisa jadi sebagai kata metafora. Tepatnya, kegersangan hati.

Ditambah lagi, larik ke-4 yang mengulas wacana kedinginan. Kok bisa kedinginan di trend kemarau? Yah, mungkin maksudnya, hirau taacuh alasannya ialah kerinduan. Atau bisa juga hirau taacuh alasannya ialah mentari belum hadir alias masih subuh. Namun, saya lebih suka memaknai hirau taacuh itu sebagai simbol kerinduan. Rindu kehidupan yang lebih ceria dan penuh kehangatan. cieee...

#Review Bait ke-2 dan Bait ke-3

Tak mungkin tiruana kan sempurna 
Minimal ku tahu itu biasa 
Tak mungkin tiruana kan terbuka 
Rahasia alam terkunci juga 

Minimal saya selalu tersenyum 
Minimal saya bisa nonton Sinchan di hari minggu 

Bait ke-2 ialah simbol kedewasaan berpikir sang pengarang. Ia menegaskan bahwa tiada yang tepat di hidup ini. Di ketika orang lain bisa melaksanakan satu hal, belum tentu kita juga bisa melakukannya dengan baik. Itulah kodrat manusia. Dan benar, hal ini ialah sesuatu yang biasa terjadi di dunia.

Dan satu hal lagi, tidak tiruana masalah, beban pikiran, dan bunyi hati harus diutarakan atau diungkapkan terbuka. Bahkan ke orang-orang terdekat sekalipun. Itulah kehebatan sang pengarang berdasarkan aku.

Coba perhatikan lirik di baris ke-4 bait ke-2, rahasia alam terkunci juga. Ia bergotong-royong menegaskan bahwa diam-diam alam ajah terkunci, jadi andaikan lisan juga terkunci seharusnya bukan problem bukan?

Dan benar sekali. Siapa yang bisa mengetahui diam-diam alam, contohnya wacana kapan selesai zaman terjadi? kapan akan hujan? kapan akan turun salju? kapan si jomblo berkeluarga? Pak Jokowi ajah mungkin tidak pernah bertanya, "Kapan saya akan menjadi Presiden?"

Yang penting berdasarkan si pengarang menyerupai yang terlintas di bait ke-3, apapun yang terjadi di kehidupan engkau. Entah lagi sedih, terpuruk, dimarahi guru alasannya ialah lupa ngerjain PR, atau telat masuk kuliah, dsb, tidakboleh hingga lupa bahagia, sob.

Coba kita tengok tips cara senang berdasarkan Jalu, sang pengarang.

Pertama, selalu tersenyum. Artinya, selalulah berusaha menyikapi hidupmu dengan optimis. Tersenyumlah walau adakala hidup itu pahit. Toh, besok-besok yang pahit bakal menjadi elok kok.

Kedua, nonton Sinchan di hari Minggu. Artinya, nikmati hidupmu sebaik mungkin. Yang suka nonton, ya nonton ajah. Yang suka nge-game, ya nge-game ajah. Asalkan tidakboleh hiperbola dan lupa waktu makan, istirahat, dan shalat. Biar hidup lebih bermakna. wuiihhhh.....

#Review Bait ke-4

Ku tahu ku tak bisa jago matematika
Minimal saya tahu berhitung dari satu
Tak mengerti kimia jauh dari fisika
Minimal saya tahu ku tak suka mereka

Bait ke-4 ialah simbol kepercayaan diri sang pengarang. Ia tau kelemahannya. Ia tau belum sempurnanyanya. Ia jujur dengan ketidakmampuannya di matematika, kimia, dan fisika. Namun, bukan berarti ia malas ke sekolah. Ia tetap melaksanakan sebisanya. Yang penting ia sanggup memetik ilmu dengan melaksanakan yang terbaik.

Pesannya ialah jikalau engkau sudah berusaha yang terbaik, tetapi hasilnya belum terbaik. Percayalah bahwa itu hasil kerja kerasmu sendiri. Jangan merendahkan diri atau bahkan hingga menyerah. Lakukan saja yang lain dan seriuslah. Mungkin potensimu bukan di bidang tersebut. Yakinlah, apapun yang ditanam, itulah yang dituai. Jika menanam kebaikan, niscaya pguannya kebaikan.

#Review Bait ke-5

Tak mungkin tiruana berkacamata
Minimal saya bisa membaca
Tak mungkin tiruana pandai bicara
Minimal saya tahu rasanya

Hampir sama dengan bait ke-4, di bait ke-5 sang pengarang kembali mengungkapkan bahwa tidak tiruana orang itu sama. Ada yang pandai, ada yang kurang. Ada yang jago dalam pelajaran, ada juga yang mahir dalam bermusik. Ada yang pandai berbicara, ada juga yang bisa berbicara. Intinya ialah tiruananya boleh dipelajari, kemudian pilihlah yang sangat senang dan sejalan dengan visi-misi hidup.

Pelajarannya ialah tidak tiruana yang sukses dilakukan orang lain, sukses juga dilakukan diri sendiri. Tidak tiruana yang orang lain senangi, juga kita senangi. Begitupun sebaliknya. Artinya, tiruana orang beda-beda. Bisa jadi mitra kita suka main bola, selalu main bola, dan hasilnya jadi pemain bola yang terkenal. Sementara kita punya talenta lain. Bermusik misalnya.

Dan hal itu sudah dibuktikan oleh sang pengarang lagu Sind3ntosca - Minimal ini. Lagunya berkelas.

#Bait ke-6

Minimal saya berguru sesuatu
Minimal saya pernah mencoba
Minimal saya selalu tersenyum
Minimal saya bisa nonton Sinchan di hari minggu

Bait ke-6 atau terakhir ialah penutup. Dari tiruana hal yang sang pengarang pelajari, tidak tiruananya menjadi sebuah keahlian atau skill mencari penghidupan. Makanya ia tidak menjadi guru/dosen yang jago matematika, fisika, dan kimia. Ia juga tidak menjadi pengacara yang jago bicara. Ia lebih menentukan passionnya di dunia musik. Yang penting bisa tersenyum bahagia.

Pesannya ialah apapun pilihan hidupmu, jadilah diri sendiri. Tidak usah mencontek gaya hidup orang lain. Tidak usah memaksakan diri menyukai yang tidak disukai. Seperti saya nih - saya suka main game dan nulis artikel, makanya saya jadi blogger + adsense publisher.

Pesan buat Orang renta dan Adik-adik

Bagi orang tua, pesan dari lirik lagu  Sind3ntosca - Minimal ini sanggup dijadikan renungan dan materi pertimbangan dalam mendidik anak. Jangan pernah memaksakan kehendak apalagi hingga marah-marah. Cukup tuntunlah mereka menentukan hidup mereka sendiri. Asalkan tidak melanggar norma dan budaya, biarkan mereka memainkan perannya.

Bagi adik-adik di dingklik sekolah atau kuliah, mulai kini tentukan passion kalian. Jangan spesialuntuk menentukan hura-hura atau begadang tanpa manfaat. Pilih passion yang bermanfaa! Usia muda ialah momentum untuk diberinvestasi supaya masa depan cerah.

Intinya, kalian boleh mempelajari tiruana hal di sekolah dan dingklik akademi tinggi. Namun, cukup pilih satu atau dua yang engkau sukai. Kembangkan. Fokus. Lalu, liatlah apa yang terjadi. Semoga sukses menyertai!

Jika sobat bersahabat tertarik mendengarkan lagu Sind3ntosca - Minimal , silahkan tonton video diberikut ini! Dijamin ketagihan! Saya ajah putar lagunya hingga berkali-kali!hehehe...