Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis-Jenis Benang Dan Ciri-Ciri Pembuatannya

INIRUMAHPINTAR - Kali ini, saya mengajak para sobat akrab pembaca untuk memahami lebih akrab Jenis-Jenis Benang dan Ciri-ciri Pembuatannya beserta kegunaannya. Pernahkah kita bertanya-tanya wacana baju, celana, selimut, dan pakaian yang kita gunakan sehari-hari? Bahan apakah yang digunakan untuk menciptakannya? Apakah tiruananya dijahit, dirajut, atau disulam memakai jenis kain yang sama? Lalu apakah kain tersebut dibuat dari jenis benang yang homogen? Nah, untuk menjawabannya, silahkan menyimak uraian wacana jenis-jenis benang diberikut ini:

1. Benang Biasa

Yang digolongkan benang biasa yaitu benang jahit, benang tenun, benang lawe, dan benang sering. Penjelasannya di bawah ini:

a. Benang Lawe (disebut juga Benang Mula)
Benang Lawe ialah benang pintal yang tersusun dari serat-serat pendek (Staple), yang dibuat dengan cara menarikdanunik serat-serat tersebut sedikit demi sedikit. Selanjutnya didiberi antihan sehingga menjadi suatu antihan yang berkesinambungan. Antihan ialah pintalan pada serat semoga serat-serat terbentuk menjadi suatu massa yang menyatu, sehingga benang menjadi kuat. Biasanya benang lawe diperuntukkan untuk benang tenun. Jumlah artihan pada benang pintal akan kuat pada sifat fisika dari benang, mirip kekuatan, penampilan, dan pegangannya.

Untuk membuat benang lawe, biasanya digunakan alat mesin pintal (simplex) atau kincir, dan produknya berupa benang tunggal. Pembuatan benang ini ialah tahap kedua dalam pembuatan kain sebelum proses penenunan.

b. Benang Tenun
Benang yang digunakan untuk membuat kain atau rajutan disebut sebagai benang tenun. Benang tenun lebih kuat dibandingkan dengan benang lawe alasannya ialah benang ini sudah dipilin. Untuk menenun dibutuhkan benang yang cukup kuat alasannya ialah benang ini mengalami tabrakan selama proses penenunan.

Benang tenukan terbagi lagi menjadi dua, yaitu benang lungsi dan benang pakan. Benang lungsi yaitu benang-benang pada kain tenun yang sejajar dengan panjang kain. Ciri-ciri benang lungsi yaitu lebih kuat, antihannya lebih tinggi dan lebih kecil dibandingkan dengan benang pakan. Sedangkan benang pakan ialah benang yang bersilangan dengan benang lungsi pada kain tenun.

Tiap jenis benang tekstil mempunyai sifat kekhusuannya sendiri-sendiri, bergantung pada jenis serat, cara pembuatannya dan penerapannya.

c. Benang Sering
Berbeda dengan jenis benang sebelumnya yang berserat tunggal, benang sering yaitu benang yang dibuat dari satu helai atau lebih benang yang dipilin menjadi satu. Ada beberapa macam benang sering, tetapi yang paling umum spesialuntuk dua saja yaitu benang sering tunggal dan benang sering kembar. Benang sering tunggal dibuat dari dua helai benang atau lebih dipilin menjadi satu. Benang sering kembar ialah benang yang sudah disering kemudian disering lagi dengan benang sering lainnya. Oleh alasannya ialah itu, benang sering kembar jauh lebih kuat dibandingkan dengan benang sering tunggal.

Untuk memperoleh mutu/kualitas benang yang baik dan bulat, benang disering dengan arah yang berlawanan. Benang yang dipilin ke arah kanan, harus disering ke arah kiri.

d. Benang Jahit
Benang yang digunakan untuk menjahit materi (kain, sepatu, terpal, selimut, dsb) dinamakan benang jahit. Jenis benang ini dibuat dari serat alam contohnya kapas, linen, sutra, dan lain-lainnya. Namun, ada juga benang jahit yang terbuat dari serat buatan mirip rayon, poliester, gelas, dan nilon.

Benang jahit yang berasal dari serat pendek (Staple) mempunyai belum sempurnanya, yaitu serat-serat pada ujung benang praktis membuka dan jikalau dikala pembentukan benang terputus, maka benang tersebut tidak mempunyai kekuatan lagi.

Kaprikornus perlu untuk mengetahui ciri-ciri benang jahit jahit yang baik, di antaranya:
  • Garis tengah atau diameternya rata.
  • Dalam keadaan tegang, jalannya tetap lancar walaupun melalui lubang jarum.
  • Permukaannya licin dan tahan terhadap gesekan.
  • Cukup kuat, dalam pembersihan dan pemakaian tidak praktis putus.
  • Cukup lentur untuk membentuk jahitan, tidak menyusut dan sebagainya.


2. Benang Istimewa

Benang istimewa ialah jenis benang yang dibuat untuk tujuan-tujuan tertentu sehingga menyebabkan dampak baru. Jenis benang ini contohnya digunakan untuk menghias pakaian atau kain, serta untuk membuat kain itu sendiri. Produk yang dihasilkan mirip taplak meja, rajutan seprai, dan sebagainya.

Ada beberapa jenis benang istimewa yang dibuat dengan menyering dua helai benang atau lebih yang berlainan warnanya, sehingga dihasilkan majemuk benang berwarna, antara lain:

a. Benang Mouline (Benang Mulin Pelangi)
Benang jenis ini juga biasa disebut sebagai benang Grandelle, yaitu benang yang terdiri atas dua benang atau lebih yang berlainan warna kemudian disering menjadi satu. Benang jenis juga biasa dipergunakan sebagai benang hias alasannya ialah mempunyai kekuatan tinggi. Selain itu, alasannya ialah terbentuk dari bemacam-macam warna, benang mulin disebut juga benang pelangi.

b. Benang Melange (Benang Melang Serabut Campur)
Benang jenis ini dipintal dari serabut berwarna-warni. Benang ini hampir sama dengan benang mulin, tetapi benang melang tidak sanggup dipisahkan menjadi dua benang yang lepas, mirip halnya benang mulin. Benang melang kelihatan jawaban pintalannya, sedangkan benang mulin kelihatan jawaban disering. Benang melang biasanya digunakan untuk menghias.

c. Benang Frotte (Benang Frote/Bersengkelit)
Benang bersengkelit mempunyai nama lain yaitu benang keriting (Curl yarn), alasannya ialah pada tekstur benang tampak benang-benang yang mirip rambut keriting. Benang bersengkelit tersusun dari tiga helai benang, yaitu benang halus sebagai dasar, benang pilin tebal yang mempunyai pilinan lunak (sebagai benang penghias atau benang pembentuk sengkelit), dan benang halus sebagai benang pengikat.

Benang pembentuk sengkelit jauh lebih tebal daripada yang lain. Benang tebal dipilin kendur mengelilingi benang halus. Lalu dipilin lagi dengan pengikat, berlawanan arah. melaluiataubersamaini cara ini, benang tebal akan membentuk sengkelit-sengkelit pada permukaan benang.

d. Benang Knobble (Benang Knop/Bertukul)
Benang jenis ini ialah benang yang dibuat dari satu atau dua helai benang sebagai benang dasar. Benang dasar tersebut dipilin dengan benang lain yang akan membentuk benjolan atau knop pada jarak tertentu secara teratur. Knop terjadi alasannya ialah benang penghias didiberi kecepatan tinggi pada jarak tertentu, sehingga benang tersebut berputar mengelilingi benang dasar dan membentuk knop. Benang pilin yang terdapat benjolan ini kemudian dipilin memakai benang pengikat dengan arah pilinan yang berlawanan.

e. Benang Slub (Benang Slap)
Benang jenis ini dibuat dari dua helai benang yang dipilin, yaitu benang halus, dan benang tebal. Penyuapan benang tebal dilakukan secara tidak tetap, sehingga menghasilkan benang pilin yang diameternya tebal tipis tidak teratur. Lalu benang ini dipilin memakai benang pengikat dengan arah berlawanan. Benang slap sanggup dibuat dari benang sutra atau benang termoplastik.

Referensi: Puspa Ragam Busana : Pemilihan Bahan Tekstil oleh Goet Poespo

Nah, itulah Jenis-Jenis Benang dan Ciri-ciri Pembuatannya beserta kegunaannya. Semoga bermanfaa ya!