Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Refleksi Dosen: Jangan Pindahkan Jadwal Seenaknya!

INIRUMAHPINTAR - Dosen dan mahasiswa saling membutuhkan. Dosen membutuhkan mahasiswa sebagai objek perkuliahan dan mahasiswa membutuhkan dosen untuk memperoleh ilmu pengetahuan, kompetensi akademik, dan keteladanan. Tanpa mahasiwa, dosen mau mengajar siapa? dan tanpa dosen, siapa yang akan mengajar mahasiswa? Hubungan ini bersinergi menjadi simbiosis mutualisme, alasannya yaitu saling menguntungkan.

Niat suci mahasiswa, hadir jauh-jauh dari kampung, tinggal di kos, dengan mengandalkan kesederhanaan serta ketahanan lahir batin yaitu untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi, demi menaikkan kompetensi diri semoga sanggup meraih impian yang diidam-idamkan. Jadi, setiap ada jadwal perkuliahan, para mahasiswa berusaha hadir dan mengikutinya dengan baik.

Namun, harapan tidak selamanya sesuai kenyataan. Mahasiswa yang hadir sesuai jadwal perkuliahan yang diterbitkan resmi oleh perguruan tinggi daerah mereka bernaung, terkadang harus menunggu sampai berjam-jam tanpa ada gejala dosen penyaji mata kuliah hadir atau tidak. Hingga kemudian, para mahasiswa memutuskan pulang dengan bertangan hampa, ternyata dosen tidak hadir juga tanpa ada kabar diberita. Rugi waktu, tenaga, dan ongkos yaitu hadiah mereka hari itu.

Jadi, tidakboleh heran! di hari-hari kuliah diberikutnya, para mahasiswa menjadi kurang bersemangat. Mereka gres menentukan berangkat ke kampus jikalau sudah memastikan dosen benar-benar ada di daerah atau tidak (meskipun tidak tiruana mahasiswa demikian). Imbasnya, mereka terkadang hadir terlambat. Ternyata itu tiruana bermula dari absensi dosen di awal-awal mereka mengenal dunia perkuliahan. 

 Dosen membutuhkan mahasiswa sebagai objek perkuliahan dan mahasiswa membutuhkan dosen unt Refleksi Dosen: Jangan Pindahkan Jadwal Seenaknya!

Jika mahasiswa sedikit mengerti, bahwa menjadi dosen itu tidak gampang, termasuk mengatur jadwal yang padat, maka absensi dosen yang spesialuntuk sesekali mungkin sanggup dimaklumi. Apalagi jikalau disertai dengan konfirmasi sehari sebelumnya, bukan informasi mendadak yang merugikan mahasiswa. 

Terutama jikalau dosen berhalangan hadir alasannya yaitu urusan penting dan darurat, contohnya urusan keluarga dan berjanji mengganti di lain peluang, maka mahasiswa niscaya merelakan dengan penuh kepolosan. 

Yang menjadi problem kemudian yaitu jikalau ada dosen yang seenaknya memindahkan jadwal secara sepihak, tanpa melaksanakan konfirmasi dengan tiruana mahasiswa (atau minimal dengan ketua tingkat sebagai perwakilan). Terlebih lagi, jikalau dosen memindahkan jadwalnya ke hari libur atau hari dimana ada jadwal perkuliahan lain. Tentu saja, mahasiswa dibentuk kalang kabut, dan pusing tujuh keliling.

Idealnya, sebelum perkuliahan di semester baru, para dosen melaksanakan konfirmasi dengan pihak kampus (akademik) tentang jadwal perkuliahan. Jika ada yang bertepatan dengan kesibukan mereka, sang dosen sanggup melaksanakan pengaturan atau pemindahan jadwal sebelum informasi resmi jadwal perkuliahan tersebut dibagikan ke mahasiswa.  

Lain halnya jikalau dosen bersepakat dengan mahasiswa di pertemuan pertama perkuliahan, yang biasanya beragendakan kontrak kuliah. Dosen dan mahasiswa sanggup menentukan jadwal lain yang tidak sama dengan jadwal yang diputuskan oleh kampus. melaluiataubersamaini syarat, tidak ada jadwal mata kuliah lain yang dikorbankan. 

Solusi lain yaitu, para dosen sanggup saling berkomunikasi, bertukar jadwal, kemudian mengkonfirmasi ke mahasiswa tentang jadwal baru. Atau boleh juga dosen yang berhalangan hadir di perkuliahan, sanggup meminta asistennya untuk menggantikan. Jadi, bagaimanapun caranya,  mahasiswa tidak elok dijadikan korban absensi dosen. Mestinya selalu ada cara-cara bijak untuk mengatasi absensi dalam perkuliahan. 

Pun, dosen yaitu profesi yang mencerminkan intelektualisme dan pemilik kearifan. Jadi, mencari solusi atas ketidakhadirannya di suatu mata kuliah tanpa mengorbankan mahasiswa, seharusnya bukan problem berarti. Semua amanah dan tanggung balasan perkuliahan baiknya selalu dijunjung tinggi semoga kualitas profesi semakin matang.

Sikap Mahasiswa

Bagaimana menghadapi dosen yang suka pindahin jadwal kuliah? Andai mahasiswa masih menemukan dosen-dosen yang selalu memindahkan jadwal tanpa kesepakatan bersama, sebaiknya mereka melaksanakan koordinasi segera dengan pihak akademik atau ketua prodi/jurusan. melaluiataubersamaini harapan semoga sang dosen segera diganti atau ditukar dengan dosen lain yang lebih bertanggung jawaban. 

Jika lambat melapor, para mahasiswa akan rugi sendiri. Tentu tidak lezat bukan, mahasiswa membayar semester berjuta-juta tetapi justru kuliah seadanya. Jadi, mahasiswa seharusnya mempunyai mental baja untuk aktif memperjuangkan hak mereka, yaitu kuliah sempurna waktu, diajar dosen diberintegritas dan berkarakter, tanpa diwarnai gonta-ganti atau pindah jadwal seenaknya.

Sikap Kampus

Bagaimana kampus seharusnya menyikapi dosen-dosen mereka yang kurang bertanggung jawaban? Tanpa laporan dari mahasiswa, seharusnya setiap perguruan tinggi punya inisiatif untuk melaksanakan pemantauan perkuliahan. Salah satunya dengan merekrut pengawas atau detektif intern untuk mengecek rajin tidaknya dosennya mengisi kelas. 

Langkah selanjutnya yaitu pihak kampus proaktif untuk menegur dosen-dosen nakal yang suka lari dari tanggung balasan atau dosen-dosen yang bahagia memindahkan jadwal secara sepihak tanpa persetujuan mahasiswa.

Tentu sedikit ribet, tetapi jikalau ingin memajukan kualitas pendidikan di tingkat perguruan tinggi, setiap institusi wajib bekerja lebih kreatif dan inovatif. Termasuk melaksanakan pemantauan berkala, mengecek kinerja dosen, merefleksi, menegur, dan mempersembahkan penilaian dalam pertemuan mingguan atau bulanan.

Kesimpulan sederhana yang menggambarkan situasi ini yaitu bagaimanapun caranya, perguruan tinggi wajib menjamin mahasiswa senang, tenang, dan nyaman belajar. Salah satunya dengan menyiapkan dosen-dosen handal yang bukan spesialuntuk andal di bidangnya, tetapi juga andal dalam afektif dan punya huruf profesi yang diidam-idamkan mahasiswa. 

Dampak dan Akibat Jika Dibiarkan

Apa akhir jikalau sebuah perguruan tinggi membiarkan dosen-dosen mereka memindahkan jadwal perkuliahan seenaknya? Tentu imbasnya ada pada mahasiswa. melaluiataubersamaini pembiaran ini, secara tidak langsung, kampus mengajarkan dan membentuk mahasiswa yang kurang diberintegritas. Suatu saat, jikalau ada alumni yang berhasil menjadi dosen di masa depan, mereka pun berpotensi melaksanakan hal sama dengan apa yang pernah dirasakannya (meski tidak tiruananya).

Lain halnya jikalau kampus menyediakan atmosfer kedisiplinan, dimana para dosen selalu hadir sempurna waktu, tidak suka memindahkan jadwal perkuliahan seenaknya, kemudian mengajar dengan penuh integritas, dan bisa menumbuhkan motivasi mahasiswa, maka perguruan tinggi tersebut pastinya akan tumbuh pesat menjadi institusi pendidikan tinggi yang berkarakter. Dan di masa depan, para mahasiswanya populer dimana-mana sebagai intelektual berkarakter dan bijak, bukan tukang pemantik huru-hara. INI yang disebut menularkan keteladanan.

Jadi, sebagai celoteh terakhir, saya mengajak para institusi pendidikan tinggi di Indonesia untuk selalu penilaian diri, termasuk merefleksi kinerja dosen-dosen mereka semoga hak mahasiswa tidak terpinggirkan atau terabaikan.