Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Sebab, Manfaat, Jenis, Perjuangan Perdagangan Di Indonesia

INIRUMAHPINTAR - Pengertian, Sebab, Manfaat, Jenis Perdagangan di Indonesia - Perdagangan ialah aktivitas jual beli dengan maksud memberikan barang dari produsen kepada konsumen. Dilihat dari sejarahnya, perdagangan berkembang dari perdagangan tukar-menukar barang (barter) hingga perdagangan modern. Perdagangan dengan tukar barang ialah barang dagangan tersebut diletakkan di suatu tempat tertentu, kemudian diambil oleh orang lain dan ditukar dengan barang lain yang nilainya sama.

Keadaan masyarakat makin usang makin maju, lantaran itu dibuatlah alat penukar, yaitu uang. Pada zaman lampau, alat penukar sanggup berwujud batu, kulit kerang, dan besi.

Sebab-Sebab Timbulnya Perdagangan

Sebab-sebab timbulnya perdagangan ialah sebagai diberikut.
  1. Perbedaan iklim dan tanah yang menjadikan perbedaan hasil. Tukar-menukar hasil diperlukan untuk mencukupi/memenuhi kebutuhan hidup.
  2. Kekayaan barang-barang tambang yang tidak merata.
  3. Persebaran penduduk dan ketersediaan barang konsumsi tidak merata sehingga kawasan yang padat penduduknyaharus menhadirkan barang dari tempat lain untuk memenuhi kebutuhannya.
  4. Kecerdasan, kegiatan, dan modal untuk menghasilkan sesuatu barang tidak merata.
  5. Manusia pada hakikatnya ialah makhluk ekonomi dan sosial.

Negara kita mempunyai faktor-faktor yang menguntungkan untuk perjuangan perdagangan. Faktor-faktor tersebut ialah sebagai diberikut.
  1. Letaknya strategis, yaitu antara benua Asia dan Australia dan berada di jalur kemudian lintas yang ramai.
  2. Bertiupnya angin isu terkini yang bermanfaa untuk nelayan.
  3. Jumlah penduduk yang banyak sebagai konsumen.

Pada zaman modern, kemajuan metode menghipnotis corak pedagangan;
  1. Reklame yang dimuat dalam surat kabar, radio, televisi, dan reklame di tepi jalan; atau berupa iklan yang dipajang di situs-situs online, contohnya iklan bermitra menyerupai adsense atau iklan-iklan lainnya.
  2. Sistem monster (contoh);
  3. Metode berproduksi yang makin cepat;
  4. Barang-barang tertentu yang dibentuk berdasarkan kebutuhan konsumen dan mode.

Jenis-Jenis Perdagangan 

Dalam dunia perdagangan dikenal sebagai jenis perdagangan. Dilihat dari banyaknya (jumlah) yang diperdagangkan, perdagangan dibedakan menjadi tiga, yaitu perdagangan besar, sedang, dan kecil.
  1. Perdagangan besar spesialuntuk mengenal penjualan dan pembelian barang dalam jumlah besar dengan harga yang lebuh rendah dari harga ecerang. Perdagangan semacam ini diantaranya dilakukan oleh para eksportir dan importir. Perdagangan besar ini berpusat di kota-kota elabuhan. Perdagangan besar membutuhkan modal besar, organisasi dan administrasi yang baik; kepandaian (jiwa dagang dan pengalaman berdagang).
  2. Perdagangan sedang atau menengah menampung barang kebutuhan dari produsen kepada pedagang eceran dalam jumlah sedang.
  3. Perdagangan kecil ialah perdagangan dalam bentuk eceran, berjumlah kecil dan harganya lebih mahal. Misalnya, perdagangan di pinggir-pinggir jalan, di pasar-pasar, di warung-warung/kios-kios, dan di toko.

Dilihat dari jangkauannya, perdagangan dibedakan menjadi dua, yaitu perdagangan dalam negeri dan luar negeri.
  1. Perdagangan dalam negeri ialah perdagangan yang mencakup tiruana barang yang dihasilkan di dalam negeri dan barang-barang impor. Di negara kepulauan menyerupai Indonesia, dikenal perdagangan antarpulau. 
  2. Perdagangan luar negeri ialah jenis perdagangan yang ruang lingkupnya tidak saja berupaa perjuangan mengekspor barang ke luar negeri, tetapi juga melaksanakan impor dari luar negeri.

Jenis Komoditas Perdagangan Antarpulau di Indonesia 

Indonesia ialah negara kepulauan. Oleh lantaran itu, perdagangan antarpulau sangat penting. Melalui perdagangan antarpulau, barang-barang hasil produksi suatu pulau sanggup disalurkan ke pulau lain yang membutuhkan. Perdagangan antarpulau juga disebut perdagangan interisuler. Untuk melancarkan perdagangan antarpulau, perlu pramasukana transportasi (angkutan) yang memadai, baik angkutan darat, laut,maupun sungai. Oleh lantaran itu, dalam perdagangan antarpulau peranan pramasukana jalan raya, pelabuhan, laut, dan sungai sangat penting. Komoditas (barang dagangan) dalam perdagangan antarpulau ialah sebagai diberikut:
  1. Dari Jawa/Madura berupa beras, gula, teh, kopi, garam, tekstil, kain batik, obat-obatan, ban, semen, dan kendaraan bermotor;
  2. Dari Sumatera berupa minyak bumi, watu bara, kayu, minyak kelapa sawit, rotan, cengkih, lada, gambir, pupuk, dan semen;
  3. Dari Kalimantan berupa kayu, minyak bumi, intan, ikan, rotan, dan cengkih;
  4. Dari Sulawesi berupa kopra, minyak kelapa, beras, kayu hitam, semen, dan aspal;
  5. Dari Bali dan Nusa Tenggara berupa sapi, babi, kerbau, kuda, dan kayu cendana;
  6. Dari Maluku dan Irian berupa cengkeh, ikan, mutiara, sagu, dan pala.

Manfaat Perdagangan Bagi Perekonomian Indonesia

Perdagangan mempunyai peranan yag penting dalam perekonomian Indonesia. Oleh lantaran itu, pemerintah senantiasa meningkatkan aktivitas perdagangan dalam aneka macam bidang.

Tidak ada suatu daerah/pulau di Indonesia yang menghasilkan tiruana barang kebutuhan penduduk setempat. Hasil produksi suatu kawasan Indonesia tidak sama dari hasil produksi di kawasan lain. Baik produksi kawasan pertanian, pertambangan, maupun perindustrian.

Hasil produksi kawasan pepegununganan juga tidak sama dengan hasil produksi kawasan dataran rendah di pantai. Dataran tinggi dikenal dengan hasil teh dan kina. Sedangkan dataran rendah populer dengan hasil kelapa dan tebu.

Demikian pula dengan hasil suatu negara. Tidak ada suatu negara pun yang menghasilkan tiruana barang yang diperlukan oleh penduduk negara tersebut. Hasil produksi suatu negara tidak sama dengan hasil produksi negara lain. Tiap negara mempunyai keistimewaan hasil produksi, contohnya Indonesia dan Malaysia populer dengan hasil–hasil perkebunan, sedangkan Jepang dan Jerman populer dengan hasil-hasil industrinya. Perbedaan hasil produksi itu mengakibatkan tukar-menukar antardaerah, antarpulau, dan antarnegara. Kekurangan barang-barang suatu negara dicukupi dengan menhadirkan barang-barang dari negara lain. Apabila kita banyak mengirimkan barang ke luar negeri (ekspor), hal itu sangat menguntungkan bagi perekonomian Indonesia.

Alat pembayaran dalam perdagangan luar negeri disebut devisa. Devisa berwujud uang asing, wesel asing, dan piutang di luar negeri. Devisa yang paling banyak dipakai dalam perdagangan luar negeri ialah uang asing, terutama dolar Amerika Serikat (US $). Bila Indonesia mengekspor barang maka akan memperoleh devisa. Devisa hasil ekspor itu dipakai untuk membayar impor. Oleh lantaran itu, harus diusahakan supaya nilai ekspor paling sedikit sama dengan nilai impor. melaluiataubersamaini demikian, tidak terjadi belum sempurnanya devisa untuk membayar impor. Bila nilai ekspor lebih banyak, tentu saja lebih baik lantaran terdapat kelebihan devisa. Simpulannya, ekspor lebih penting daripada impor dan ekspor harus ditingkatkan. Pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan ekspor terutama ekspor nonmigas.


Usaha Memajukan Perdagangan

Usaha-usaha memajukan perdagangan ialah sebagai diberikut:
  1. Mengikuti pameran-pameran di luar negeri dan meningkatkan promosi;
  2. Melakukan training terhadap eksportir;
  3. Memperbesar daya tampung pelabuhan-pelabuhan Indonesia terhadap kapal-kapal abnormal dan modernisasi pelabuhan;
  4. Menyederhanakan mekanisme ekspor;
  5. Meningkatkan kekerabatan perdagangan dengan luar negeri;
  6. Meningkatkan mutu barang-barang ekspor sesuai dengan syarat-syarat perdagangan internasional;
  7. Meningkatkan produksi barang yang tinggi permintaannya di luar negeri.


Jenis Barang Dagangan/Komoditas Yang Diekspor dan Diimpor

Negara-negara utama tujuan ekspor Indonesia ialah Jepang. Ekspor ke Jepang mencakup beberapa aspek sekitar 46% dari total ekspor yang sebagian besar (88%) ialah ekspor minyak bumi dan gas.

Sama halnya dengan ekspor, negara-negara utama asal barang impor ialah Jepang, ASEAN, Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), dan Amerika Serikat. Khusus untuk negara-negara ASEAN, impor Indonesia lebih dari 80% berasal dari Singapura, sedangkan impor Indonesia dari MEE sekitar 40% berasal dari Jerman.

Peranan migas terus meningkat, tetapi semenjak 1982 proteksi cenderung menurun. Hal ini disebabkan oleh merosotnya harga minyak di pamasukan dunia sebagai akhir banyak ditemukannya sumur minyak gres oleh negara-negara OPEC.

Perkembangan impor Indonesia memberikan pola yang tidak jauh tidak sama dengan perkembangan ekspornya. Meskipun demikian, devisa yang diterima dari ekspor minyak masih lebih tinggi dibandingkan dengan pengeluaran untuk impor.

Mulai tahun 1988 Indonesia menggalakkan ekspor nonmigas antara lain ke Amerika Serikat, Singapura, Jepang, Jerman, Inggris, Belanda, Taiwan, Arab Saudi, Korea Selatan, dan Hongkong. Hasilnya ialah terjadi peningkatan yang luar biasa dalam devisa yang diperoleh dari ekspor nonmigas dari 11,5 milyar pada tahun 1988 menjadi 23,3 milyar pada tahun 1992.

Barang-barang ekspor yang mempersembahkan proteksi terhadap naiknya ekspor nonmigas hingga 1992 ialah pakaian, barang-barang kayu, alat telekomunikasi, watu bara, tembaga, alat listrik, nikel, kertas, mesin kantor, dan sebagainya.

Demikianlah pembahasan wacana Pengertian, Sebab, Manfaat, Jenis, Usaha Perdagangan di Indonesia. Semoga bermanfaa!