Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh, Ciri-Ciri dan Pengertian Karakteristik Hikayat

Hai sahabat Media Pembelajar- Apa saja sih Contoh, Ciri-Ciri dan Pengertian Karakteristik Hikayat? Jika belum bisa menjawabannya dengan lengkap, teman erat beruntung membaca goresan pena ini sebab saya akan menguraikan tentang tersebut secara mendalam.

Sebagai bahan yang diajarkan di kelas X SMA/MA sederajat dalam kurikulum 2013 versi revisi 2017, bahan tentang Hikayat ini sesungguhnya bukanlah bahan baru. Hanya saja bentuk penyajian dan langkah-langkah pengajarannya yang tidak sama.

Pengertian dan misal HIKAYAT

Hikayat yaitu karya sastra yang meliputi kisah sejarah yang menarikdanunik, penuh keajaiban, atau hal-hal yang adakala tidak masuk akal. Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran (karangan bebas atau prosa).

Hikayat juga sanggup diartikan sebagai kisah Melayu usang yang mengisahkan kebemasukan dan kepahlawanan orang-orang ternama, para raja atau orang suci di sekitar istana dengan segala kesaktian, keguahan, dan mukjizat tokoh utamanya.

Dalam pengertian lebih lengkap, hikayat dapat didefinisikan sebagai bentuk prosa usang dan penggalan dari kisah rakyat yang menggambarkan kepahlawanan dan keagungan. Hikayat bersifat rekaan, mengandung unsur-unsur kesejahteraan, keagamaan, riwayat hidup atau biografi seorang tokoh.

Pada dasarnya, hikayat menceritakan kisah-kisah seputar istana. Hal itu dikarenakan pengarah hikayat umumnya yaitu pegawai istana di zamannya.

Pengertian, misal, Ciri-Ciri / Karakteristik HIKAYAT

Beberapa rujukan hikayat yang muncul pada masa efek Islam yaitu Hikayat Iskandar Zulkarnain, Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Khaidir, Hikayat 1001 Malam, Hikayat Si Miskin, Hikayat Bayan Budiman, dan Hikayat Amir Hamzah.

Selain beberapa rujukan tersebut, efek Hindu-Budha juga terserap ke dalam bentuk karya sastra hikayat. Karya sastra tersebut, antara lain yaitu Hikayat Pandawa Lima, Hikayat Panji Wilakusuma, dan Hikayat Sri Rama.

Karena itulah, ditinjau dari waktu kemunculannya, hikayat sesungguhnya lebih sempurna disebut sebagai sastra zaman peralihan. Yock Fang (1991) menguraikan bahwa sastra peralihan yaitu sastra yang lahir dari pertemuan sastra yang berunsur Hindu/Budha dengan efek Islam.

melaluiataubersamaini kata lain, pada masa peralihan ini, unsur-unsur Islam semakin usang semakin besar pengaruhnya. Motif-motif kisah ibarat menyelamatkan putri raja dari tawanan raksasa atau garuda, menyembuhkan penyakit melalui pemindahan nyawa/batin ke hewan masih sering ditampakkan. Namun, dalam penyajiannya, unsur-unsur Islam sudah dimasukkan sehingga lebih menarikdanunik untuk dibaca.

Ciri-Ciri / Karakteristik HIKAYAT

Ciri-ciri Hikayat

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terlampau, termasuk dalam kurikulum KTSP, ciri-ciri hikayat sanggup digambarkan singkat, jelas, dan padat ibarat di bawah ini:

1. Termasuk sastra usang yang disajikan dalam bentuk prosa.
2. Ditulis dalam struktur dan bahasa ejaan Melayu/Arab.
3. Berkisah tentang sejarah atau riwayat orang suci atau raja-raja di masa lalu.
4. Lazimnya hikayat disajikan dalam bentuk prosa yang panjang.
5. Sebagian besar ceritanya berkisah tentang kehidupan istana.
6. Unsur-unsur rekaan ialah ciri paling menonjol.

Karakteristik Hikayat

Istilah "ciri-ciri" dan "karakteristik" bersama-sama mempunyai kesamaan. Hanya saja penyajian bahan Hikayat dalam kurikulum 2013 lebih condong memakai istilah "karakteristik" dibandingkan "ciri-ciri".

Dijelaskan bahwa hikayat termasuk teks narasi namun mempunyai karakteristik unik yang membedakannya dengan bentuk narasi yang lain. Adapun karakteristik unik dari hikayat yaitu  (1) Mengandung kemustahilan dalam cerita, (2) Tokoh-tokoh kisah mempunyai kesaktian, (3) Bersifat anonim (penciptanya tidak diketahui), (4) istana sentris (berkaitan dengan kehidupan istana,  dan (5) disajikan dengan kisah berbingkai/alur berbingkai, (6) Menggunakan gaya kebahasaan Melayu Klasik.

Mari kita simak penjelasannya di bawah ini:

1.  Mengandung Kemustahilan

Salah satu ciri/karakteristik hikayat yaitu isi teksnya mengandung kemustahilan, baik dari segi kisah maupun dari segi bahasa. Kemustahilan sanggup diartikan sebagai hal yang tidak logis (tidak masuk akal) atau tidak bisa dinalar (tidak bisa diterima logika berpikir).

Dalam kisah Hikayat, tokoh-tokohnya bisa saja tiba-tiba keluar-masuk dari dalam benda mati, atau bayi terlahir pribadi jago berbicara dan mempunyai keterampilan bela diri, dsb.

2. Tokoh Cerita Memiliki Kesaktian

Selain mengandung unsur kemustahilan, tidak jarang ditemukan unsur-unsur kesaktian dalam diri para tokoh kisah hikayat. Misalnya dalam rujukan Hikayat yang diajarkan dalam bahan Bahasa Indonesia versi 2013 yaitu tentang kisah Indera Bangsawan.  Kita bisa melihat adanya kesaktian kedua pangeran kembar, Indera Bangsawan dan Syah Peri. Secara garis besar, citra kesaktiannya sanggup terlihat dari wangsit pokok kisah diberikut ini:

- Syah Peri bisa mengalahkan Garuda yang bisa merusak sebuah kerajaan.

- Raksasa menghadiahkan sarung sakti yang memungkinkan penggunanya berubah wujud dan juga kuda hijau yang mempunyai kekuatan untuk mengalahkan Buraksa.

- Indera Bangsawan bisa mengalahkan Buraksa.

3.  Bersifat Anonim (Penciptanya tidak diketahui)

Salah satu ciri/karakteristik kisah rakyat, termasuk hikayat yaitu bersifat anonim. Anonim artinya nama pencerita, pencipta atau pengarangnya tidak diketahui dengan jelas. Hal tersebut dikarenakan kisah hikayat disampaikan secara verbal dan turun temurun dalam silsilah masyarakat.

Bahkan, semenjak lampau hingga kini masih ada segolongan masyarakat yang meyakini kebenaran kisah hikayat.

4.  Istana sentris (Berkisah tentang lingkungan istana)

Hikayat dalam penyajiaannya umumnya bertema, berlatar, dan mengulas seputar kerajaan. Karena itulah, pembaca Hikayat seakan diajak mengembara ke negeri antah berantah yang penuh keindahan, kehebatan, kekuasaan, dan kesaktian keluarga istana.

Dalam Hikayat Indera Bangsawan sebagaimana dalam buku bahasa Indonesia versi K13, hal tersebut sanggup dilihat konkret dengan menelusuri tokoh-tokoh yang ada. Ternyata hampir tiruana tokoh-tokohnya yaitu kaum darah biru dari lingkup Istana, sebut saja raja dan anak raja, yaitu Raja Indera Bungsu, putranya Indera Bangsawan dan Syah Peri, Raja Kabir, Putri Ratna Sari, dan Putri Kemala Sari.

5. Alur/Cerita Berbingkai

Artinya di dalam kisah Hikayat ditemukan kisah dalam cerita. melaluiataubersamaini kata lain, dalam isi ceritanya, terdapat rangkaian kisah lain yang dikisahkan oleh para tokohnya. misal: Hikayat 1001 Satu Malam.

6. Menggunakan Bahasa Melayu Klasik

Dalam penyajian kisah Hikayat, penggunakan bahasa Melayu Klasik sangat kental. Oleh sebab itu, terkadang ditemukan beberapa kata yang jarang digunakan dikala ini. Akibatnya, tidak jarang pembaca zaman now yang kesusahan memahaminya. Solusinya yaitu temukan artinya dalam engkaus atau bertanyalah kepada guru atau orang bau tanah yang cendekia.

Demikianlah pembahasan lengkap perihal Pengertian, misal, Ciri-Ciri / Karakteristik HIKAYAT. Semoga bermanfaa!