Contoh Naskah Drama Perihal Pendidikan (Singkat)
misal Naskah Drama Tentang Pendidikan (Singkat) - Di bawah ini ialah pola teks drama yang bertemakan wacana pendidikan. Tema ini diangkat dari permasalahan yang sering terjadi di kalangan masyarakat. Bagaimana kisahnya ? Silahkan dibaca dengan seksama !
Drama
Judul : Menembus Batas
Tema : Pendidikan
Karakter :
Afif
Bapak
Ibu
Utari
Riski
Bapak Kepala Sekolah
Alur : Maju
Latar : Rumah Afif, Kelas, Ruang Kepala Sekolah
Skenario
Scene 1 ruang keluarga
Pagi hari itu, Afif hendak berangkat ke sekolah. Dia pun keluar dari kamarnya dan menuju ruang tamu dimana bapak dan ibunya tengah bercengkrama – bincang.
Afif : Pak, tampaknya Afif pulang agak terlambat hari ini !
Bapak : Mau kemana engkau ?
Afif : Afif ingin berguru kelompok, Pak !
Bapak : Lantas apakah engkau tidak masuk kerja hari ini ? Bapak udah tiga kali mendapat laporan dari kang Usman bahwa engkau tidak masuk kerja.
Afif : Toko sedang sepi Pak, Kaprikornus Afif rasa mang Usman tidak terlalu sibuk.
Bapak : Kamu tidakboleh menyerupai itu. Kalau engkau diberhentikan, mau bayar pakai apa biaya sekolahmu itu !
(melaluiataubersamaini nada yang meninggi)
Ibu : Sudah toh Pak, biarkan Afif serius dengan pendidikannya. Biarkan kita saja yang memikirkan persoalan biaya itu.
Bapak : Afif sudah besar Buk! Dia harus mandiri. Waktu bapak seusia dia, bapak sudah sanggup menghidupi orang bau tanah dan adik – adik Bapak. Dia kan anak pertama. Kita juga tidak sanggup terus - menerus memmenolongnya. Adik – adiknya saja masih kecil – kecil dan butuh tanggungan kita.
Ibu :Tapi Pak … (Ibu berusaha memotong pembicaraan bapak)
Afif : Sudahlah Bu, Afif niscaya tidak akan berhenti bekerja. Tetapi Afif juga ingin berusaha mewujudkan cita – cita Afif untuk melanjutkan pendidikan di akademi tinggi.
(Mendengar perkataan Afif, Bapak menjadi marah, dan melemparkan Koran yang ia pegang ke lantai)
Bapak : Apa engkau tidak mengerti juga ? Bapak tidak baiklah kalau engkau kuliah. Bapak kan sudah bilang kalau engkau harus bekerja setelah lulus dari SMA.
Ibu : Bapak kenapa sih ? Kok malah memarahi Afif begitu ?
Bapak : Sudahlah, Pokoknya Bapak tidak baiklah kalau Afif kuliah!
(melaluiataubersamaini wajah yang kesal, Bapak meninggalkan mereka menuju kamarnya)
Ibu : Maafkan bapak ya Nak, bapak bertindak menyerupai itu untuk kebaikan kta. Bukannya ibu tidak mendukung cita – cita mu, tetapi keadaan kita yang tidak memungkinkan. Bapak tidak sanggup membiayai kuliah. Dia takut engkau putus di tengah perjalanan.
(Ibu memeluk Afif dengan mata yang berkaca - kaca)
Afif : Iya Bu, Afif mengerti kok apa yang ada di pikiran bapak.
Kelas sedang sepi sebab sudah waktunya istirahat. Namun, Afif spesialuntuk berdiam di kelas dengan wajah yang sendu. Sekali – sekali ia menundukan wajahnya di atas meja. Utari yang sedang melintas di depan kelas melihat Afif, Dia pun menghampiri Afif.
Utari : Ada apa denganmu Fif ? Kamu terlihat sedih hari ini.
Afif :Aku bingung, bapakku tidak mengijinkan ku untuk melanjutkan pendidikan di Universitas. Dia lebih menentukan saya untuk bekerja setelah lulus ini. Padahal, saya ingin sekali berguru di kampus.
Utari : Kalau engkau mempunyai harapan yang kuat, mengapa tidak engkau teruskan saja rencanamu itu ?
Afif :Tidak bisa, Aku tidak berani menentang orang tuaku. Lagipula, restu mereka sangat berarti untukku.
(Ketika mereka tengah bercengkrama, datang – datang Riski memanggil Afif dari luar kelas)
Riski : Fif, kita diminta untuk menemui bapak kepala sekolah kini juga di kantornya.
Afif : Apa engkau tahu mengapa kita dipanggil olehnya ?
Riski : Aku juga tidak tahu.
Utari : Sudahlah temui saja bapak kepsek di ruangannya.
(Kemudian, mereka pun berangkat menuju ruang kepsek)
Scene 3 ruang kepsek
Di dalam ruangannya, Bapak Kepsek sedang membaca Koran. Beliau dikawani oleh asap yang keluar dari rokok yang ada di asbaknya.
Riski : Permisi Pak, apa Bapak memanggil kami ?
Kepsek : Ohh, ya silahkan masuk!
Afif : Ada apa ya Pak ? Apa kami berbuat salah ?
Kepsek : Bapak sudah mengajukan diri kalian untuk mengikuti jadwal bidik misi di Universitas Negeri Indonesia. Alhamdulilah kalian diterima di sana sebab nilai dan prestasi kalian yang sangat bagus.
Riski : Bidik misi itu apa ya Pak ?
Kepsek : Bidik misi ialah jadwal pemerintah yang menggratiskan biaya perkuliahan selama masa study kalian.
Riski : Itu fokus Pak,
(Riski melompat dari daerah duduknya)
Kepsek :Tentu saja itu fokus.
Riski : Terimakasih ya Pak, kalau begitu saya permisi sebentar untuk memdiberitahukan orang tuaku.
(Riski pergi meninggalkan ruangan kepsek dengan wajah yang berseri – seri. Namun, Afif masih termangu di daerah duduknya)
Kepsek : Kamu kenapa Fif ? Apa engkau tidak bahagia dengan diberita ini ?
Afifi : Bukan begitu Pak, saya justru sangat bahagia mendengarnya. Tapi akung, orang tuaku tidak mengijinkanku untuk melanjutkan pendidikan. Mereka memintaku untuk bekerja.
Kepsek : Kalau begitu, Bapak akan coba berbicara dengan orang tuamu sore ini.
(Afif mohon ijin dan kembali ke kelasnya)
Scene 4 rumah afif
(Sore harinya, kepala sekolah bersama Afif mengunjungi rumah orang tuanya)
Kepsek : Maksud dari kehadiran saya ingin meminta ijin Bapak untuk membiarkan Afif meneruskan mimpinya melanjutkan pendidikannya, Pak ?
Bapak : Maaf Pak, bukannya kami tidak mendukungnya, Tapi kami ini tidak sanggup membiayai biaya perkuliahannya. Meskipun kami paksakan kami takut nantinya ia akan berhenti di tengah jalan.
Kepsek : Kalau masalahnya menyerupai itu, Bapak tidak perlu khawatir. Afif sudah mendapat jadwal pemerintah untuk berkuliah tanpa mengeluarkan uang sedikit pun.
Ibu : Apakah itu benar Pak ?
Bapak : Program pemerintah apa itu Pak ?
Kepsek: Bidik Misi, yaitu sebuah jadwal untuk membiayai perkuliahan bagi orang – orang yang berprestasi. Kaprikornus Afif tidak perlu lagi membayar biaya perkuliahan.
Bapak : Alhamdulilah kalau begitu Pak, Saya akan mempersembahkan ijin kepada Afif.
(Bapak menangis sambil memeluk Afif, Afif pun turut menangis)
Afifi : Terimakasih Pak, Afif komitmen tidak akan mengecewakan bapak, dan Afif akan menjadi orang yang ahli untuk membuat bapak dan ibu bangga.
(Suasana ketika itu menjadi sangat haru, mereka pun saling berpelukan dan kepek pun ikut hanyut dalam kegembiraan tersebut).
*Selesai*