Contoh Pidato Wacana Hari Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus)
misal Pidato Tentang Hari Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus) - Di bawah ini, ada sebuah pola pidato yang ditujukan untuk memperingati hari kemerdekaan Bangsa Indonesia. Semoga bermanfaa.
Assalamualaikum wr wb..
Mari kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, alasannya ialah dengan anugerahnya kita bisa berada disini untuk memperingati hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Ini ialah salah satu peluang kita untuk merenungi dan berterima kasih atas tiruana usaha para pendekar di masa lalu. Pahlawan yang tidak mengenal takut. Pahlawan yang gagah berani di hadapan musuh sekuat apapun dan pendekar yang rela mati demi terciptanya Indonesia yang lebih baik.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air..
Kita tentu mengerti bagaimana bangsa terlampau berjuang. Mereka bahkan tidak takut sama sekali meskipun spesialuntuk bermodalkan senjata tradisional, bahkan bambu runcing. Sesudah berjuang tanpa lelah, mengorbankan harta dan nyawa, kesannya sampailah kita pada hari yang dinanti, dimana Bung Karno mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
melaluiataubersamaini suka cita kita menyambut hari ini. Hari dimana kita bebas berpikir dan bertindak. Kita bebas membuat masa depan kita sendiri dan tidak terikat dengan rantai-rantai pengekang para penjajah.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air..
17 Agustus 1945 tentu bukanlah selesai dari perjuangan. Ini ialah fondasi untuk berjuang di dunia yang sesungguhnya. Kita, para penerus bangsa, akan menghadapi dunia yang lebih susah, akan menemui usaha yang jauh lebih berat. Di momentum ini, marilah kita panggil lagi semangat dari para pendekar kita.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air..
Dewasa ini kita sedang menghadapi perang yang tidak kalah menakutkan. Perang aliran ialah perang terbesar kala ini yang harus kita menangkan.
Berbagai media dan teknologi, ketika ini dikuasai oleh negara-negara maju di daerah Asia Timur, Eropa, dan Amerika. Kita tentu mengenal banyak sekali merek besar menyerupai Samsung, Apple, Honda, Yamaha, atau Ford di sekeliling kita. Kita, ialah salah satu bangsa yang bergantung pada produk-produk tersebut. Selama puluhan tahun, kita terlena dengan "fasilitas" yang mereka diberikan. Apakah pernah kita bertanya kepada diri sendiri wacana apa yang bisa kita lakukan. Apa yang sanggup kita kontribusikan? Apakah kita spesialuntuk sebatas pengguna? Penonton? Apakah kita tidak bisa memakai produk hasil karya bangsa sendiri???
Ketika media dan teknologi terus dikuasai oleh asing, maka sudah niscaya kita berada dalam arus budaya dan aliran yang mereka miliki. Tidak perlu jauh-jauh, kita lihat saja bagaimana tingkah laris terpelajar balig cukup akal kita. Pakaian mereka sudah setengah telanjang. Mereka bebas memakai pakaian ketat yang tentunya diadopsi dari gaya-gaya berpakaian para bintang holywood dan artis-artis luar negeri lainnya. Apakah para terpelajar balig cukup akal ialah bawah umur yang rajin belajar? Mereka malah rajin hura-hura dan berpesta menghabiskan uang orang tua. Lagi-lagi, ini bisa jadi ialah dampak film-film tanpa motivasi dari luar negeri yang mencontohkan kehidupan glamour.
Membantah orang tua, menghardik, dan tidak menuruti perintah ialah sikap yang harus ditegakkan. Ini bab dari kebebasan berargumentasi seorang pemuda. Nilai-nilai kebebasan inilah yang juga secara gencar dikampanyekan oleh media barat. Di film khsusnya, sering kita saksikan bagaimana seorang cowok bebas bermain bersama kawan-kawan mereka, berpesta, hura-hura, dan sering bertengkar dengan orang tua. Jarang sekali kita lihat bagaimana nilai-nilai pendidikan dan norma yang santun diagungkan.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air..
Ketika datang saatnya ujian sekolah dan ujian nasional, ramai-ramai para terpelajar balig cukup akal yang sudah terpengaruh oleh budaya luar, yang menghabiskan hari dengan aktivitas yang tidak penting, mengejar tingginya nilai dengan mencontek. Dianggap oleh mereka, mencontek ialah sikap biasa, sikap yang masih dalam batas wajar. Padahal, ini ialah cikal-bakal para koruptor. Kita bisa tanpa terbiasa. Ketika dulunya lihai mencontek, membohongi guru dan orang tua, nantinya bisa jadi lihai mengubah data-data, membohongi rakyat, mengambil uang mereka, dan tanpa dosa menikmati serta menganggapnya sebagai sikap yang wajar.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air..
Maka, marilah kita filter perilaku-perilaku dan aliran jelek dari dunia luar. Marilah kita tiruana memanfaatkan hari-hari yang merdeka ini untuk membuat bangsa yang maju baik secara aliran maupun secara teknologi. Sebagai para remaja, kita sudah seharusnya mengutamakan pendidikan, baik itu pendidikan akademik, pendidikan minat dan bakat, serta pendidikan nilai-nilai di masyarakat. Mari kita kembali ke bangsa Indonesia yang populer akan kesantunannya. Mari kita hadirkan bangsa Indonesia yang bekerja keras mewujudkan Indonesia yang maju.
Indonesia.. Merdeka!
Saya kira spesialuntuk itu yang bisa saya sampaikan, jikalau saya memiliki kesalahan baik kata maupun perilaku, saya mohon maaf.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..