Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Dan Rujukan Paragraf Induksi (Generalisasi, Analogi, Alasannya Yakni Akibat, Akhir Sebab)

Pengertian dan misal Paragraf Induksi (Generalisasi, Analogi, Sebab Akibat, Akibat Sebab) - Paragraf induksi ialah paragaf yang dikembangkan dengan teladan khusus – umum. Penulis akan memaparakan tragedi – tragedi khusus terlebih lampau kepada pembacanya, kemudian diarahkan ke dalam sebuah kesimpulan yang berupa simpulan umum.

Paragraf yang menggunkan pikiran sehat induksi ini ada emapat macam, diantaranya ialah paragraf generalisasi, Analogi, alasannya – akibat, dan tanggapan – sebab.

 

1. Generalisasi


Paragraf ini dimulai dengan memaparkan suatu hal yang khusus dan kemudian disimpulkan pada penggalan simpulan paragaf.

misal

Pantai Mutun yang berada di Lampung sangatlah manis dan Indah. Di sana airnya jernih dan suasananya sangat asri. Tak spesialuntuk mempunyai pantai yang cantik, Lampung juga mempunyai taman nasional yang sangat meanakjubkan, yaitu way kambas. Di dalam way kambas kita bisa melihat binatang – binatang yang dilindungi menyerupai gajah sumtera, badak, dan lain – lain. Selain, pantai dan taman nasional, di lampung juga terdapat pegunungan yang sangat Indah, yaitu Gunung Tanggamus. Gunung ini sangat digemari bagi para pecinta panjat pegunungan. Oleh lantaran itu, tak heran Lampung dijuluki sebagai surganya daerah wisata.

misal

Buah kelapa sanggup dijadikan sebagai materi makanan dan minuman yang segar. Tak spesialuntuk buahnya, kayu pohon kelapa sanggup dimanfaatkan sebagai materi bangunan. Sedangkan pelapahnya sanggup dijadikan sapau ijuk. Bahkan akarnya pun bisa dimanfaatkan sebagai materi bakar. Oleh lantaran itu pohon kelapa sangat bermanfaa bagi kehidupan manusia.

 

2. Analogi


Paragraf analogi ialah paragraf yang memaparkan suatu objek dengan menyamakannya dengan objek lain yang mempunyai kesamaan dalam hal tertentu.

misal

Mendaki ke puncak pegunungan harus mempunyai persiapan dan bekal – bekal yang harus dibawa. Jika tidak mempunyai bekal atau persiapan, kita akan terjatuh dari atas. Hal ini dikarenakan akan banyak halangan yang menghadang kita di depan, menyerupai binatang buas, bukit terjal, ataupun cuaca yang tidak bershabat. Sekali saja kita berbuat kesalahan, maka hasilnya akan sangat fatal. Begitu pula dengan mencapai kesuksesan, ada banyak hal yang harus kita persiapkan terlebih lampau sebelum kita maju. Persiapan – persiapan tersebut, diantara lain mental, ilmu dan doa. Tanpa persiapan itu tiruana, kesuksesan akan susah diraih. Oleh lantaran itu, menggapai kesuksesan sama menyerupai menggapai puncak pegunungan lantaran perlu mempersiapakan bekal untuk tiruana halangan yang menghadang di depan.

misal:

Pisau yang tumpul usang – kelabuaan akan menjadi tajam jikalau terus menerus diasah. Hal ini dikarenakan pisau yang tumpul tersebut, selalu dipakai dan dilatih sehingga pisau itu tidak menjadi karat dan rusak. Hal yang sama juga terjadi dengan otak manusia. Meskipun bodoh, kita akan menjadi pandai jikalau terus menerus berguru lantaran dengan terus berguru otak akan menjadi terlatih sehingga kemampuannya akan menjadi tajam. Oleh lantaran itu, meskipun terbelakang dalam suatu hal, kita akan menajdi pandai jikalau terus latihan, sama halnya dengan pisau yang tumpul akan menjadi tajam jikalau terus diasah.
Advertisement

 

3. Paragraf Sebab – Akibat


Paragraf ini diawali dengan memaparkan hal – hal khusus yang berupa alasannya – sebab, kemudian disimpulkan pada penggalan simpulan yang ialah tanggapan dari alasannya tersebut.

misal

Hujan yang terjadi pada malam hari itu sangatlah deras, bahkan hujan tersebut terjadi sepanjang hari tanpa henti. Air yang terus mengalir tersebut memenuhi selokan sampai selokan itu tidak bisa menampung air lagi. Terlebih lagi dengan keadaan sungai yang sudah sempit dan dangkal membuat air meluap sampai ke perkampungan penduduk. Oleh lantaran itu, banjir hadir dan menggenangi seluruh perkampungan penduduk.

misal

Saat ini banyak hutan yang sudah beralih fungsi menjadi daerah permukiman. Mereka memaksa tiruana binatang yang ada di dalamnya untuk pergi dari rumah mereka. Tak spesialuntuk itu, perburuan yang massif pun sering terjadi. Para pemburu dengan seenaknya membunuh binatang – binatang yang ada. Akibatnya, binantang – binatang kini berada di ambang kepunahan.

 

4. Paragraf Akibat – Sebab


Paragraf ini diawali dengan memaparkan tanggapan – tanggapan yang timbul dan kemudian dijelaskan pada penggalan simpulan apa penyebab tanggapan – tanggapan tersebut.

misal:

Semua harga barang pokok di pasar menjadi naik. Barang – barang pokok menyerupai beras, minyak, bawang bahkan harganya mencapai dua kali lipat dari harga awalnya. Tak spesialuntuk harga barang materi pokok, tarif angkutan umum pun ikut naik. Para sopir beralasan bahwa, setoran mereka dan harga spare part juga ikut naik. Kenaikan harga yang terjadi dikala ini sangat menyuilitkan para masyarakat yang berpenghasilan pas – pasan. Permasalahan – permasalahan yang terjadi ini, diawali dari kebijakan pemerintah yang menaikan harga materi bakar minyak.

misal:

Cuaca dikala ini menajdi semakin gerah. Bahkan kita tidak bisa lagi memprediksi hadirnya trend lantaran sudah tidak niscaya lagi kapan hadirnya. Cuaca yang sangat gerah ini diikuti oleh melelehnya pegunungan – pegunungan es yang ada di kutub utara sehingga menaikan volume permukaan air laut. Hal ini sungguh sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia. Tetapi penggalan ironisnya ialah ancaman – ancaman tersebut, disebabkan oleh sikap insan sendiri yang memicu terjadinya global warming.