Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ringkasan Kisah Malin Kundang Singkat & Lengkap

Ringkasan Cerita Malin Kundang Singkat & Lengkap - Siapa yang tidak kenal akan dongeng Malin Kundang? Cerita yang berasal dari Sumatera Barat ini secara turun temurun terus dikisahkan, dan ketika ini, kelas Indonesia akan memberikan dongeng tersebut dalam bentuk ringkasan singkat. Semoga bermanfaa.

Ringkasan Cerita Malin Kundang


Pada suatu hari, hiduplah sebuah keluarga kecil di wilayah Sumatra Barat. Sang ayah pergi melaut untuk mencari nafkah. Ibu dan sang anak tinggal di gubug. Sang anak berjulukan Malin. Ayah Malin tidak kunjung pulang sehingga Ibu harus tutur mencari nafkah. Malin ialah anak yang pandai, mseki ia sedikit badung. Ia senang mengejar ayam dan memukul ayam itu dengan sapu. Hingga pada suatu ketika ia jatuh ketika mengejear ayam dan terdapat luka di lengannya yang tidak sanggup hilang.

Ketika dewasa, Malin merasa murung melihat ibuya bekerja keras. Ia merasa kasihan dan kesannya memutuskan untuk mencari nafkah ke negeri seberang dan berharap menjadi orang kaya raya. Kemudian, ia mengikuti seorang nakhoda kapal untuk pergi berlayar. Meski awalnya tidak setuju, ibu Malin mengizinkan Malin pergi merantau dengan berat hati. Sang ibu mengatar Malin dengan linangan air mata. Ibu berpesan semoga Malin tidak melupakannya apabila ia sudah jadi orang kaya raya.

Malin pergi berlayar dan ia banyak berguru serta mendapat pengalaman. Di tengah perjalanan, kapal yang ditumpangi Malin dirampok sekawanan bajak maritim dan awak kapal lain dibunuh. Beruntungnya Malin sanggup selamat alasannya ia bersembunyi di ruang kecil yang tertutp kayu. Malin terkatung-katung ditengah lautan hingga ia terdampar di sebuah pantai. Malin berjalan ke dalam pulau tersebut dan menemukan ada desa di sana. Ia meminta pertolongan masyarakat desa tersebut. Akhirnya Malin tinggal di desa yang rindang. Di sana, Malin bekerja dengan ulet hingga ia menjadi kaya raya. Karena ia sudah menjadi kaya raya, Malinpun berkeluargai gadis di desa itu.

Advertisement
Cerita ihwal kesuksesan dan janji nikah Malin terdengar oleh ibunya di kampong halaman. Sang ibu merasa senang dan bersyukur alasannya anaknya sudah sukses. Ibu Malin pun setia menunggu kepulangan anaknya di dermaga setiap hari. Ia berharap anaknya pulang ke kampong halaman dan bertemu dengannya.

Beberapa usang kemudian setelah ia berkeluarga, Malin dan istrinya melaksanakan perjalanan dengan kapal pesiar. Saat itu, ibu Malin melihat kapal yang indah itu dari dermaga. Sang ibu melihatada dua orang di kapal tersbeut dan ia yakin kalau itu ialah Malin dan istrinya. Ketika turun dari kapal, sang ibu menyambut Malin. Ia melihat bekas luka di lengan Malin sehingga ia yakin betul bahwa itu ialah anaknya Malin yang sudah beberapa usang pergi merantau. Sang ibu kemudian memeluk Malin. Namun, Malin malah melepaskan pelkan itu dan mendorong sang ibu hingga jatuh.

Malin memaki sang ibu dan mengelarkan kata-kata yang melukai hati ibunya. Bahkan ketika istrinya bertanya apakah benar itu ibunya, Malin pun tidak mengakuinya. Ia menyampaikan bahwa orang itu spesialuntuklah pengemis yang mengaku-mengaku sebagai ibunya demi mendapat harta nya. Mendengar hal tersebut, ibu Malin murka. Ia merasa diperlakukan semena-mena oleh anaknya. Ia terkejut bahwa anaknya sekarang menjadi durhaka. melaluiataubersamaini amarah, ibu Malin berdoa kepada Tuhan untu mengutuk laki-laki itu menjadi kerikil kalau benar ia ialah anaknya, Malin Kundang. Seleang beberapa menit, terdengar bunyi gemuruh angin kencang dan angin kencang yang menghancurkan kapal Malin. Pelahan-lahan badan Malin menjadi kaku dan membentuk batu.

Itulah ringkasan dongeng ihwal Malin Kundang yang sanggup memdiberi kita pesan moral yang sangat berharga bahwa kita dihentikan menjadi anak yang durhaka. Kita dihentikan melupakan ibu yang sudah melahirkan kita. Sekian.