Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Darimana Bahasa Berasal? Ini Jawabannya

INIRUMAHPINTAR - Darimana Bahasa Berasal? Ini Jawabannya - Untuk mengetahui darimana bahasa berasal, ada beberapa teori "asal mula bahasa" yang perlu dipelajari dan dipertimbangkan sebelum menyimpulkan teori simpulan yang paling masuk akal. Selanjutnya, diharapkan analisa dan proses pemikiran yang mendalam supaya tidak keliru dalam menarikdanunik sebuah hipotesis dan inovasi terkini.

Sebelum menjalani proses pendalaman dalam rangka menjawaban "darimana bahasa berasal?" ini, penulis terilhami oleh banyak faktor dan dasar pemikiran. Salah satunya ialah fakta yang menunjukkan bahwa sampai kini, polemik ini masih terus menjadi pembahasan hangat khususnya dalam perkuliahan jurusan bahasa dan sastra di tingkat universitas. Selain itu, buku-buku terkait wacana bahasa yang tersedia di toko buku atau artikel-artikel yang tersedia di internet pun masih belum banyak yang menyinggung permasalahan ini.
sumber ilustrasi : calicospanish.com

Berikut ini ialah 3 teori yang sangat penting untuk disimak untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca!

Teori 1 : Bahasa bersumber dari insan sendiri

Teori pertama meyakini bahwa bahasa bersumber dari insan sendiri. Teori ini beropini bahwa ketika insan dipertemukan dalam interaksi sosial dengan insan lain, secara alamiah mereka mengeluarkan suara berupa ujaran atau simbol-simbol dalam bentuk bahasa tubuh. Pada mulanya, bahasa hadir dalam kehidupan insan dalam bentuk paling sederhana. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, bahasa mengalami perkembangan. Semakin cepat peradaban sekelompok insan baik dalam ruang lingkup suku, masyarakat, desa, kota, sampai negara maka semakin cepat bahasa mereka mengalami perkembangan. Di seluruh dunia, setiap wilayah mempunyai bahasa yang berguaka ragam. Ada bahasa yang kemudian tumbuh menjadi bahasa lokal, bahasa nasional, dan bahkan ada juga yang didedikasikan sebagai bahasa komunikasi internasional. Jadi, ketika insan terlahir di dunia, maka ada potensi baginya untuk melahirkan kekayaan bahasa gres sesuai kebutuhan dan peradaban di zamannya.

Teori 2 : Bahasa bersumber dari Alam dan lingkungan

Teori kedua meyakini bahwa bahasa bersumber dari alam dan lingkungan. Teori ini meyakini bahwa bahasa yang dipakai oleh insan berasal dari alam dan lingkungan. Ketika insan ingin sebut sebuah benda yang belum mempunyai nama, pada umumnya insan akan menentukan kata yang mirip keadaan, sifat, atau karakteristik benda yang ingin disebutkan tersebut. Selain itu, penamaan sebuah benda pun sanggup terinspirasi dari kata-kata terkait yang sudah dipakai sebelumnya di bahasa tersebut atau berasal dari bahasa lain yang sudah lebih dulu menemukan kata untuk benda acuan yang dimaksud.

Teori 3 : Bahasa berasal dari Allah

Teori ketiga meyakini bahwa bahasa berasal dari Allah. Teori ini meyakini bahwa insan diciptakan ke muka bumi disertai dengan potensi berbahasa dan pengetahuan dasar wacana bahasa secara sederhana. Petunjuk ini diperoleh dari firman Allah dalam Alquran di sejumlah ayat diberikut ini:

Al Baqarah ayat 31

"Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama [benda-benda] seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat kemudian berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu bila engkau memang orang-orang yang benar!"

Dari ayat di atas diperoleh warta bahwa nabi Adam AS pertama kali diajarkan nama-nama segala sesuatu di bumi. INI proses berbahasa pertama yang terjadi pada insan di muka bumi dan menjadi cikal bakal terbentuknya bahasa-bahasa lain di seluruh bangsa.

Al Rahman ayat 1-4

[Tuhan] Yang Maha Pemurah, (1) Yang sudah mengajarkan Al Qur’an. (2) Dia membuat manusia, (3) Mengajarnya bakir berbicara (4)
Dari ayat di atas, diketahui bahwa insan bakir berbicara sebab tugas Allah. Oleh sebab itu, sangat terperinci untuk diyakini bahwa bahasa insan hadir sebab atas kuasa dan kehendak pencipta alam semesta dan seisinya yaitu Allah SWT. Jadi, sungguh tak ada keraguan lagi, insan diciptakan Allah untuk menjadi khalifah di plguat bumi dengan dibekali potensi untuk sanggup berbicara dan berkomunikasi dengan insan lain melalui bahasa yang diciptakan oleh Allah.

Al Alaq ayat 1 dan 5

Bacalah dengan [menyebut] nama Tuhanmu Yang menciptakan, (1) Dia sudah membuat insan dari segumpal darah. (2) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, (3) Yang mengajar [manusia] dengan perantaraan kalam. (4) Dia mengajarkan kepada insan apa yang tidak diketahuinya.  (5)
Ayat di atas mempertegas bahwa tak ada siapapun selain Allah yang bisa berbuat apa-apa tanpa kehendak Allah. Termasuk tugas Allah dalam mengajar insan yaitu Nabi Muhammad SAW apa saja yang tidak diketahui dengan perantaraan kalam (pena). Secara budi bahkan tak bisa dijangkau akal, sosok Rasulullah Muhammad yang tidak bisa membaca dan menulis, melalui malaikat Jibril yang diutus Allah, Muhammad SAW semenjak mendapatkan wahyu pertama yaitu ayat di atas didiberi kemampuan untuk membaca apa yang diturunkan Allah selanjutnya. Kemudian melalui perantaraan kalam (pena) ilmu berkembang dan mengungkap segala diam-diam alam yang penuh misteri dan tanda tanya. Tentu saja, sampai ketika ini, sudah banyak penemuan-penemuan gres yang sudah berdampingan dengan peradaban manusia. Siapa yang menimbulkan itu? tiruana hadirnya dari Allah dan tiruana akan kembali kepadaNya pada waktunya.

Yasin ayat 69-70

Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al-Quran itu tidak lain spesialuntuklah pelajaran dan kitab yang memdiberi penerangan, supaya ia (Muhammad) memdiberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir. (Yaasin: 69-70)
Ayat di atas bertujuan untuk memperjelas bahwa Nabi Muhammad diajarkan Alquran untuk memdiberi peringatan kepada umat manusia, mana yang baik dan buruk, halal dan haram, serta hukum-hukum lain yang dibutuhkan manusia. Nabi Muhammad SAW bukan diajar untuk bersyair atau merangkai kata-kata khayalan, melainkan meneruskan syariat atau aturan yang sudah diputuskan Allah SWT. Jadi, sangat terperinci bahwa kehadiran Allah dalam mengajarkan insan bahasa dan ilmu pengetahuan dalam rangka menemukan penerangan hidup tak sanggup disangsikan lagi. Apalagi sampai detik ini, satu-satunya kitab yang dijaga kemurniannya dari campur tangan insan jahat ialah Alquran. Karena itulah, mengutip ayat Alquran sebagai pedoman dalam menemukan asal mula bahasa ialah jalan benar dan sanggup diterima budi sehat.

Al Maidah ayat 110

"Ingatlah[1], ketika Allah berfirman, "Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu[2] sewaktu Aku menguatkanmu dengan Rohulkudus[3]. Kamu sanggup berbicara[4] dengan insan di waktu masih dalam buaian dan sehabis dewasa[5]. Dan ingatlah ketika Aku mengajarkan menulis[6] kepadamu, (juga) Hikmah[7], Taurat dan Injil. Dan ingatlah ketika engkau membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, kemudian menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah, ketika engkau menyembuhkan orang yang buta semenjak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku[8]. Dan ingatlah ketika Aku menghalangi Bani Israil (dari impian mereka membunuhmu)[9] dikala engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, kemudian orang-orang kafir di antara mereka berkata, "Ini tidak lain spesialuntuklah sihir yang nyata."
Ayat ini menunjukkan kuasa Allah. Nabi Isa didiberi kemampuan untuk berbicara semenjak bayi kemudian mengajarkan putra Maryam tersebut  menulis kemudian menganugerahinya mukjizat-mukjizat yang luar biasa. Dari sabda Allah inilah, semakin memperkuat teori darimana bahasa berasal. Bahasa diciptakan Allah dan Allah mengajarkannya kepada insan sesuai kehendaknya.

An Nisa ayat 113

Sekiranya bukan sebab karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak sanggup membahayakanmu sedikitpun kepadamu. Dan [juga karena] Allah sudah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan sudah mengajarkan kepadamu apa yang belum engkau ketahui. Dan ialah karunia Allah sangat besar atasmu. (113)
Dalam ayat ini diperoleh sumber keyakinan bahwa Allah selalu hadir dalam mengajar insan apa yang belum diketahui. Buktinya, banyak teknologi di segala bidang sudah berhasil dipecahkan insan sampai era ini. Itu tak ditemukan begitu saja, ada kehadiran Allah di dalamnya baik sebagai pencipta insan sendiri, potensi-potensinya, dan melalui perantaraan alam semesta dan gejala-gejalanya.

Kesimpulan 


Sebagai kesimpulan,  bila ada yang berspekulasi bahwa bahasa berasal dari bahasa tertentu atau hadir begitu saja dalam peradaban insan atau termaktub dalam teori evolusi insan maka pendapat itu dipastikan sangat lemah. Sebagai orang yang diberiman dan meyakini kehadiran Sang Pencipta, yaitu Allah SWT yang maha berkehendak atas segala sesuatu, maka kita sanggup menyimpulkan bahwa sesungguhnya bahasa insan berasal dari Allah, pertama kali diajarkan ke Nabi Adam AS. Kemudian, bahasa tumbuh menjadi semakin berguaka ragam melalui wahyu Allah kepada nabi-nabi dan rasul-rasulNya yang lain. Sesudah itu, bahasa berkembang dalam peradaban insan dengan mengandalkan potensi-potensi alami yang dimiliki manusia, yang juga bersumber dari Allah.

Semoga teka-teki dalam artikel "Darimana Bahasa Berasal? Ini Jawabannya" sudah terungkap. Selamat merenungi kuasa Allah dan semoga menjadi motivasi untuk menjadi hamba yang lebih tawadhu, khusyuk, patuh pada perintah Allah, menjauh dari laranganNya sampai jiwa raga mencapai taqwa...