Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pola Pengembangan Teks/Paragraf Deskripsi

INIRUMAHPINTAR - Sesudah mengulas Pengertian, Isi, Ciri, Struktur, Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi Lengkap di artikel sebelumnya, kali ini rubrik jendela ilmu menghadirkan pembahasan wacana Pola Pengembangan Teks/Paragraf Deskripsi. Tentu saja mengetahui contoh pengembangan teks atau paragraf deskripsi terlebih lampau sebelum melangkah ke tahap penulisan lebih dianjurkan. Selain memperluas cakrawala berpikir, mendalami contoh pengembangan teks deskrispi sanggup menambah wawasan kesastraan seorang penulis atau calon penulis.

Untuk mereka yang masih duduk di tingkat SMP (SMP) atau di Sekolah Menengah Atas (SMA), materi ini akan sangat mempunyai kegunaan baik sebagai bab dari pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah maupun sebagai bekal hidup di masa depan. Sementara bagi mahasiswa yang mengambil jurusan sastra dan bahasa Indonesia di akademi tinggi juga sanggup memperoleh manfaat dari goresan pena ini. Bahkan, mungkin saja ada di antara teman erat pembaca yang mempunyai passion menjadi seorang penulis, entah penulis cerpen, novel, atau roman, pengetahuan wacana Pola Pengembangan Teks/Paragraf Deskripsi diberikut ini wajib menjadi acuan pribadi.
sumber ilustrasi : commons.wikimedia.org

Secara umum, contoh pengembangan teks atau paragraf deskripsi terdiri dari dua segi, yaitu dari cara pandang penulis terhadap objek dan metode perincian objek.

[1] Berdasarkan cara pandang penulis

Berdasarkan cara pandang penulis terhadap objek, paragraf dibedakan menjadi diberikut ini:

a.  Paragraf deskripsi contoh spesial
Paragraf ini dikembangkan menurut tinjauan terhadap objek dari segi ruang dan waktu. Penulis menguraikan benda, hal, atau kejadian terutama terkena letak, unsur-unsur yang dimiliki, dan batas-batasnya. Paragraf ini tidak melibatkan hadirnya tokoh sehingga tidak terbentuk sudut pandang. misal teks/paragraf deskripsi contoh Istimewa sanggup dilihat diberikut ini:
Penyakit Moyamoya pertama kali diidentifikasi di Jepang pada 1957. Pada 1968, penyakit ini diperkenalkan dan Moyamoya digunakan secara resmi sebagai nama penyakit pada 1969. Penderita paling sering dari Jepang dan Korea, tetapi juga ditemukan pada pasien dari Amerika Serikat, Eropa, Australia dan Afrika. Hampir setengah dari perkara yang diidentifikasi dialami belum dewasa umur 10 tahun. Anak-anak yang menderita penyakit ini biasanya mengalami stroke tidak permguan. Salah satu penandanya yaitu umur dan hipertensi (tekanan darah tinggi). Penyakit Moyamoya cenderung terjadi secara genetik. Kemungkinan hasil dari warisan kelainan genetik. Sedangkan pada penderita dewasa, mereka sering pembuluh darah di dalam otaknya pecah. (sumber : health.detik.com dengan pengubahan seperlunya)

b. Paragraf deskripsi contoh sudut pandang
Paragraf ini disusun dengan menghadirkan tokoh yang menduduki daerah atau posisi tertentu dalam objek. Selanjutnya, tokoh itulah yang mempersembahkan citra secara rinci wacana hal, benda, atau kejadian dalam paragraf. contohnya diberikut ini:

Berhubung saya gres saja menjalani operasi sinustis, saya ingin menyebarkan dengan kawan-kawan tiruana. Penyakit ini ialah gangguan yang terjadi pada jalan masuk pernapasan di hidung. Adanya malfungsi terhadap katup udara di hidung yang mengakibatkan seringnya penderita sinustis mengalami pilek atau hidung tersumbat. Sering kali pilek diasosiasikan dengan penyakit enteng. Masalahnya, dikala penderita sinustis mengalami pilek setiap pagi. Sementara, katup udara itu tidak bekerja dengan baik. Akibatnya, cairan yang menyumbat hidung tersebut berkumpul di wajah. Pertama-tama di pipi kemudian di dahi, dan dikala sudah terlalu usang tidak diatasi maka cairan tersebut akan hingga di otak. Fatal jadinya kalau cairan tersebut sanggup hingga di otak. Ketika cairan tersebut harus dikeluarkan maka operasi yaitu satu-satunya jawabanan. (sumber: pinterest.com)

[2] Berdasarkan cara pandang penulis

Berdasarkan metode perincian objek, teks/paragraf deksripsi dibedakan menjadi:

a. Paragraf deskripsi contoh observasi
Paragraf ini didasarkan pada uraian kata wacana objek secara rinci sehingga mirip laporan hasil pengamatan. contohnya diberikut ini:

Berdasarkan data Dinkes KBB, jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Bandung Barat terus meningkat setiap tahun. Selama 2013-2015, peningkatan terasa lebih signifikan alasannya Dinkes melaksanakan investigasi eksklusif terhadap populasi kunci HIV/AIDS.Dari 26 perkara gres pada 2013, kemudian 37 perkara gres pada 2014, kemudian menjadi 48 perkara gres pada 2015. Bahkan, sepanjang 2014 hingga 2015, perkara ditemukan bukan lagi pada komunitas heteroseksual atau LSL (Laki Seks Laki) tapi lebih banyak ibu rumah tangga. Hampir 80% mereka tertular oleh suaminya terlebih lampau, yang kemudian meninggal dengan ciri-ciri mirip dengan penderita HIV/AIDS. (sumber: www.pikiran-rakyat.com dengan pengubahan seperlunya)


b. Paragraf deskripsi contoh serius
Paragraf ini disusun dengan memakai sebuah objek sebagai titik sentra untuk kemudian dijelaskan dengan benda, hal, atau kejadian yang melingkupinya. contohnya sebagai diberikut:
Pesawat terbang yaitu salah satu transportasi udara yang dilengkapi dengan dua akup mirip burung. Pesawat terbang banyak dijumpai di bandara. Ketika menjelang terbang, bunyi mesin pesawat terdengar sangat besar. Hembusan angin yang dihasilkan pun cukup kencang. Saat sudah mengudara, pesawat terbang tampak sangat kecil dan bergerak sangat lambat kalau dilihat dari daratan. Kata ayahku, naik pesawat mirip naik bus premium. Kursi penumpangnya banyak dan mempunyai pendingin ruangan. Selain itu, ada pramugari dan pramugara yang ramah melayani penumpang. Saat berada di dalam pesawat, penumpang dilengkapi dengan sabuk pengaman, tabung oksigen kalau dibutuhkan, dan pelampung keselamatan. Di jendela pesawat, spesialuntuk terlihat awan-awan putih dan langit berwarna biru.

c. Paragraf deksripsi contoh seleksi
Paragraf ini dikembangkan dengan memilah-milah objek yang tampak jelas, samar-samar, hingga pada benda, hal, atau kejadian yang tersembunyi. contohnya diberikut ini:
Di gubuk bau tanah itu, seorang kakek hidup sebatang kara. Halaman rumahnya tidak terawat. Rumput-rumput dan ilalang dibiarkan tumbuh memanjang. Daun-daun kering dan ranting pohon pun sudah mengpegunungan di sekelilingnya. Entah bagaimana si kakek bau tanah hidup. Si kakek pun spesialuntuk keluar rumah sekali sebulan. Setiap malam yang terdengar cuma bunyi adzan yang dikumandangkannya berulang-ulang. Tetangganya pun tak ada yang berani menjenguk atau melihat-melihat keadaan si kakek. Pernah sekali waktu ada yang memberanikan diri, tetapi malah menjadi lumpuh hingga sekarang.
Referensi : buku bahasa Indonesia 1 Sekolah Menengan Atas kelas X karangan Sri Sutarni dan Sukardi

Kesimpulan : 

Pola pengembangan teks/paragraf deskripsi menurut cara pandang penulis terhadap objek dan menurut metode perincian objek sanggup digabungkan sehingga diperoleh beberapa contoh yaitu, contoh Istimewa serius, contoh Istimewa observasi, contoh sudut pandang serius, contoh sudut pandang observasi, dan contoh sudut pandang seleksi.Semoga bermanfaa!