Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis-Jenis Kalimat Dalam Bahasa Indonesia Serta Contohnya

INIRUMAHPINTAR - Jika Anda ingin tertarik untuk mempelajari Jenis-Jenis Kalimat dalam Bahasa Indonesia serta misalnya, maka goresan pena diberikut ini sangat direkomendasikan.

Jenis-jenis kalimat disebut juga ragam kalimat. Pembagian ragam/jenis kalimat ini bervariasi jikalau dilihat dari sudut pandang tidak sama.

Jenis-Jenis Kalimat dilihat dari Bentuknya

Menurut tata bahasa tradisional, jikalau dilihat dari bentuknya, kalimat sanggup berupa kalimat tunggal dan kalimat majemuk.

1. Kalimat tunggal 
sumber ilustrasi : www.flickr.com

Kalimat tunggal yaitu kalimat yang memiliki satu klausa atau satu susunan Subjek-Predikat. Kalimat tunggal terdiri atas satu kesatuan baik dengan atau tanpa potongan bukan inti. Kalimat tunggal terbagi lagi menjadi:

Kalimat tunggal berpredikat adjectiva
Kalimat berpredikat adjectiva disebut kalimat statis. Dalam tata bahasa lama, sama mirip kalimat ekuatif disebut kalimat nominal. Pola pembentukannya yaitu dengan menjejerkan nomina/frasa nomina dengan adjectiva/frasa adjectiva sebagai S dan P. Jika S dan P atau kedua-duanya panjang, sanggup digunakan kata adalah.

Kalimat tunggal berpredikat verba
Kalimat berpredikat verba disebut kalimat verbal. Verba ada tiga macam, yaitu verba transitif, intransitif, dan verba semitransitif. Oleh lantaran itu, kalimat verbal dibagi menjadi kalimat transitif, kalimat intransitif, dan kalimat semitransitif.
  • Kalimat Transitif. Kalimat transitif yaitu kalimat yang berobjek. Kalimat transitif terbagi lagi menjadi:
    • Kalimat ekatransitif, yaitu yang berobjek satu, misalnya: Pemerintah akan mengumumkan kebutuhan CPNS. (Pemerintah = S; akan mengumukan=P; kebutuhan CPNS=O)
    • Kalimat dwitransitif, yaitu kalimat yang berobjek dua, misalnya: Ibu menciptakankan adik sebuah boneka. (Ibu = S; menciptakankan = P; adik = O; sebuah boneka = Pelengkap)
  • Kalimat intransitif. Kalimat intransitif yaitu kalimat yang tak berobjek dan tak berpelengkap. Seperti halnya kalimat tunggal lain, kalimat intransitif sanggup diikuti oleh keterangan. Polanya yaitu S-P (ket). Jika verba intransitif diikuti nomina, nomina tersebut ialah potongan dari verba itu. Misalnya: Adik duduk di kursi. (adik=S; duduk=P; di kursi=K).
  • Kalimat semitransitif. Kalimat semitransitif yaitu kalimat yang tak berobjek, tetapi berpelengkap. Verba dalam kalimat semitransitif yaitu verba semitransitif. misal: Jokowi menjadi Presiden RI. (Jokowi=S; menjadi=P; Presiden RI=Pelengkap) 

2. Kalimat beragam

Kalimat beragam yaitu kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih. Secara garis besar, kalimat beragam terbagi menjadi dua macam, yaitu kalimat beragam setara dan kalimat beragam bertingkat. Penjelasan lengkapnya dipaparkan diberikut ini:

Kalimat beragam setara
Kalimat beragam setara yaitu kalimat yang terdiri atas dua klausa yang hubungannya setara. Klausa-klausa dalam kalimat beragam setara ialah klausa utama. Klausa satu dengan yang lainnya dihubungkan dengan kata penghubung atau yang disebut koordinator. Itulah sebabnya kalimat beragam setara disebut juga kalimat koordinasi atau kalimat gabung. Hubungan antar klausa dalam kalimat beragam setara sanggup digambarkan diberikut ini:

Klausa 1 + (koordinator) + klausa 2 + (koordinator) + klausa 3

Menurut kekerabatan antarklausanya, kalimat beragam setara sanggup dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
  • Kalimat beragam setara dengan kekerabatan penjumlahan. Hubungannya ditandai oleh kata sambung dan, serta, atau baik…maupun…Jika dilihat dari konteksnya, kekerabatan penjumlahan pun sanggup ditetapkan sebagai:
    • Sebab akibat, contohnya: Pengaruh sekolah di luar negeri tertanam di dalam dirinya dan dari situ gaya hidupnya menjadi lebih disiplin.
    • Urutan waktu, contohnya: Ia spesialuntuk menunduk dan menatap sepatunya dengan teliti.
    • Perperihalan, contohnya: Jika rajin niscaya berilmu dan jikalau malas niscaya bodoh.
    • Perluasan, contohnya: Ujian hidup itu pelajaran berharga dan sekaligus proses pendewasaan diri semoga lebih bijak menjalani kehidupan.
  • Kalimat beragam setara dengan kekerabatan memilih. Hubungannya ditandai dengan kata atau, contohnya: Mereka sanggup memancing di bak ini atau diberistirahat dulu di bawah pohon itu.
  • Kalimat beragam setara dengan kekerabatan perlawanan. Hubungan ditandai oleh kata tetapi. Jika dilihat isinya, kekerabatan perlawanan ini sanggup menyatakan (1) penguatan, misalnya: Budi tidak spesialuntuk berilmu di kelas tetapi juga sopan dalam bertutur kata; implikasi, misalnya: Kakakku belum selesai kuliah tetapi berhasil mendirikan perusahaan sendiri dengan omset milyaran rupiah per bulan. 

Kalimat beragam bertingkat
Kalimat beragam bertingkat yaitu kalimat tunggal yang diperluas dan ekspansi itu berbentuk klausa baru. Hubungan antar klausa satu dengan klausa lain disambung dengan subordinator. Itulah sebabnya, kalimat beragam bertingkat disebut juga kalimat subordinasi atau kalimat kompleks. Hubungan antar klausa dalam kalimat beragam bertingkat sanggup diperhatikan dalam denah diberikut:

Klausa 1 (kalimat utama) + (subordinator) + klausa sematan/anak kalimat
Atau
(subordinator) + klausa sematan/anak kalimat + Klausa 1 (kalimat utama)

Konjungsi atau kata sambung yang digunakan dalam kalimat beragam bertingkat adalah:
  • Sejak: menyatakan kekerabatan waktu awal.
  • Sewaktu, ketika: menyatakan kekerabatan waktu bersamaan.
  • Sebelum, sehabis: menyatakan kekerabatan waktu berurutan.
  • Hingga, sampai: menyatakan kekerabatan waktu hadir.
  • Jika, kalau, andaikan: menyatakan kekerabatan syarat.
  • Supaya, agar: menyatakan kekerabatan tujuan.
  • Walaupun, biarpun, kendatipun, meskipun: menyatakan kekerabatan konsesif/perlawanan.
  • Seperti, ibarat: menyatakan kekerabatan perbandingan.
  • Sebab, karena: menyatakan kekerabatan penyebab.
  • Sehingga, sampai-sampai, maka, akibatnya: menyatakan kekerabatan akhir
  • Seakan-akan, seolah-olah: menyatakan kekerabatan sangkalan
  • Padahal: menyatakan kekerabatan kenyataan
  • Maka: menyatakan kekerabatan hasil
  • Bahwa, apa: menyatakan kekerabatan penjelas
  • Yang: menyatakan kekerabatan atribut/keterangan 

Jenis-Jenis Kalimat dilihat dari Fungsi Subjeknya

Berdasarkan fungsi subjeknya, kalimat terbagi menjadi kalimat aktif dan kalimat pasif. Kalimat aktif yaitu kalimat yang subyeknya melaksanakan perbuatan. Sedangkan kalimat pasif yaitu kalimat yang subyeknya dikenai perbuatan.
misal kalimat aktif : Ibu memasak Nasi., Adik membuat kue., Kakak membaca buku.
misal kalimat pasif: Nasi dimasak ibu., masakan ringan manis dibuat oleh adik., buku dibaca oleh kakak.

Kalimat aktif dan pasif dalam kalimat menyangkut beberapa hal: (1) macam verba yang menjadi predikat, (2) subjek dan objek, dan (3) bentuk verba yang dipakai.

Kalimat pasif yaitu perubahan kalimat aktif transitif dengan cara sebagai diberikut:
  • mengganti Subjek (S) dengan Objek (O)
  • Merubah Predikat (P) berprefiks (me-) dengan (di-), atau menghapus (me-) dari verbanya jikalau pelaku perbuatannya pronomina pertama atau pronomina kedua.
  • Menambahkan kata oleh pada pelaku pronomina ketiga yang sifatnya fakultatif. Jika pelakunya pronomina pertama atau pronomina kedua, tidak perlu menambahkan kata oleh.

Jenis-Jenis Kalimat Menurut Isinya/Maknanya

Ditinjau dari segi maknanya, kalimat terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu kalimat diberita, kalimat perintah, kalimat tanya, kalimat seru, dan kalimat emfatik. Berikut klarifikasi selengkapnya:

1) Kalimat diberita
Kalimat diberita ialah kalimat yang isinya memdiberitahukan sesuatu kepada pembaca atau pendengar. Kalimat diberita disebut juga kalimat deklaratif.

Ciri-ciri kalimat diberita yaitu sebagai diberikut:
  • Isinya memdiberitahukan berakhir sesuatu.
  • Intonasinya netral (nada bunyi berakhir turun).
  • Tanggapan pembaca atau pendengar tidak ada (zero).
  • Dalam tulisan, penulisan kalimat diberita diawali dengan karakter kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.).
 
2) Kalimat perintah 

Kalimat perintah ialah kalimat yang isinya mempersembahkan perintah untuk melaksanakan sesuatu. Kalimat perintah disebut juga kalimat imperatif.

Ciri-ciri kalimat perintah yaitu sebagai diberikut:
  • Isinya perintah untuk melaksanakan sesuatu.
  • Intonasinya perintah (nadanya agak naik).
  • Tanggapannya dalam bentuk perbuatan.
  • Dalam tulisan, kalimat perintah diakhiri dengan tanda seru (!).
Macam-macam kalimat perintah beserta contoh, yaitu:
  • Perintah biasa. misal: Usirlah anjing itu!
  • Permintaan. misal: Coba ambilkan majalah itu!
  • Ajakan. misal: Mari kita berangkat ke sekolah sekarang!
  • Syarat. misal: Perlihatkan buku ini kepadanya, niscaya ia mau membelinya!
  • Ejekan/Cemooh. misal: Buatlah sendiri artikelnya jikalau engkau mampu!
  • Larangan. misal: Jangan membuang sampah di sini!

3) Kalimat tanya

Kalimat tanya yaitu kalimat yang isinya menanyakan sesuatu kepada seseorang. Kalimat tanya disebut juga kalimat interogatif. Secara garis besar, kalimat tanya itu ada dua macam, 1. kalimat tanya total, yaitu kalimat tanya yang jawabanannya ya atau tidak, 2. Kalimat tanya parsial, yaitu kalimat tanya ditentukan oleh kalimat tanyanya.

Ciri-ciri kalimat tanya, yaitu:
  • Isinya menanyakan sesuatu
  • Intonasinya tanya (naik pada simpulan kalimat)
  • Tanggapannya berupa jawabanan
  • Dalam bahasa tulis diakhiri dengan tanda tanya (?)
Teknik membentuk kalimat tanya total ada dua cara, yaitu:
  • melaluiataubersamaini menambahkan kata apakah. misal: Apakah Anda baik-baik saja?
  • melaluiataubersamaini menambahkan partikel (-kah). misal: Baik-baik sajakah Anda?
  • melaluiataubersamaini mengubah intonasinya. misal: Anda baik-baik saja?
  • melaluiataubersamaini menambah kata bukan, ya, belum, tidak. misal: Anda baik-baik saja, bukan?; Sudah makan ya?; Mengerti belum?; Suka tidak es krim ini? 
 
4) Kalimat seru

Kalimat seru yaitu kalimat yang isinya mengungkapkan kekaguman perasaan. Karena rasa kagum berafiliasi dengan kata sifat, kalimat seru dibuat dari kalimat statif. Kalimat seru disebut juga kalimat interjektif.

Teknik menciptakannya sebagai diberikut:
  • Mengubah urutan kalimat dari S-P menjadi P-S
  • Menambahkan partikel (-nya) pada P.
  • Menambahkan kata seru di depan P.
misal kalimat seru: Lucunya Anda!; Menariknya pemandangan itu!; Pintarnya anak itu!
misal perubahan kalimat biasa menjadi kalimat seru: Gadis itu bagus -> Cantik gadis itu -> Cantiknya gadis itu -> Alangkah cantiknya gadis itu! 


5) Kalimat emfatik

Kalimat emfatik yaitu kalimat yang mempersembahkan penegasan khusus kepada subjek. Penegasan ini dilakukan dengan:
  • Menambahkan partikel (-lah) di belakang S.
  • Menambahkan kata sambung yang di belakang S. melaluiataubersamaini penegasan itu, S berubah fungsi menjadi P.
misal kalimat emfatik: Dia(S) memulai(P) pertengkaran(O) bermetamorfosis Dialah(P) yang memulai pertengkaran (S)

Jenis-Jenis Kalimat Menurut Tata Bahasa Modern

Adapun berdasarkan tata bahasa modern dan berdasarkan unsur sentra atau potongan pada dasarnya , kalimat itu sanggup dibedakan menjadi kalimat mayor dan kalimat minor. 
1) Kalimat minor yaitu kalimat yang mengandung satu unsur sentra atau inti (kalimat pendek). misalnya: masuk!, ayo!, apa?, Ibu., di sekolah, keluar!
2) Kalimat mayor yaitu kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur sentra atau inti. misalnya: Budi (Subjek) membaca (Predikat), dsb
Catatan: kalimat minor jika bangun sendiri memang tidak sanggup dimengerti maksunya. Akan tetapi, kalau sudah dikaitkan dengan suatu konteks obrolan yang sesuai, kalimat mirip itu sanggup dipahami dengan gampang. misal pertanyaan: Dimana engkau berguru matematika?, dan jawabanannya: di sekolah. (kalimat minor)

Referensi:

Judul Buku : Big Book SBMPTN SOSHUM 2016, Pengarang: By Dewi Rossalia, M.Pd., Moch. Amin Mukhyiddin, Lusi Susilawati, Nurul Hudha, Alvina Kusuma, Muh. Amien, Adip M.S., Estiwi R.P., Yuli Pratiwi, Triyani, D. C. Ningsih

________
Demikian klarifikasi materi ihwal Jenis-Jenis Kalimat dalam Bahasa Indonesia serta misalnya. Semoga bermanfaa!