Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Langkah-Langkah Menyusun Jawaban Buku

INIRUMAHPINTAR - Menyusun balasan terhadap buku yang sudah dibaca adalah kepingan dari proses resensi buku. Tahapan ini adalah kepingan terpenting dalam rangka menghasilkan produk resensi yang berkarakter. Untuk itu, bagi siswa atau mahasiswa yang ingin berguru untuk menyusun balasan setelah membaca sebuah buku, perlu memperhatikan unsur-unsur buku mencakup kelebihan/keunggulan buku, kelemahan/belum sempurnanya buku, gaya bahasa, struktur kalimat, ejaan, diksi (pilihan kata), dan ilustrasi. Meskipun tidak tiruananya wajib dimasukkan sebagai kepingan dari balasan buku, kehadiran unsur-unsur di atas sanggup menjadi acuan, panduan, atau langkah-langkah yang megampangkan memilih pokok isi tanggapan. 

Nah, pembahasan wacana langkah-langkah menyusun balasan terhadap buku yang sudah dibaca berusaha disajikan sebaik mungkin sebagai diberikut:

Pertama, membaca buku. Siswa, mahasiswa, atau siapa pun yang berkecimpung dalam menyusun balasan buku sebaiknya sudah membaca seluruh isi buku dengan penuh ketelitian dan kecermatan sehingga simpel untuk menangkap makna yang terkandung di dalam buku tersebut. Hal ini menjadi pondasi utama sebelum melaksanakan proses selanjutnya. Melalui tahapan ini pula, pembentukan kerangka berpikir dimulai dan topik-topik yang menjadi perhatian sudah tergambar secara garis besar di dalam memori. Oleh sebab itu, seorang penyusun balasan buku atau resensi membutuhkan waktu yang cukup untuk benar-benar menyatu dengan isi buku seakan-akan sudah hadir dalam ritme kata demi kata dan lembar demi lembar pada buku yang dibaca.
Sumber: Public Domain Pictures

Kedua, memilih unsur-unsur balasan buku. Di kepingan ini, seorang penyusun balasan buku perlu memutuskan unsur-unsur buku yang akan dijadikan contoh balasan mencakup meliputi kelebihan/keunggulan buku, kelemahan/belum sempurnanya buku, gaya bahasa, struktur kalimat, ejaan, diksi (pilihan kata), dan ilustrasi. Sesudah itu, membuat anotasi (catatan kecil) berupa poin-poin inti di setiap unsur buku. Kemudian, membuatkan seluruh poin-poin anotasi menjadi paragraf lengkap yang utuh dengan memperhatikan kohesi dan koherensi bahasa yang digunakan. 

Ketiga, melaksanakan penyuntingan. Sesudah seluruh balasan selesai disusun, maka proses penyuntingan sanggup dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengusut kembali kesempurnaan penulisan. Tentu dipahami bahwa tiada insan yang benar-benar sempurna, begitu juga seorang pemdiberi tanggapan. Oleh sebab itu, melalui aktivitas penyuntingan, segala kelemahan dalam penulisan sanggup diperbaiki dan diedit sebaik mungkin sebagai tahapan finalisasi. Untuk hasil yang lebih baik, boleh juga meminta menolongan editing dari seorang ahli. Seorang penulis buku bahkan tidak jarang meminta penulis-penulis lain atau pembacanya sendiri untuk memdiberi balasan adil terhadap karya yang dibuatnya. Hasilnya, berawal dari sebuah buku tercipta sebuah karya gres berupa buku balasan yang bernilai jual.

Sebagai penutup, perlu diketahui bahwa balasan buku adalah kepingan terpenting dari resensi. Sedangkan resensi bersama dengan Koreksi sastra, esai, dan ringkasan termaktub sebagai hal yang sanggup dilakukan untuk menilai keunggulan dan kelemahan karya sastra. Pembahasan lengkap untuk bahan ini akan dibahas pada goresan pena diberikutnya. Selamat berguru dan biar celotehan ini bermanfaa!