Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

4 Abjad Dalam Konsep Dasar Kewirausahaan

INIRUMAHPINTAR - Kita sepertinya tidak begitu dekat dengan kata wirausaha. Berbeda halnya kalau kita menjumpai kata wiraswasta. Padahal, gotong royong kedua kata tersebut mempunyai makna yang sama. Dari sudut etimologi kata, wira bermakna teladan atau layak dicontoh, sedangkan perjuangan bermakna kemauan keras. Kata swasta sendiri bermakna berdiri di atas kaki sendiri. melaluiataubersamaini begitu, wirausaha atau wiraswasta adalah:
  • suatu bentuk perjuangan untuk mewujudkan suatu impian dengan modal kesanggupan dan kreativitas pribadi;
  • suatu bentuk perjuangan berdiri di atas kaki sendiri, tidak bergantung pada orang lain;
  • suatu bentuk perjuangan untuk mencapai sukses dengan memakai segala kemampuan dan kepercayaan pada diri sendiri.  
 Kita sepertinya tidak begitu dekat dengan kata wirausaha 4 Karakter dalam Konsep Dasar Kewirausahaan

Konsep Dasar Kewirausahaan berdasarkan Ahli

Konsep dasar kewirausahaan berdasarkan Raymond Kao ialah suatu proses penciptaan sesuatu yang gres (kreasi) dan membuat sesuatu yang tidak sama dari yang sudah ada (inovasi), yang tujuannya ialah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat. 

Sementara itu, John Kao berpendapat bahwa konsep dasar kewirausahaan ialah suatu perjuangan untuk membuat nilai melalui suatu peluang bisnis dengan mengambil risiko yang tepat dan melalui keterampilan komunikasi dan administrasi untuk memobilisasi sumber daya manusia, modal, dan barang guna mencapai suatu keberhasilan.

Konsep kewirausahaan atau entrepreneurship merujuk kepada suatu sifat keberanian, keutamaan dan tekad mengambil risiko dalam acara penemuan (Samuelson dan nordhaus, (1990: 518). Dari kata entrepreneur tersebut maka muncullah tafsiran yang beragam, seperti: merchant (pedagang), pemilik usaha, hingga petualang.

Para wirausaha ialah penggagas atau motor ekonomi, sebab fungsi penemuan yang mereka jalankan menduduki daerah sentral. Terdapat lima tipe penemuan yang menonjol: (1) pengenalan barang gres atau barang usang dengan mutu lebih baik; (2) penemuan metode produksi yang baru; (3) pembukaan pasar yang baru. khususnya untuk ekspor; (4) perolehan sumber pasokan materi baku yang baru: (5) penciptaan organisasi industri yang baru, misalya pembentukan jaenteng perjuangan terpadu yang bisa beroperasi monopoli (Casson, 2000: 297).

Lalu Siapakah Wirausahawan atau Wiraswastawan itu?

  1. Dia ialah orang yang mencari peluang, bukan yang menuntut keamanan yang mapan. Dia menceburkan diri dalam risiko dan berangan-angan serta berupaya mewujudkannya.
  2. Dia lebih melihat tantangan daripada jaminan. Dia tidak tunduk atau takluk pada bos.
  3. Dia tidak tunduk pada ancaman.
  4. Kebanggaannya ialah berdiri tegak mandiri, berpikir, dan bertindak untuk dirinya.
  5. Dia menikmati keberhasilan dan daya ciptanya.
  6. Dia menghadapi dunia dengan keyakinan "inilah yang sudah kulakukan".

Siapa yang sanggup berkarier menjadi wirausahawan?

Pada dasarnya setiap orang sanggup berkarier sebagai wirausahawan, demikian pendapat Peter F. Drucker. Tidak menyerupai seseorang yang bercita-cita menjadi karyawan yang harus melamar pekerjaan pada aneka macam perusahaan, seorang wirausahawan sanggup memulai bisnisnya kapan saja ia inginkan. Dia sanggup menjual produk atau jasa apa saja yang ia miliki. Dia sanggup mempunyai aneka macam jenis usaha, tergantung pada kemampuannya untuk mengelola. Jadi, bila seseorang mau menekuni kariernya sebagai wirausahawan, ia akan mempunyai prospek yang sangat manis dan luas.

Dari sebuah survei yang sanggup mendapatkan amanah terungkap bahwa sekitar 44% wirausahawan yang sudah menekuni bisnisnya selama lebih dan 6 tahun sudah mempunyai beberapa jenis perjuangan yang tidak saling berhubungan, 35% wirausahawan mempunyai satu jenis usaha, dan 21% lagi mempunyai beberapa jenis perjuangan yang masih berhubungan.

Lalu bagaimana semoga seseorang sanggup berkarier menjadi wirausahawan yang sukses? Pengalaman mengatakan bahwa ada empat abjad yang seharusnya dimiliki oleh seorang wirausahawan, yaitu sebagai diberikut:

1. Keinginan dan Keberanian

Dia harus memakai keinginannya untuk membuat sesuatu yang besar dan yang kecil terlebih lampau. Lalu dibarengi dengan keinginan dan keberanian untuk membuat sesuatu yang gres dan berani melaksanakan keinginannya sesuai dengan cara yang dilakukannya.

2. Intuisi

Untuk menjadi seorang wirausahawan tidak diharapkan tes IQ maupun wawancara. Kesempatan untuk menjadi wirausahawan ialah sama bagi setiap orang. Mereka yang tidak pandai secara akademis pun tidak mempunyai halangan untuk menjadi wirausahawan sukses. Setiap wirausahawan yang sukses ialah mereka yang sudah mencar ilmu membuatkan intuisinya. Intuisi sanggup dikembangkan dengan cara diberikut:
  • menyidik proses dan masukana daerah munculnya sebuah ilham,
  • membagi pengalaman dengan orang lain,
  • membentuk suatu kelompok mitra yang sanggup bertemu secara teratur untuk membagi pengalaman intuisi,
  • membaca pengalaman orang lain.

Menurut John Assaraf, intuisi ialah perasaan Anda tentang seseorang bahkan ketika mereka tidak mengucapkan apapun. Intuisi ialah perasaan yang Anda dapatkan ketika ada bahaya. Intuisi juga perasaan yang Anda daparkan ketika Anda harus bertindak dengan cepat dan memanfaatkan sebuah situasi baik di dalam bisnis maupun dalam kehidupan pribadi.

Suatu perasaan tidaklah lebih dari kesadaran akan getaran. Perasaan ialah getaran atom-atom dan sel-sel badan Anda. Anda harus mencar ilmu mempercayai perasaan Anda dan menjadi orang yang mempercayai intuisi Anda sendiri dan mengenali saat-saat ketika intuisi berusaha menyadarkan Anda akan sesuatu.

3. Kemampuan untuk Terus Hidup

Seorang wirausahawan ialah seorang risk taker atau orang yang berani mengambil risiko. Keberhasilan dan kegagalan ialah irama hidupnya. Semua wirausahawan sukses niscaya bertahan melewati kariernya yang naik turun. Kadang berhasil kadang gagal. Kegagalan ialah guru terbaik untuk berdiri kembali dan bertahan untuk sanggup hidup.

4. Selalu Optimis

Wirausahawan sukses ialah seorang pencipta sekaligus pelaku bisnis yang baik sebab tidak pernah merasa pesimis atau gundah dengan perjuangan yang digelutinya. Optimisme atau semangat untuk selalu berhasil harus selalu tertanam di hatinya semoga perjuangan yang diajaninya tetap sesuai dengan keinginannya.

Winston Churchill berkata bahwa optimis ialah selalu melihat peluang dalam masalah, sedangkan pesimis ialah selalu melihat persoalan dalam setiap peluang. Pernah ketemu dengan orang yang pesimis? atau engkau pernah merasa pesimis. Orang yang mempunyai sifat pesimis itu selalu melihat sisi negatif dari segala sesuatu. Bahkan ketika dalam kondisi yang baik sekalipun, mereka selalu bisa menemukan hal-hal yang buruk di dalam hidup mereka. Orang yang mempunyai perilaku hidup pesimis pun simpel menemukan kesalahan orang lain, sehingga berpotensi melaksanakan celaan atas belum sempurnanya orang lain tersebut. Dalam perilaku hidup yang pesimis, simpel sekali berkata “tidak bisa" sebab selalu berserius pada kesusahan dan masalah.

Tetapi orang yang optimis sikapnya sangat bertolak belakang, ia selalu melihat sisi baik setiap orang. Dalam keadaan susah sekalipun, ia selalu bisa melihat peluang dan peluang. Optimisme memungkinkan setiap orang melihat warna kehidupannya dengan lebih indah, sehingga membuat suasana hatinya diterangi cahaya dan kekuatan baru.

melaluiataubersamaini optimisme, penderitaan batin seseorang bisa lenyap dan harapannya sanggup tumbuh bersemi kembali. Tidak ada faktor yang bisa mengurangi besarnya beban permasalahan dalam kehidupan ini sebagaimana daya yang terkandung dalam gairah optimisme tersebut. Rona kebahagiaan akan tampak lebih konkret di wajah orang yang optimis: bukan saja ketika ia menikmati kepuasan hidup,melainkan juga sepanjang hidupnya, baik dalam situasi positif maupun ketika situasi terasa negatif.

Seorang cendekiawan mcengatakan, “Dunia beraksi terhadap insan tepat sebagaimana insan memperlakukan dunia. Jadi, apabila Anda tertawa kepada dunia, dunia akan tertawa bersama Anda. Apabila Anda melihat dunia dengan suram, dunia akan tampak suram.”

Nah, abjad inilah yang wajib dimiliki seorang wirausahawan. Genggamlah perilaku optimis sebagai abjad kepribadian semoga hidup semakin indah.

Lalu, apa yang harus kita pilih dalam menjalani kehidupan? 

Nah, mau tak mau kita kini dihadapkan pada pilihan antara mau menjadi karyawan atau wirausahawan. Jelas, mni bukan pilihan yang gampang. Beberapa hal diberikut ini mungkin sanggup mempunyai kegunaan bagi kita untuk menentukan pilihan itu. Jika kita menentukan untuk mencari kerja, kita mesti menentukan lebih dulu kerja menyerupai apa yang kita inginkan, syarat apa saja yang harus kita penuhi, apa saja yang harus kita persiapkan, dan bagaimana cara meraihnya.

Sementara itu, kalau kita menentukan jadi wirausahawan, kita mesti menentukan perjuangan menyerupai apa yang kita idamkan, tahu apa saja syaratnya, apa saja yang harus dipersiapkan, bagaimana cara memulai dan mengelolanya.

Pertimbangan-pertimbangan tersebut sebaiknya kita pikirkan sebelum simpulan kuliah. Bertanya ke tetua yang banyak makan asam garam pun sebaiknya dilakukan. Dan tentu saja, lingkungan pun sangat berpengaruh. Maka dari itu, banyak-banyaklah mendengar petuah dari orang renta atau lihatlah di sekeliling Anda bagaimana pekerja/karyawan itu membangun karirnya dan bagaimana wirausaha itu membangun usaspesialuntuk dari nol.

Referensi Buku:
  • Konsep Dasar IPS untuk SD/MI Karangan Yulia Siska
  • Teknik Cerdas Cari Uang; Menjadi Karyawan atau Wirausahawan? Karangan Dony S-wardhana
  • Membuka Pintu Rezeki karangan Drs. A.F. Jaelani
Nah, demikianlah pembahasan lengkap tentang 4 Karakter dalam Konsep Dasar Kewirausahaan. Semoga bermanfaa!