Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Berita Penculikan Anak Marak Di Ekspos, Ada Apa?

INIRUMAHPINTAR - Beberapa hari ini, beranda Facebook saya dipenuhi dengan diberita penculikan anak. Antara percaya dan tidak, entah diberita tersebut benar adanya atau spesialuntuk hoax semata, saya pikir diberita tersebut berhasil membuat masyarakat terutama para orang renta khawatir dan galau akan keselamatan buah hati mereka.

Apalagi berdasarkan diberita yang tersebar, para penculik tersebut mempunyai kelihaian dalam menyamar sehingga tidak simpel dicurigai oleh orang-orang di sekelilingnya. Ada yang akal-akalan menjadi pengemis, pemulung, atau profesi lain yang sering dijumpai di lingkungan sekitar.

Untuk melancarkan aksinya, mereka pun melengkapi diri dengan alat bius atau semacamnya sehingga korban yang umumnya bawah umur dengan simpel dilumpuhkan. Lalu, supaya tidak ketahuan, kelompok penculik tersebut membawa korban ke tujuan mereka dengan gerobak/mobil, atau dimasukkan ke dalam karung, tas, kemudian disekap di sebuah daerah rahasia.
 

Berdasarkan isu yang tersebar, motif penculikan anak tersebut disinyalir bukan spesialuntuk untuk perdagangan insan saja, melainkan untuk keperluan jual beli organ. Miris bukan?

Dan tidak tanggung-tanggung, para penculik tidak lagi segan membunuh korban kemudian menjual organ tubuhnya dengan harga sangat mahal kepada oknum-oknum yang membutuhkan.

Lalu siapa oknum-oknum pembeli organ tersebut?

Untuk menemukan siapa dalang utama di balik maraknya penculikan anak akhir-akhir ini, pihak Kepolisian Republik Indonesia sebagai pelayan sekaligus kawan masyarakat tentu mempunyai andil dan kewajiban lebih besar untuk mengungkap. Dalam hal ini, institusi POLRI bertugas mengawal dan menjamin keamanan, kenyamanan, dan ketertiban di dalam masyarakat, termasuk rasa kondusif dari agresi kriminal menyerupai penculikan.

Meski tidak simpel dilacak, ada yang menggambarkan bahwa, oknum di balik agresi penculikan anak untuk tujuan jual beli organ badan yakni broker yang mencari organ-organ badan untuk dijual kembali ke orang-orang kaya yang mengidap penyakit akut. Mereka rela membayar milyaran sampai triliunan demi menyambung hidup yang nyaris usai. melaluiataubersamaini organ gres yang mereka peroleh nantinya, mereka melaksanakan operasi transplantasi organ, sehingga impian untuk melanjutkan hidup masih ada.

Bagi orang-orang tidak bertanggung balasan dan sudah dibutakan oleh materi, peluang untuk jual beli organ ini dimanfaatkan, walaupun dengan cara-cara jahat dan sadis.

Bagaimana menyikapi diberita kasus penculikan?

Sebagian netizen mengungkapkan ketidakpercayaan terhadap diberita penculikan anak yang sedang marak dikala ini. Mereka menganggap itu sebagai pengalihan isu atau spesialuntuk sekedar kedok untuk tujuan mencari popularitas keuntungan.

Mereka mengecam pemdiberitaan wacana penculikan yang menjamur di media sosial. Mereka menganggapnya sebagai serangan psikologis untuk menakut-nakuti masyarakat. Entah apa tujuan utamanya, yang terang para penyebar diberita invalid itu tidak elok dibiarkan berkeliaran di muka bumi.

Namun demikian, tidak sedikit juga publik yang yakin akan kebenaran diberita penculikan yang sekarang menjadi buah bibir di media sosial. Apalagi sumber diberita sudah menyertakan foto-foto sebagai bukti. Di antaranya bahkan menawarkan kondisi terakhir korban-korban penculikan yang sudah menjadi mayat. Entah itu foto orisinil atau hoax, efeknya sukses membuat getar-getir orang-orang polos yang menelan mentah-mentah diberita tersebut.

Terlepas dari benar tidaknya diberita penculikan tersebut, para orang renta tetap saja dihimbau untuk semakin memperketat penjagaan dan pemantauan terhadap putra-putri mereka, termasuk dengan tidak simpel mempercayakan putra-putri mereka ke orang lain, bahkan ke orang-orang terdekat. Apalagi dikala ini banyak kasus kejahatan justru dilakukan oleh kerabat.

Artinya, tidak ada lagi yang boleh dipercayai seratus persen. Demi buah hati dan masa depannya, orang renta harus benar-benar mempertimbangkan alternatif lain sebelum menitipkan anak.

Di samping itu, para guru khususnya yang bertugas di taman kanak-kanak dan sekolah dasar pun dituntut semakin extra waspada memantau anakdidik-anakdidik mereka, terutama di jam-jam pulang sekolah. Para guru sebaiknya ikut serta memastikan bahwa anakdidik-anakdidik mereka dijemput oleh orang-orang terpercaya. Tentu saja dalam hal ini, para guru dan orang renta harus menjalin komunikasi dalam menjaga bawah umur mereka.

Sementara di lingkungan masyarakat, tiruana pihak perlu melibatkan diri, minimal segera melaksanakan penindakan atau pelaporan ke pihak-pihak terkait, kalau sewaktu-waktu ada yang mencurigakan di lingkungan mereka.

Lebih baik capek dan lelah dalam meterbaikkan penjagaan terhadap buah hati daripada harus menyesal kemudian.

Dan penjagaan terhadap anak bukan semata-mata bertujuan melindungi mereka dari penculik tetapi sekaligus sebagai langkah preventif terhadap kejahatan-kejahatan lain yang mungkin terjadi.

Lagipula, kiprah orang renta memang demikian adanya. Terutama di kala dikala ini, banyak sekali kegampangan teknologi justru dimanfaatkan salah oleh sejumlah orang demi sesuap nasi atau sekarung berlian. Jadi, para orang renta harus menyadari dan lebih hati-hati.

Bagi orang renta yang mempunyai acara di luar rumah sepanjang hari, kalau memungkinkan, bawalah bayi atau anak ke daerah kerja. Jika tidak, sepatutnya menitipkan anak ke Kakek Neneknya atau di daerah penitipan anak terpercaya.

Atau menentukan jalan terbaik dengan cara meterbaikkan kiprah Ayah dan Ibu. Sang Ayah serius bekerja dan sang Ibu serius mengurus rumah tangga serta menjaga anak di rumah sehingga tidak perlu menitipkan anak.

Alternatif lain yaitu para orang renta menentukan bekerja berdikari dengan membuka perjuangan sendiri tanpa harus meninggalkan rumah. melaluiataubersamaini cara itu, keduanya tetap dapat menyebarkan kiprah menjaga anak, terutama yang masih berusia pra-sekolah.

Dan bagaimanapun langkah-langkah penjagaan yang dipilih, memohon santunan kepada sang Khalik yakni yang paling utama. Semoga Allah melindungi kita tiruana dari kejahatan makhluk-makhlukNya.

Silahkan share kalau artikel ini dianggap bermanfaa supaya Anda memperoleh lebih banyak kebaikan.