Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Reaksi Pembentukan, Penggolongan Polimer

INIRUMAHPINTAR - Apa pengertian Polimer? Polimer ialah makromolekul (molekul raksasa) yang tersusun dari monomer. Polimer banyak terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan sangat memmenolong kehidupan manusia. Ban kendaraan beroda empat atau motor dan penghapus terbuat dari karet yang ialah polimer. Alat-alat rumah tangga, kantung, dan alat tulis-menulis banyak terbuat dari plastik yang ialah polimer. Bahkan pakaian, menyerupai sutera, katun, nilon, dan wol sintetis ialah materi yang terbuat dari polimer. Demikian juga materi kuliner dari senyawa selulosa (serat), amilum (pati), dan protein ialah bentukan dari polimer.

Reaksi Pembentukan Polimer (Polimerisasi)

Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi. Jadi, reaksi polimerisasi yakni reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) membentuk molekul yang besar (polimer). Ada dua jenis polimerisasi yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.

1. Polimerisasi Adisi
Polimerisasi adisi yakni reaksi pembentukan polimer dari monomer yang diberikatan rangkap (ikatan tak jenuh). Pada reaksi ini monomer membuka ikatan rangkapnya kemudian berkaitan dengan monomer lain sehingga menghasilkan polimer yang diberikatan tunggal (ikatan jenuh).

misal:
  • Pembentukan poliatena (polietilena) dari etena (etilena)
  • Pembentukan teflon dari tetrafluoro etena
  • Pembentukan polivini klorida (PVC) dari vinil klorida (1-kloro etena)
  • Pembentukan polipropena (polipropilena) dari propena (propilena)
  • Pembentukan poliisoprena dari isoprena (2 metil 1, 3-butadiena)
Pada pembentukan poliisoprena mula-mula kedua iaktan rangkap dari nomor 1 dan C nomor 3 terbuka, kemudian ikatan tunggal dari C nomor 2 dan C nomor 3 membentuk ikatan rangkap.

2. Polimerisasi kondensasi
Polimerisasi kondensasi yakni reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang memiliki dua gugus fungsi.
misal:
  • Pembentukan dakron (poliester) dari etilen glikon (polialkohol) dengan dimetil tereftalat) senyawa ester.
  • Pembentukan nilon 66 dari heksametilen diamin, (1.6-diamino heksana) dengan asam adipat (asam 1.6-heksanadionat). 

Penggolongan Polimer

Dari aneka macam jenis polimer yang banyak kita jumpai, sanggup digolongkan menurut asalnya, jenis monomer, sifatnyat terhadap gerah, dan reaksi pembentukannya.

1. Penggolongan polimer menurut asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer sanggup dibedakan atas polimer alam dan polimer sintesis.
  • Polimer Alam
    Polimer alam yakni polimer yang terdapat di alam, berasal dari makhluk hidup. misal polimer alam yaitu: amilum (terdapat pada biji-bijian dan akar umbi; monomer: glukosa; polimerisasi: kondensasi), selulose (terdapat pada sayur, kayu, dan kapas; monomer: glukosa; polimerisasi: kondensasi), protein (terdapat pada susu, daging, telur, wol, sutera); monomer: asam amino; polimerisasi: kondensasi); asal nukleat (terdapat pada molekul sel DNA dan RNA; monomer: nukleotida; polimerisasi: kondensasi), karet alam (terdapat pada getah pohon karet; monomer: isoprena; polimerisasi: adisi)

    Sifat-sifat polimer alam tidak selalu menguntungkan. contohnya karet alam kadang kala cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal ini sanggup terjadi sebab karet alam tidak tahan terhadap minyak bensin atau minyak tanah serta usang terbuka di udara. misal lain, sutera dan wol ialah senyawa protein materi kuliner bakteri, sehingga wol dan sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam memiliki sifat hidrofilik (suka air), sukar dilebur, dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar berbagi fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
  • Polimer Sintetis
    Polimer sintetis atau polimer tiruan yakni polimer yang tidak terdapat di alam dan harus dibuat oleh manusia. misal polimer sintetis yaitu: polietena (terdapat pada kantung, kabel plastik; monomer: etena; polimerisasi: adisi), polipropena (terdapat pada tali, karung, botol plastik; monomer: propena; polimerisasi: adisi), PVC (terdapat pada pipa paralon, pelapis lantai; monomer: vinil klorida; polimerisasi: adisi), polivinil alkohol (terdapat pada kolam air; monomer: vinil alkohol; polimerisasi: adisi), Teflon (terdapat pada wajan/panci antilengket; monomer: tetrafloro etena; polimerisasi: adisi), dakron (terdapat pada pita rekam magnetik, kain/tekstil/wol sintetik; monomer: metil tereftalat dan etilen glikol; polimerisasi: kondensasi), nilon (terdapat pada tekstil; monomer: asam adipat dan heksa metilen diamin; polimerisasi: kondensasi), polibutadiena (terdapat pada ban motor/mobil; monomer: butadiena; polimerisasi: adisi).

    Para jago kimia organik banyak mengadakan penelitian wacana struktur molekul alam dan mengadakan percobaan laboratoris untuk membuat polimer sintetis. Maka dihasilkan polimer polimer sintetis yang sanggup dirancang sifat-sifatnya. Misalnya tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan dan kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat kimia. Sehingga diperoleh polimer sintetis yang penerapannya sesuai yang diharapkan. Misalnya, sanggup dibuat serat untuk benang kain, lembaran, cetakan, dan sebagainya. Ahli kimia ketika ini sudah berhasil berbagi beratus-ratus jenis polimer untuk tujuan yang lebih luas.

2. Penggolongan polimer menurut jenis monomernya
Berdasarkan jenis monomernya, polimer sanggup dibedakan atas homopolimer dan kopolimer.
  • Homopolimer
    Homopolimer yakni polimer yang monomernya sejenis. misal: polietena, polipropena, polivinil klorida, teflon, poliestirena, poliisoprena, amilum, selulosa.
  • Kopolimer
    Kopolimer yakni polimer yang monomernya tidak sejenis. misal: dakron, nilon 66, bakelit (fenol formaldehid). Jika pada proses pembentukan polimer tidak dipakai katalis maka proses akan berlangsung pada suhu dan tekanan tinggi dan struktur molekul yang terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi katalis yakni untuk mengendalikan proses pembentukan struktur molekul polimer semoga lebih teratur sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. misal struktur rantai molekul polimer tidak beraturan (produk polimerisasi tanpa katalis).

    Jika pada proses pembentukan polimer dipakai katalis maka struktur molekul yang terbentuk akan beraturan. misal struktur rantai molekul polimer teratur (produk polimerisasi dengan katalis.

3. Penggolongan polimer menurut sifatnya terhadap gerah
Berdasarkan sifatnya terhadap gerah polimer sanggup dibedakan atas polimer termoplas dan polimer termoseting.
  • Polimer termoplas
    Polimer termoplas yakni polimer yang tidak tahan gerah. Polimer ini kalau digerahkan akan meleleh (melunak), dan dilebur untuk dicetak kembali (didaur ulang). misal: polietena, polipropena, polistirena, PVC.
  • Polime termoseting
    Polimer termoseting yakni polimer yang tahan gerah. Polimer ini kalau digerahkan tidak akan meleleh (sukar melunak) dan sukar didaur ulang. misal: melamin, bakelit.

4. Penggolongan polimer menurut reaksi pembentukannya
Berdasarkan reaksi pembentukannya polimer sanggup dibedakan atas polimer adisi dan polimer kondensasi.
  • Polimer adisi
    Polimer adisi yakni polimer yang monomernya memiliki ikatan rangkap, dan kemudian ikatan rangkapnya terbuka kemudian berkaitan membentuk polimer yang diberikatan tunggal. misal: polietena, polipropena, polivinil klorida, teflon, dan poliisoprena.
  • Polimer kondensasi
    Polimer kondensasi yakni polimer yang monomernya memiliki dua gugus fungsi pada kedua ujung rantainya kemudian saling berkaitan sambil melepas molekul kecil. misal: nilon, dakron, bakelit.

Beberapa Polimer Penting dalam Kehidupan

  1. Polietena (polietilena)
    Polietena ialah polimer plastik yang sifatnya giat (liat), massa jenis rendah, lentur, sukar rusak kalau usang dalam keadaan terbuka di udara maupun kalau terkena tanah/lumpur, tetapi tidak tahan gerah. Polietena yakni plastik yang banyak diproduksi, dicetak lembaran untuk kantung plastik, pembungkus makanan, ember, dan sebagainya.
  2. Polipropena (polipropilena)
    Polipropena memiliki sifat yang hampir sama dengan polietena. Oleh sebab plastik ini juga banyak diproduksi, spesialuntuk kekuatannya lebih besar dari polietena dan lebih tahan gerah serta tahan terhadap reaksi asam dan basa. Digunakan untuk membuat botol plastik, karung, kolam air, tali, dan kabel listrik (insulator).
  3. PVC (polivinil klorida)
    PVC memiliki sifat keras dan kaku dipakai untuk membuat pipa plastik, pipa paralon, pipa kabel listrik, kulit sintetis, dan ubin plastik.
  4. Teflon (tetrafluoro klorida)
    Teflon ialah lapisan tipis yang sangat tahan gerah dan tahan terhadap materi kimia. Digunakan untuk pelapis wajan (panci antilengket), pelapis tangki di pabrik kimia, pipa antipatah, dan kabel listrik.
  5. Polistirena
    Polistirena yakni polimer adisi dari monomer stirena. Sifatnya ringkih dan kenyal. Digunakan untuk kabin radio/TV/Tape, pendingin (freezer), boneka, botol plastik bening, dan alat rumah tangga yang lain.
  6. Polivinil alkohol
    Polivinil alkohol yakni polimer dari monomer 1-hidroksi etena. Polimer ini ialah plastik yang kuat, tahan tekanan, dan banyak dipakai untuk kolam air.
  7. Dakron
    Dakron ialah polimer yang sangat kuat, sangat lentur, dan transparan. Digunakan untuk membuat serat sintetis tekstil, dan membuat lembaran film tipis yang dalam perdagangan disebut mylar. Mylar banyak dipakai untuk pita rekam magnetik dan untuk membuat gelembung balon yang dimanfaatkan dalam penelitian cuaca di atmosfer.
  8. Nilon 66
    Nilon 66 ialah serat polimer yang titik leburnya tinggi. Disebut nilon 66 sebab polimernya tersusun dari enam atom C dari heksametilen diamin dan enam atom C dari molekul asam heksametilendioat. Nilon 66 dipakai untuk serat kain.
  9. Bakelit (fenol formaldehid)
    Bakelit yakni suatu jenis polimer yang dbuat dari dua jenis monomer yaitu fenol dan formaldehid. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat tinggi, dan tahan api. Bakelit dipakai untuk instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi, contohnya asbak dan fiting lampu listrik.
  10. Flexiglass (polimetil metakrilat)
    Polimetil metakrilat disingkat PMMA memiliki nama dagang Flexiglass. Merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat. PPMA ialah plastik yang berpengaruh dan transparan. Digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu belakang mobil.
  11. Orlon (poliakrilonitril)
    Orlon ialah polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini ialah serat sintetis, menyerupai wol yang dipakai dalam tekstil sebagai adonan wol, karpet, dan kaus kaki.
  12. Karet sintetis
    melaluiataubersamaini makin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil/motor, ahli-ahli kimia organik sudah berbagi pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan kebutuhan tersebut. Pembuatan karet sintetis memakai materi dasar monomer butadiena, strirena, dan sebagainya. misal karet sintetis dibuat dengan kopolimerisasi adisi dari monomer butadiena dan stirena. Buna dikenal dengan nama dagang SBR (Stirena-Butadinena-Rubber), ialah karet sintetik yang berpengaruh hampir menyamai karet alam. Saat ini Buna banyak dipakai sebagai ban mobil.