Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

10 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

INIRUMAHPINTAR - Studi kelayakan ialah salah satu kajian ilmu bisnis yang dipelajari sebagai mata kuliah di perguruan tinggi tinggi, khususnya di fakultas ekonomi dan bisnis. Kajian ilmu ini dimasukkan ke dalam kurikulum perkuliahan dengan mempertimbangkan kebutuhan pemerintah dan pelaku bisnis terhadap jaminan atas dana investasi yang digelontorkan pada proyek bisnis tertentu.

Sebelum dimasukkan sebagai mata kuliah penting di level mahasiswa, studi kelayakan bisnis spesialuntuk serius terhadap evaluasi investasi pada aspek keuangan dan dilaksanakan dalam bentuk parsial saja. Faktanya, bisnis tidak spesialuntuk bergantung pada aspek finansial, tetapi juga aspek-aspek lain. Bahkan jusru lantaran adanya saling ketergantungan (interdependen) antara aspek-aspek bisnis tersebutlah yang menjadi nyawa sebuah sistem bisnis modern yang komprehensif. Oleh alasannya ialah itu, untuk melaksanakan studi kelayakan bisnis (misalnya investasi) diperlukan  penilaian menyeluruh terhadap tiruana aspek bisnis dengan memakai cara-cara profesional yang sanggup dipertanggungjawabankan.

Analisis kelayakan bisnis juga ialah proses penting yang memilih apakah ilham bisnis seorang pengusaha sanggup menjadi bisnis yang sukses atau tidak (Bamnger dan Ireland, 2008; Scarborough, Wilson, Zimmerer, 2009). melaluiataubersamaini kata lain, analisis kelayakan bisnis bertujuan untuk mengetahui secara terperinci apakah suatu ilham bisnis sempurna dan layak direalisasikan. Jika ilham bisnis memang layak, maka langkah kedua ialah menyusun planning bisnis. Sementara, kalau belum layak, pelaku perjuangan sebaiknya melupakan ilham bisnis tersebut dan mencari ilham lain yang lebih menjanjikan. Artinya, hasil dari analisis kelayakan bisnis sanggup menghemat waktu para pelaku usaha. Dalam hal ini, mereka tidak perlu menghabiskan waktu, tenaga dan biaya spesialuntuk untuk merealisasikan ilham bisnis yang tidak proper (layak) dan belum accurate (tepat).

Ada empat aspek utama yang dikaji dalam Analisis Kelayakan Bisnis (AKB), yaitu produk dan jasa; industri dan pasar; organisasi; dan keuangan. Namun, walaupun secara teori sudah dipaparkan secara jelas, beberapa studi mengatakan bahwa kebanyakan pengusaha (entrepreneur) justru tidak melaksanakan studi kelayakan sebelum memulai bisnis lantaran terlalu meremehkan kompetisi yang ada dalam pasar/industri dan cenderung terlalu yakin akan peluang mereka untuk berhasil. Padahal studi kelayakan bisnis seharusnya menjadi jembatan pertama sebelum mewujudkan sebuah gagasan bisnis.

Sebagai informasi tambahan, studi kelayakan sanggup dilakukan untuk menilai kelayakan investasi, baik pada sebuah proyek maupun bisnis yang sedang berjalan. studi kelayakan yang dilakukan untuk menilai kelayakan sebuah proyek yang akan dikerjakan disebut studi kelayakan proyek, sedangkan studi kelayakan yang dilaksanakan untuk menilai kelayakan dalam pengembangan sebuah bisnis disebut studi kelayakan bisnis.


Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Manfaat studi kelayakan bisnis diklasifikasikan menjadi dua bagian, lantaran dua pihak yang berkepentingan atas studi kelayakan itu sendiri, yaitu:

Pihak pertama (bagi analisis)
  1. Memdiberikan pengetahuan wacana langkah-langkah berpikir yang sistematis (runtut) dalam menghadapi suatu masalah (problem) dan bagaimana menemukan jawabanannya (solusi).
  2. Mengimplementasikan banyak sekali disiplin ilmu yang sudah dipelajari dan dikuasai kemudian menjadikannya sebagai acuan/dasar dalam penghitungan, pengukuran, penilaian, dan pengambilan keputusan akhir.
  3. Menjalankan studi kelayakan berarti mempelajari suatu objek bisnis secara lengkap sehingga siapapun pelaksananya akan memperoleh pembelajaran dan pengalaman yang sangat bernilai.


Pihak kedua (bagi masyarakat)

Hasil laporan studi kelayakan bisnis diperlukan oleh banyak sekali pihak. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil studi kelayakan, yaitu:
  1. Calon investor:  bertindak sebagai pihak yang paling berkepentingan atas hasil studi kelayakan lantaran mereka mempertaruhkan modal besar dalam proyek bisnis yang menjadi objek studi kelayakan. Studi kelayakan tidak sanggup dibentuk asal-asalan atau mengolah data fiktif lantaran spesialuntuk akan menghasilkan evaluasi yang menyimpang, tidak faktual, dan tidak adil. Malah, kalau hal ini dilakukan akan merugikan pihak-pihak yang berkepentingan atas hasil studi kelayakan tersebut. Lagipula, pada umumnya investor tidak akan mendapatkan begitu saja sebuah hasil studi kelayakan sebelum mendiskusikan dan mengonsultasikannya secara detail bersama tim jago untuk benar-benar memastikan apakah hasil studi kelayakan tersebut sanggup dipertanggungjawabankan atau tidak. Dalam melaksanakan evaluasi terhadap hasil studi kelayakan, calon investor lebih terpusat pada aspek hemat dan finansial lantaran pada aspek inilah mereka sanggup tetapkan tingkat pengembalian modal (IRR), aliran kas, payback period, dan pastinya proyeksi laba-rugi. Di tahapan ini, mereka juga sanggup memperhitungkan return dan risiko yang mungkin dijumpai.
  2. Mitra penyerta modal; calon investor biasanya membutuhkan kawan penyerta modal baik perseorangan maupun perusahaan. Hasil studi kelayakan ini akan memmenolong calon investor dalam meyakinkan mitranya. Jika berhasil, dana segar akan mengalir ke kas dan bisnis sanggup segera direalisasikan.
  3. Perbankan: intinya perbankan selalu mencari proyek-proyek bisnis yang menjanjikan dan prospektif. Untuk mendanai sebuah bisnis ataupun menyalurkan kreditnya, dokumen yang menjadi pola dan sumber informasi bagi pihak perbankan ialah laporan studi kelayakan bisnis. Jika laporan hasil studi kelayakan merekomendasikan bahwa proyek yang akan dikerjakan itu feasible (dapat dilakukan), besar kemungkinan perbankan akan menyetujui dan mempersembahkan menolongan dana segar.
  4. Pemerintah: pihak ini yang paling bertanggung tanggapan atas proyek yang dikerjakan di wilayah yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Penilaian pemerintah terhadap studi kelayakan biasanya terserius pada aspek legalitas dan perizinan. Pemerintah berkepentingan dalam mempersembahkan izin prinsip atau izin operasional proyek. Dalam hal ini, studi kelayakan bisnis yang disusun perlu mempertimbangkan kebijakan-kebijakan yang sudah diatur oleh pemerintah lantaran bagaimanapun, pemerintah baik secara eksklusif maupun tidak eksklusif mempersembahkan efek/dampak/pengaruh terhadap kebijakan perusahaan. Penghematan devisa negara, penggalakan ekspor nonmigas dan pemakaian tenaga kerja massal contohnya ialah contoh-contoh kebijakan pemerintah di sektor ekonomi. Proyek-proyek bisnis yang memmenolong kebijakan pemerintahlah yang umumnya diprioritaskan, contohnya dengan menolongan subsidi dan keentengan lain.
  5. Manajemen perusahaan: studi kelayakan yang dilaksanakan untuk menyebarkan sebuah unit bisnis gres pada perusahaan yang sudah berdiri akan berkaitan dengan pihak administrasi perusahaan, terutama kalangan direksi. Dalam hal ini, informasi dari studi kelayakan bisnis dijadikan pola utama oleh direksi untuk melanjutkan ilham pengembangan bisnis atau tidak.
  6. Masyarakat: kondisi sosial kemasyarakatan di Indonesia makin terbuka, transparan dan responsif terhadap setiap perubahan dan pembangunan di wilayahnya. Mereka menuntut transparansi pemerintah dan swasta dalam pengelolaan sumber daya alam dan bentuk investasi di wilayahnya. Salah satu yang menjadi pola evaluasi masyarakat yang biasanya diwakili oleh LSM (Lembaga Swadaya Maakurakat) ialah laporan studi kelayakan, terutama untuk aspek AMDAL(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Proyek yang mengeksploitasi dan mengeksplorasi hasil bumi harus menyertakan laporan wacana analisis terkena dampak lingkungan, dan AMDAL ini menjadi bab wajib dari aspek studi kelayakan untuk proyek-proyek besar.
  7. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi. Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu juga menganalisis manfaat yang akan didapat atau biaya yang akan ditimbulkan oleh proyek terhadap perekonomian nasional. Aspek-aspek yang perlu dianalisis untuk mengetahui biaya dan manfaat tersebut antara lain ditinjau dan aspek Rencana Pembangunan Nasional, distribusi nilai tambah pada seluruh masyarakat, nilai investasi per tenaga kerja, efek sosial, dan analisis kemanfaatan serta beban sosial.


Kaprikornus secara umum, manfaat dan tujuan penyusunan studi kelayakan ialah mencari jawabanan atas pertanyaan-pertanyaan diberikut:

1)      Apakah produk yang akan ditawarkan marketable atau tidak?
2)      Dari sisi produksi, apakah secara teknis dapar dilakukan dan sustainable?
3)      Dar sudut pandang manajemen, apakah bisnis tersebut efektif dan efisien?
4)      Ditinjau dari sisi hukum, apakah termasuk perjuangan yang legal atau ilegal?
5)      Dan sisi keuangan, apakah bisnis tersebut profitable atau tidak?

Jika jawabanannya ialah marketable, sustainable, efektif dan efisien, legal dan profitable, berarti bisnis tersebut layak untuk dibiayai/didiberikan kredit/didirikan/dan atau disetujui izinnya.

Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Ada beberapa aspek-aspek terkait yang perlu diperhatikan dalam studi kelayakan. Unsur-unsur tersebut dilarang dipisahkan. Jika ada satu bab yang tertinggal, proses studi kelayakan tidak akan berjalan dengan baik.

1.   Objek Studi Kelayakan

Objek studi kelayakan terbagi dalam 3 jenis yang tidak sama, yaitu:
  • Pendirian, berarti objek yang dipelajari dan diteliti ialah perjuangan yang gres akan didirikan.
  • Pengembangan, berarti objek yang dikaji usaspesialuntuk sudah berdin dan memiliki planning untuk dikembangkan terutama pada aspek-aspek tertentu, contohnya pembelian teknologi gres lantaran adanya seruan pasar yang meningkat. Objek ini sering kali dipakai untuk kelengkapan tawaran seruan kredit ke perbankan.
  • Merger atau akuisisi, berarti objek ialah perjuangan yang sudah berdiri dan akan digabungkan atau diambil alih perusahaan lain. Studi kelayakan ihi dilakukan biasanya untuk materi dalam due diligent.


2.    Produk studi kelayakan, yaitu produk barang dan produk jasa, sektor industri, sektor pertanian, dan sektor perdagangan menghasilkan produk barang, sedangkan sektor jasa menghasilkan produk jasa, antara lain pendidikan, angkutan, wisata,  penginapan, reparasi, kesehatan dan perbankan.

3.   Analis studi kelayakan, yaitu orang yang melaksanakan pekerjaan studi kelayakan. Analis studi kelayakan ini sanggup perorangan ataupun tim/organisasi.

4.  Alat analisis studi kelayakan, yaitu metode yang terdapat dalam banyak sekali disiplin ilmu yang dipakai untuk memecahkan suatu masalah, contohnya metode judgement, metode kausal, metode ekstrapolasi, metode rasio, dan sebagainya. Pada masalah pemamasukan, contohnya untuk mengetahui kecenderungan seruan atas produk tertentu di masa yang akan hadir, dilakukan analisis demam isu dengan memakai alat analisis Trend Linear.

5.      Aspek studi kelayakan, yaitu inti bahasan yang terdapat dalam
studi kelayakan dan mengulas secara detail dari sudut pandang
disiplin ilmu tertentu. Dalam aspek studi kelayakan kita akan mempertimbangkan hal-hal diberikut ini:
  • aspek pasar dan pemamasukan,
  • aspek teknis produksi dan teknologis,
  • aspek manajemen,
  • aspek hukum,
  • aspek lingkungan, dan
  • aspek keuangan.


Perbedaan Studi Kelayakan dengan Rencana Bisnis

Mata kuliah yang hampir seolah-olah dengan studi kelayakan ialah planning bisnis lantaran sama-sama mengulas aspek-aspek pasar, metode produksi, manajemen. dan keuangan. Pemanfaatannya juga sama, yaitu untuk memmenolong dalam menganalisis pengambilan keputusan bisnis. Keduanya saina-sama memakai data historis. Namun. data yang dipakai path studi kelayakan sanggup diambil dari perusahaan lain yang homogen dengan objek studi (data eksternal), sedangkan planning bisnis harus memakai data historis internal perusahaan.

Studi kelayakan didesain untuk menyediakan citra ringkas wacana duduk kasus pokok yang berafiliasi dengan gagasan bisnis. Tujuannya ialah untuk mengidentifikasi apakah suatu gagasan bisnis layak atau tidak masuk dalam marketplace. melaluiataubersamaini kata lain, studi kelayakan memilih bagaimana menuangkan gagasan bisnis ke dalam statenent (pernyataan tertulis).

Analisis studi kelayakan menyediakan banyak informasi penting untuk membuat planning bisnis. Sebagai contoh. analisis pasar dalam studi kelayakan ialah data penting dalam memilih proyeksi lantaran dipakai sebagai dasar untuk memilih segmen pasar pada planning bisnis. Studi kelayakan mengindikasikan bahwa gagasan bisnis masih berupa statement, dan langkah selanjutnya ialah membuat planning bisnis.

Rencana bisnis melanjutkan analisis yang lebih mendalam dan kompleks, membangun menurut fondasi yang sudah diciptakan studi kelayakan. Rencana bisnis (business plan) memdiberi kita peluang untuk menemukan kelemahan dan bahaya masalah yang tersembunyi di masa yang akan hadir. Ada dua tujuan dalam planning bisnis, yaitu menganalisis secara seksama bagaimana bisnis akan bekerja dan mencatat dokumen penting untuk mendapatkan loan (pinjaman).

Jadi, sanggup disimpulkan bahwa studi kelayakan tidak sama dengan planning bisnis. Analisis kelayakan bisnis berfungsi sebagai filter untuk memilih apakah sebuah ilham bisnis layak untuk dilanjutkan. Fungsi utamanya ialah sebagai alat penyelidikan. Sementara di pihak lain planning bisnis ialah alat perencanaan yang mengubah ilham bisnis rmenjadi kenyataan. Rencana bisnis disusun menurut studi kelayakan, tetapi mempersembahkan citra yang lebih komprehensif daripada studi kelayakan.


Secara skematis perbedaan studi kelayakan dengan planning bisnis sanggup digambarkan dalam tabel diberikut. 
Referensi :
  1. Buku berjudul Studi Kelayakan, Teori dan Aplikasi karangan Ahmad Subagyo, SE, MM, CRBD (Tahun 2007)
  2. Buku berjudul Pengantar Entrepreneurship karangan Serian Wijatno
  3. Buku berjudul Business an Introduction karangan Husein Umar bekerja sama dengan Jakarta Business Research Center
Demikianlah klarifikasi lengkap perihal 10 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis. Semoga bermanfaa!