Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh-contoh dan Macam-macam, Nilai Di Dalam Hikayat

Media Pembelajar - Hai teman teman tolong dong Jelaskan Macam-macam, misal, Nilai-Nilai yang terkandung di dalam  cerita HIKAYAT? Nah, mari kita bahas sampai tuntas melalui postingan kali ini tentang Contoh-contoh dan Macam-macam, Nilai Di Dalam Hikayat.

Didalam penyajian bahan pembahasan ini saya memasukkan beberapa konsep  dari kurikulum KTSP. Tujuannya yakni semoga para pembaca sanggup memahami dongeng hikayat dari aneka macam sudut pandang. Dan secara tidak eksklusif sanggup memperkaya wawasan tentunya. INI pembahasannya!


Macam-macam dan misal Hikayat

Ditinjau dari asal-usulnya, hikayat sanggup dikategorikan menjadi 4 macam, yaitu melayu asli, dampak Jawa, Pengaruh Hindu (India), dan Pengaruh Arab-Persia. Berikut donasi beserta contohnya:

A. Hikayat Melayu Asli
  1. Hikayat Malim Deman
  2. Hikayat Si Miskin (mengandung unsur Islam)
  3. Hikayat Indera Bangsawan
  4. Hikayat Hang Tuah (mengandung unsur Islam)
B. Hikayat Pengaruh Jawa
  1. Hikayat Indera Jaya (dari dongeng Anglingdarma)
  2. Hikayat Cekel Wguang Pati
  3. Hikayat Panji Semirang
C. Hikayat Pengaruh Hindu (India)
  1. Hikayat Bayam Budiman
  2. Hikayat Sang Boma (dari Mahabrata)
  3. Hikayat Perang Pandawa (dari Mahabrata)
  4. Hikayat Sri Rama (dari Ramayana)
D.  Hikayat Pengaruh Arab-Persia
  1. Hikayat Amir Hamzah (Pahlawan Islam)
  2. Hikayat Seribu Satu Malam
  3. Hikayat Bachtiar

Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Hikayat

Selanjutnya mari kita berguru mengidentifikasi nilai-nilai dalam Hikayat.. Sesudah membaca dongeng Hikayat pembaca tentu sanggup memetik aneka macam nilai-nilai kehidupan. Nilai-nilai kehidupan tersebut sanggup berupa nilai religius (agama), moral, sosial, budaya, edukasi (pendidikan), dan estetika (keindahan).

Perhatikan pola analisis nilai yang terdapat dalam Hikayat Indera Bangsawan diberikut!

1. Nilai Agama

Dalam Hikayat Indera Bangsawan ditemukan potongan kalimat "Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin". Pesan agamanya adalah  Memohonlah kepada Allah dengan berdoa dan beramal semoga digampangkan segala urusan.

Selanjutnya potongan kalimat "Maka ia pun menyerahkan dirinya kepada Allah Subhanahuwata’ala dan berjalan dengan sekuat-kuatnya" mengisyaratkan pesan untuk pasrah kepada Allah setelah diberikhtiar dan berusaha.

2. Nilai Sosial

Dalam Hikayat Indera Bangsawan ditemukan potongan kalimat "Si Kembar menolak dengan menyampaikan bahwa ia yakni hamba yang hina. Tetapi, tuan puteri menerimanya dengan bahagia hati".  Pesan sosialnya yakni dalam kehidupan bermasyarakat kita dihentikan melihat perbedaan status sosial. Artinya, mesti saling menghargai dan menghormati.

Kemudian di potongan lain "melaluiataubersamaini segera Syah Peri mengeluarkan dayang-dayang itu. Tatkala Garuda itu hadir, Garuda itu dibunuhnya". Pesannya yakni dalam kehidupan mestinya kita tidak segan-segan untuk memmenolong orang-orang yang berada dalam posisi kesusahan. Si berpengaruh memmenolong yang lemah, si kaya memmenolong si miskin, dsb.

3. Nilai Budaya

Dalam Hikayat Indera Bangsawan juga ditemukan potongan kalimat "Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri alasannya yakni anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang cowok yang berkata kepadanya: barang siapa yang sanggup mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri". Pesan budaya-nya yakni Raja ditunjuk menurut keturunan dan raja yang mempunyai putra lebih dari satu selalu mencari tahu siapa yang paling gagah dan pantas menjadi penggantinya.

Penggalan diberikutnya - Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Dimenambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang sanggup membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu bagus parasnya itu.
“Barang siapa yang sanggup susu harimau beranak muda, ialah yang akan menjadi suami tuan puteri.”

Dari segi budaya, raja-raja lampau biasanya melaksanakan sayembara untuk mencarikan suami terbaik untuk putri-putrinya. Dalam hikayat Indera Bangsawan juga terdapat hal serupa.

4. Nilai Moral

Dalam Hikayat Indera Bangsawan terdapat potongan "Hatta hadirlah kesembilan orang anak raja meminta susu kambing yang disangkanya susu harimau beranak muda itu". Pesan moralnya yakni dalam kehidupan ini ada saja orang-orang yang mau memperoleh hasil tetapi tidak mau berusaha. Jika dipersingkat, ini yakni sindiran semoga orang-orang mau berusaha.

Penggalan diberikutnya "Indera Bangsawan berkata susu itu tidak akan dijual dan spesialuntuk akan didiberikan kepada orang yang menyediakan paspesialuntuk diselit besi hangat". Pesannya yakni orang yang tidak mau berusaha perlu didiberi teguran, sindiran, atau nasehat semoga ia mau berubah.

5. Nilai Pendidikan (Edukasi)

Terakhir, dalam Hikayat Indera Bangsawan, terdapat penggalan "Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi menpenghasilan kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu menpenghasilan, mereka dititah pula menpenghasilan kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya." Pesan edukasinya yakni belajarlah ilmu agama semenjak kecil semoga kalau sudah besar sanggup lebih bijak mengarungi kehidupan yang fana.

Demikianlah pembahasan lengkap perihal Macam-macam, misal, Nilai-Nilai Dalam HIKAYAT. Selamat berguru dan semoga bermanfaa!