Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Kekerabatan Antara Lingkungan Hidup Dengan Dilema Sosial

INIRUMAHPINTAR - Jelaskan hubungan antara lingkungan hidup dengan duduk kasus sosial? Sebelum mengulas ihwal kekerabatan keduanya, sebaiknya kita pahami dulu apa pengertian lingkungan hidup itu sesungguhnya. Lingkungan hidup ialah segala sesuatu yang terdapat di sekitar manusia, yang mempunyai imbas terhadap perkembangan hidup dan peradaban manusia, baik eksklusif maupun tak langsung.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 mendefinisikan lingkungan hidup sebagai kesatuan ruang dengan tiruana benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya, termasuk insan dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan insan serta makhluk hidup lainnya.

Berdasarkan terminologi itu, maka pemahaman Indonesia terhadap lingkungan merujuk pada:

  1. Unsur hayati (biotik)
  2. Unsur sosial budaya yang dibentuk dan ditaati masyarakat untuk mencapai keteraturan, yakni nilai, gagasan, dan keyakinan.
  3. Unsur fisik (abiotik), yang terdiri dari benda-benda tak hidup, menyerupai tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain.

Unsur biotik dan abiotik ialah dua unsur yang saling memengaruhi. Artinya, kualitas dari satu unsur akan memengaruhi kualitas dari unsur lainnya. Ketika kualitas udara dan air (unsur abiotik) sangat jelek misalnya, kualitas kehidupan insan juga akan terpengaruh, begitupun binatang dan flora (unsur biotik).

misal lainnya, jikalau air tidak tersedia dengan merata, maka manusia, hewan, dan flora akan susah bertahan hidup dan selanjutnya berpotensi mengalami simpulan hidup atau kepunahan. Menyadari keberadaan satu unsur sangat memengaruhi keberadaan unsur lainnya, maka insan sebagai makhluk cendekia yang sanggup melaksanakan rekayasa terhadap lingkungan hidupnya, perlu menjaga keseimbangan alam sekitarnya.
5 Hubungan Antara Lingkungan Hidup dengan Masalah Sosial

Hubungan Antara Lingkungan Hidup dengan Masalah Sosial

Untuk meruncingkan pembahasan ihwal kekerabatan antara lingkungan hidup dan duduk kasus sosial, kita perlu merujuk pada contoh-contoh yang positif terjadi di lingkungan masyarakat. Beberapa teladan diberikut ini semoga memmenolong para pembaca memahaminya:

1. Terjadinya Polusi atau Pencemaran Udara

Jika sebuah lingkungan mengalami polusi atau pencemaran udara, maka sejumlah duduk kasus sosial sanggup terjadi. Misalnya, para makhluk hidup termasuk manusia, hewan, dan flora yang hidup di dalam lingkungan tersebut akan mengalami gangguan perkembangan. Manusia/hewan berpotensi terserang penyakit pernafasan, dan flora tidak sanggup berkembang dengan sempurna.

2. Hutan Gundul tanggapan Penebangan Pohon Sembarangan

Jika sebuah lingkungan sudah gundul tanggapan pembiaran penebangan pohon secara sembarangan, maka masalah-masalah sosial sanggup terjadi. Di isu terkini hujan misalnya, peristiwa banjir dan longsor sangat mungkin terjadi. Dan hal itu akan berdampak pada menurunnya produktivitas masyarakat. Ditandai dengan tergenangnya sawah, kebun, pasar, sekolah, kantor-kantor dan jalan raya. Lambat laun kegiatan ekonomi pun terhambat. Akibatnya, masyarakat akan mengalami kerugian. Bahkan, jikalau musibah tersebut seringkali terjadi tanpa ada solusi, maka peluang terjadinya masalah-masalah sosial yang lain sangat besar.

3. Konflik dalam Masyarakat

Di lingkungan yang mengalami konflik, banyak sekali duduk kasus sosial sanggup terjadi. Anak-anak tidak akan merasa nyaman dan kondusif untuk bersekolah, para pedagang dan pegawai enggan dan takut beraktivitas, tidak terkecuali para profesi lainnya. Hasilnya, keteraturan dan keseimbangan perkembangan hidup tidak tercapai dengan optimal.

4. Air Bersih Tidak Tersedia

Di sebuah lingkungan yang tidak tersedia air membersihkan, masyarakat akan mengalami banyak sekali duduk kasus sosial. Apalagi air yaitu salah satu sumber kehidupan yang penting. Untuk memasak, mencuci, mandi, dan memmembersihkankan hadast besar contohnya misalnya, tanpa air membersihkan, tiruananya hampir tidak mungkin dilakukan. Akibatnya, penyakit-penyakit percernaan, kulit, alergi besar kemungkinan sanggup menjangkiti masyarakat.

5. Tidak Beragama

Jika sebuah lingkungan tidak mempunyai agama atau kepercayaan, maka banyak sekali masalah-masalah sosial akan terjadi. Pepatah kuno mengatakan, agama tanpa ilmu buta, dan ilmu tanpa agama tuli. Jadi, walaupun sebuah lingkungan didiami orang-orang diberilmu tetapi tidak beragama, walhasil hidup mereka tidak mungkin mencapai derajat senang seutuhnya. Karena spesialuntuk dengan hidup sesuai syariah agama yakni menjalankan perintah Allah dan menjauhi Larangan-Nya, insan sanggup memperoleh ketenangan.

Begitulah kodrat insan dari Penciptanya yaitu Allah SWT. Jadi, tidakboleh salah, sebuah negara cerdas menyerupai Jepang, banyak masalah bunuh diri. Hal itu dikarenakan orang-orangnya simpel berputus asa. Sementara larangan berputus asa dari nikmat Tuhan, spesialuntuk diajarkan dalam ilmu agama. Begitupun di negara-negara yang salah beragama, orang-orangnya menghabiskan waktu setelah bekerja dengan minum-minum, berfoya-foya, dan bersenang-senang di daerah hiburan malam.

Niatnya mungkin ingin mencari ketenangan hidup. Padahal, andai mereka tahu, bahwa tidak ada ketenangan yang mengalahkan ketenangan di dikala bersahabat dengan Allah. Lihatlah orang yang beragama, jikalau hidup susah mereka senantiasa bersyukur, jikalau hidup melimpah mereka senantiasa berbagi. Dan faktanya, tidak ada orang beragama yang berlama-lama dengan masalah, alasannya segala sesuatu sudah diserahkan kepada sang Maha Pencipta.

Kesimpulan

Jelaskan hubungan antara lingkungan hidup dengan duduk kasus sosial? Sebagai kesimpulan, semakin baik kualitas lingkungan hidup masyarakat dalam segala aspek, maka semakin sedikit atau bahkan tidak dijumpai masalah-masalah sosial yang berarti. Begitupun sebaliknya, semakin jelek kualitas lingkungan hidup masyarakat dalam banyak sekali aspek, maka semakin banyak masalah-masalah sosial yang mungkin timbul.

Oleh alasannya itu, jikalau sebuah negara ingin maju pesat dalam peradabannya, maka hal pertama yang perlu dilakukan yaitu membenahi aspek-aspek utama yang sanggup membuat lingkungan berkarakter, yaitu aspek pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, perekonomian, politik, penegakan hukum. Di Indonesia sendiri, semakin cepat dan diberintegritas seluruh pihak menegakkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan, maka semakin cepat masalah-masalah sosial teratasi menyerupai korupsi, pengangguran, intimidasi pemikiran, standar toleransi, kualitas pendidikan, dsb.