Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Dan Pola Idiom Atau Ungkapan

Pengertian dan misal Idiom atau Ungkapan – Ungkapan atau idiom yakni adonan kata yang mempunyai makna yang bukan makna dari unsur kata-kata pembentuknya. Artinya ungkapan mempunyai makna gres setelah dua kata atau lebih menyatu. Arti kata (makna) dalam sebuah idiom tidak sanggup ditafsirkan dengan menerjemahkan unsur-unsur penyusunnya. Dalam Bahasa Inggris, idiom atau ungkapan dikenal dengan istilah idiomatic phrase. Ungkapan dalam tatanan Bahasa Indonesia menduduki fungsi sebagai perhiasan predikat. 

Ungkapan atau idiom acapkali dipakai dalam kalimat kiasan biar penyampaian  makna lebih berkesan. Sering kali juga pemilihan diksi dengan ungkapan dipakai untuk memberikan sesuatu, menyerupai diberita, perasaan, nasihat, dan lainnya. Sebagai pola ungkapan atau idiom yakni buaya darat. Ungkapan buaya darat mempunyai makna yaitu lelaki yang suka merayu wanita.

Ungkapan buaya darat yakni makna yang bukan gotong royong (denotasi), yang berarti ungkapan buaya darat bukanlah buaya yang tinggal di darat, namun idiom buaya darat mempunyai makna tersendiri yang sangat tidak sama dengan makna unsur kata penyusunannya. melaluiataubersamaini demikian, idiom atau ungkapan sanggup dibuat dari adonan kata yang sanggup dipakai sebagai penggambaran makna yang ingin diungkapkan. Oleh alasannya itu idiom termasuk diksi konotasi. 

Dibawah ini akan didiberikan pola ungkapan atau idiom diberikut artinya, yang mungkin sudah tidak absurd ditelinga kita:


  1. Lintah darat: rentenir
  2. Hidung belang : genit
  3. Meja hijau : pengadilan
  4. Kembang desa : gadis yang paling manis disuatu desa
  5. Besar kepala: sombong
  6. Kecil hati : minder
  7. Advertisement
  8. Panjang tangan : pencuri
  9. Kambing hitam : korban fitnah
  10. Tikus kantor : koruptor
  11. Raja hutan : sebutan untuk hariman si penguasa hutan
  12. Muka tembok : tidak mempunyai perasaan malu
  13. berbadan dua : tengah hamil
  14. mental baja : kuat
  15. Otak encer : pintar
  16. Tulang berbalut kulit : kurus

misal ungkapan dalam kalimat:

  1. Raisa benar-benar mempunyai suara emas. (artinya bunyi yang sangat indah)
  2. Alhamdulillah, Adik kembali menjadi bintang kelas pada kontribusi raport kenaikan kelas. (juara)
  3. Si jago merah mengamuk, menghabiskan rumah dan harta milikinya di pasar (kebakaran)
  4. Hendaknya permasalahan ini kita carikan solusi dengan kepala dingin, bukan menuruti ego masing-masing. (tenang)
  5. Ya Allah, jikalah memang ia tulang rusukku maka mantapkanlah hati ini. (pasangan, atau jodoh)
  6. Diego memang anak yang enteng tangan. (suka memmenolong)
  7. Politisi itu memang terkenal besar ekspresi terlebih dikala sedang kampanye (pembohong).
  8. wajahnya bermetamorfosis merah padam dikala ia dibilang gendut (marah).
  9. Deni memang terkenal sebagai anak yang mempunyai kepala kerikil (bandel).
  10. baru saja ditinggal oleh host, akseptor masih dunia lain sudah mengangkat tangannya di awal waktu (menyerah).
  11. Race kali ini benar-benar memukau, dan penampilan Jorge Lorenzo kali ini juga menyerupai biasanya, patut diacungkan jempol (menunjukkan perasaan kagum, mengapresiasi prestasi seseorang, hebat).
  12. Anak mana yang tidak murung jikalau mengetahui kebenaran bahwa kita bukanlah darah daging dari orang bau tanah yang sangat kita cintai (anak kandung). 
  13. Kasus pembunuhan anak berusia 8 tahun si Angeline, memberikan seperti insan sudah kehilangan mata hatinya, keserakahan sudah membutakan hatinya (tidak peka; tidak mempunyai rasa empati). 
  14. Sangat susah ternyata duduk di kursi ini, banyak oknum yang menawari Saya uang gerah untuk menuruti kemauan mereka (jabatan; suap).
  15. Ibu berpesan bahwa jikalau kita sedang bekerja, maka lakukanlah dengan sungguh-sungguh. Karena jikalau melaksanakan dengan setengah hati maka akan menjadi beban hidup (tak fokus).
  16. Kembar triplet yang berasal dari Korea itu sedang naik daun melalui aktivitas superman return (populer). 
  17. Jangan biarkan kantungmu bocor, ingatlah bulan depan kamu akan berkeluarga maka kamu harus menutupi kantongmu rapat-rapat (boros; hemat).
  18. Semenjak janjkematian anaknya, Nenek Markonah hidup sebatang kara, spesialuntuk Murti - lah satu-satunya anak miliknya alasannya suaminya sudah usang meninggal (seorang diri). 
  19. Pemilu sudah usai, pendukung dua kubu masih sering adu mulut (debat). 
  20. Pertemuan empat mata antara kedua teman erat yang sudah usang tidak berjumpa dipenuhi dengan canda dan tawa (pertemuan antara dua orang).