Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Faktor Yang Menghipnotis Konformitas

Pada dasarnya, konformitas dilakukan lantaran dua alasan utama. Pertama, sikap orang lain mempersembahkan info yang bermanfaa; kedua, seseorang mengikuti keadaan lantaran ingin diterima secara sosial dan menghindari celaan. Berikut ini akan di jelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi orang lain dalam konformitas:
Kurangnya Informasi
Orang lain ialah sumber info yang penting, sering kali mereka mengetahui sesuatu yang seseorang tidak ketahui, dengan melaksanakan apa yang mereka lakukan maka seseorang akan memperoleh manfaat dari pengetahuan mereka.
Oleh lantaran itu, tingkat konformitas yang didasarkan pada info ditentukan oleh dua aspek situasi: sejauhmana mutu info yang dimiliki orang lain wacana apa yang benar dan sejauhmana kepercayaan diri terhadap evaluasi diri sendiri.
Kepercayaan terhadap Kelompok
Faktor utamanya yaitu apakah individu mempercayai info yang dimiliki oleh kelompok atau tidak. Oleh lantaran itu, semakin besar kepercayaan individu terhadap kelompok sebagai sumber info yang benar, semakin besar pula kemungkinan untuk mengikuti keadaan terhadap kelompok. Bila orang tersebut beropini bahwa kelompok selalu benar, ia akan mengikuti apapun yang dilakukan kelompok tanpa memperdulikan pendapatnya sendiri. Bila kelompok memiliki info penting yang belum dimiliki individu konformitas akan semakin meningkat.
Kepercayaan Lemah terhadap Penilaian Sendiri
Kepercayaan dan keyakinan yang lemah pada kemampuan diri sendiri sanggup meningkatkan sikap konformitas, hal ini disebabkan lantaran kurangnya info sehingga seseorang tidak menguasai suatu persoalan, dan tingkat kesusahan yang dibuat, semakin susah evaluasi tersebut, semakin besar kemungkinan seseorang akan mengikuti evaluasi orang lain.
Sikap konformitas sanggup diturunkan dengan cara meningkatkan kepercayaan individu terhadap penilaiannya sendiri lantaran kelompok bukan lagi ialah sumber info yang unggul.
Rasa Takut terhadap Celaan Sosial
Alasan utama konformitas yang kedua yaitu demi memperoleh persetujuan, atau menghindari celaan kelompok. Tetapi, sejumlah faktor akan memilih bagaimana imbas persetujuan dan celaan ini terhadap tingkat konformitas individu, antara lain:
1) Rasa takut terhadap penyimpangan
Rasa takut dipandang sebagai orang yang menyimpang ialah faktor dasar hampir dalam tiruana situasi sosial. Seseorang tidak mau dilihat sebagai orang yang lain dari yang lain dan tidak ingin tampak menyerupai orang lain. Seseorang ingin biar kelompok kawasan ia berada menyukainya dan memperlakukannya dengan baik, dan bersedia mendapatkan keberadaannya.
Rasa takut akan dipandang sebagai orang yang menyimpang ini diperkuat oleh tanggapan kelompok terhadap sikap penyimpang. Orang yang tidak mau mengikuti apa yang berlaku di dalam kelompok akan menanggung resiko mengalami jawaban yang tidak sangat bahagia.
2) Kekompakan Kelompok
Konformitas juga dipengaruhi oleh eratnya kekerabatan antara individu dengan kelompoknya. Kekompakan yang tinggi menjadikan konformitas yang semakin tinggi, alasannya yaitu bahwa jikalau orang merasa bersahabat dengan anggota yang lain, akan semakin sangat senang bagi mereka untuk mengakuinya, dan semakin menyakitkan jikalau mereka mencelanya, sehingga kemungkinan untuk mengikuti keadaan akan semakin besar jikalau seseorang memiliki harapan yang besar lengan berkuasa untuk menjadi anggota kelompok tersebut.
Peningkatan konformitas ini terjadi lantaran anggotanya enggan disebut sebagai orang yang menyimpang. Orang mengikuti keadaan selain lantaran dua faktor utama yang sudah di jelaskan di atas ada juga faktor-faktor lain yang mendukung individu untuk melaksanakan konformitas terhadap orang lain yaitu:
Kesepakatan Kelompok
Faktor yang sangat penting bagi timbulnya konformitas yaitu janji pendapat kelompok. Orang yang dihadapkan pada keputusan kelompok yang sudah lingkaran akan menerima tekanan yang besar lengan berkuasa untuk menyesuaikan pendapatnya.
Penurunan konformitas yang drastis lantaran hancurnya janji disebabkan oleh beberapa faktor, yang pertama, tingkat kepercayaan terhadap lebih banyak didominasi akan menurun jikalau terjadi perbedaan pendapat. Kedua jikalau anggota kelompok yang lain memiliki pendapat yang sama, keyakinan individu terhadap pendapatnya sendiri akan semakin kuat.
Selain disebabkan oleh faktor-faktor di atas konformitas kelompok juga ada hubungannya dengan kontrol ekternal. Remaja yang kontrol eksternalnya lebih tinggi akan lebih peka terhadap imbas kelompok.
®
Kepustakaan:
*Berbagai Sumber