Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Fieldtrip; Tujuan, Kelebihan Dan Kekurangan

Kegiatan berguru mengajar tidak semestinya selalu dilakukan di dalam kelas, alasannya ialah hal itu akan membuat penerima didik merasa jenuh dan bosan. Sesekali mereka diajak keluar kelas untuk meninjau hal-hal di sekeliling mereka yang berafiliasi dengan bahan yang akan dipelajari. Dalam hal ini ialah penerapan dari metode fieldtrip (karyawisata), yaitu ialah pejalanan atau pesiar yang dilakukan oleh penerima didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman secara eksklusif dan ialah bab integral dari kurikulum sekolah.
Menurut Roestiyah metode karyawisata ini dipakai alasannya ialah mempunyai tujuan sebagai diberikut.
  1. Siswa sanggup memperoleh pengalaman eksklusif dari obyek yang dilihatnya
  2. Siswa sanggup turut menghayati kiprah pekejaan milik seseorang
  3. Mereka sanggup bertanya jawaban, sehingga bisa memecahkan dilema yang dihadapinya dalam pelajaran ataupun pengetahuan umum
  4. Mereka bisa melihat, mendengar, mereview, dan mencoba apa yang dihadapinya, supaya nantinya sanggup mengambil kesimpulan, dan sekaligus dalam waktu yang sama bisa mempelajari beberapa mata pelajaran.
Namun karyawisata dalam arti pembelajaran mempunyai arti sendiri yang tidak sama dengan karyawisata dalam arti umum. Karyawisata di sini berarti kunjungan di luar kelas dalam rangka belajar. Misalnya dengan mengajak penerima didik mengamati hal-hal yang ada di sekeliling sekolah, kemudian membuat karya yang pada kesudahannya ada sangkut pautnya dengan bahan yang dipelajari selama waktu yang sudah ditentukan oleh guru. Kaprikornus karyawisata ini tidak mengambil kawasan yang jauh dari sekolah dan tidak memelukan waktu yang lama. Karyawisata dalam waktu yang usang dan kawasan yang jauh disebut study tour.
melaluiataubersamaini melaksanakan karyawisata banyak hal yang akan diperoleh penerima didik dalam aktivitas pembelajaran, diantaranya adalah:
  1. Peserta didik sanggup memperoleh pengetahuan gres terkena bahan yang dipelajari dengan tanpa beiama-lama tinggal di ruang kelas sehingga mereka tidak merasa bosan untuk belajar
  2. Peserta didik bisa menganalisis penerapan bahan dalam kehidupan di sekitar mereka
  3. Peserta didik bisa menyebarkan suatu teori dengan melihat kenyataan yang ada
  4. Tanpa adanya paksaan mereka termotivasi untuk terus belajar, alasannya ialah dengan begitu mereka merasa terbebaskan untuk berkreasi. dihadapi, sehingga mungkin mereka menemukan bukti kebenaran teorinya, atau mencobakan teorinya ke dalam praktek
Penggunaan metode ini masih juga ada keterbatasan yang perlu diperhatikan atau diatasi supaya pelaksanaannya sanggup berhasil guna dan berdaya guna. Pembelajaran memakai metode ini pastinya berada di luar kelas, bahkan bisa jadi di luar sekolah. Oleh alasannya ialah itu butuh waktu untuk berjalan meskipun tidak telalu jauh, namun hal itu memotong jatah waktu yang tersedia.
Selain itu, saat menjumpai penerima didik yang susah untuk diatur guru biasanya kesusahan dalam mengendalikan mereka dalam kata lain mereka selalu seenaknya sendiri. Ketika berada di luar kelas tidak belajar, akan tetapi justru mereka mempergunakan peluang tersebut untuk hal yang lain.
®
Kepustakaan:
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: Sagha Grafika, 2008). Moesl Ichatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004).