Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kurikulum Home Schooling

Setiap keluarga home schooling mempunyai pilihan untuk menentukan kurikulum yang diacu dan materi menentukan memakai materi paket (bundle) atau bahan-bahan terpisah (unbundle).
Pada paket bundle, keluarga home schooling memakai kurikulum dan bahan-bahan pelajaran yang sudah disediakan oleh forum yang menyediakan layanan tersebut. Bahan yang didiberikan mulai kurikulum, teori, kegiatan, lembar kerja, tes, dan sebagainya. Pemilihan materi terpaket mempersembahkan kegampangan dan kepraktisan sebab tidak perlu mencari-cari materi yang dibutuhkan ditempat lain.
Pilihan kedua yang sanggup dilakukan oleh keluarga home schooling yaitu membeli secara terpisah, baik kurikulum maupun materi ajar. melaluiataubersamaini resiko menambah kompleksitas, keluarga home schooling sanggup menentukan materi-materi yang benar-benar dibutuhkannya dan membelinya secara terpisah.
Selain kedua pilihan tersebut, keluarga home schooling sanggup menyebarkan kretifitasnya untuk menentukan kurikulum dan matei-materi yang digunakan. Misalnya, dengan menggabungkan antara membeli materi pengajaran dan penerapan materi yang ada di rumah, atau membuat sendiri materi pengajaran yang dibutuhkan.
Dalam melaksanakan home schooling, penerima didik bisa menentukan pembelajaran, namun tidak terlepas dari kurikulum pendidikan. Hal ini mengingat pada balasannya nanti penerima didik juga akan melaksanakan ujian kesetaraan, sehingga dalam ujian nanti penerima didik tetap mempunyai pola yang jelas. Dalam home schooling, bukan anak untuk kurikulum tetapi kurikulum untuk anak. Kaprikornus kurikulum didesain untuk anak dalam kiondisi tidak sama. Macam-macam kurikulum dalam home schooling:

Kurikulum tradisional

Kurikulum tradisional yaitu kurikulum yang memakai buku teks untuk tiap mata pelajaran dan tidak ada kaitan antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lain. Kurikulum ini sangat seolah-olah dengan apa yang diajarkan di sekolah secara umum. Model kurikulum ini sangat disukai keluarga home schooling pemula dan juga orang bau tanah home shcooler yang ingin merasa kondusif dengan mengetahui bahwa pendidikan anaknya niscaya tercakup dengan baik.
Dewasa ini, dengan berkembangnya teori kecerdasan beragam dari Howard Gardner dan teori cara anak berguru dari Cynthia Ulrich Tobias, kurikulum home schooling juga semakin berkembang, penyedia kurikulum tradisional terus menyebarkan buku teks yang lebih menarikdanunik.

Kurikulum klasikal (classical education)

Kurikulum ini berdasarkan pada pengajaran pendidikan primer, sesuai dengan pendidikan Yunani kuno yang dinamakan “trivium”. Trivium terdiri dari tiga tahap, yaitu: tahap pertama, yaitu gramatika, yaitu tahap mengumpulkan dan mengingat informasi. Tahap kedua, yaitu dialektika, yaitu tahap menganalisa informasi dan budi sehat dikembangkan. Tahap terakhir, rhetorika, yaitu tahap dimana kemampuan anak dimatangkan.
Kurikulum ini dikembangkan lagi setelah para pendidik merasa gagal mempersiapkan anakdidik menghadapi masa depan dengan sistem sekolah modern, sehingga para pendidik ingin mencoba kembali memakai kurikulum tersebut.

Kurikulum Charlotte Mason

Melalui bukunya Home Education yang dicetak ulang dengan judul The Original Home Schooling Series, Charlotte Mason mengajarkan seni mendidik anak dengan lembut. Dia tidak menyetujui sistem pendidikan yang seragam untuk puluhan anak berusia sebaya. Ini berlawanan dengan teori classical education mula-mula dan teori pendidikan tradisional. Motto pendidikan anak yang diterapkan Charlotte Mason yaitu “I am, I can, I ought, I will”. Ia mengajak anak untuk mengenali diri sendiri, mengasah kemampuan diri sendiri, mengetahui tanggung jawaban, dan mempunyai tujuan hidup.

Kurikulum studi unit

Kurikulum ini dikembangkan sebab adanya kebutuhan dan impian orang bau tanah untuk mengajarkan mata pelajaran tertentu secara lebih mendalam. Kebutuhan ini muncul sebab belum dewasa menaruh minat khusus pada bidang tertentu atau orang bau tanah mempunyai gairah yang besar dan antusiasme yang meluap pada hal-hal tertentu. Banyak sekali kurikulum yang beredar belakangan ini dengan sistem studi unit. Biasanya buku-buku studi unit dipergunakan sebagai perhiasan untuk memperkaya pengetahuan anak.

Kurikulum ecletic

Kurikulum ini bisa disebut juga dengan sebutan kurikulum “gado-gado”, artinya disini dilakukan pendekatan yang tidak sama untuk setiap mata pelajaran. Misalnya pendekatan tradisional untuk matematika, pendekatan Charlotte Mason untuk membaca, pendekatan studi unit untuk ilmu alam dan pendekatan klasikal untuk sejarah. Kombinasinya bisa banyak sekali macam.
Kurikulum yang paling sesuai untuk anak yaitu kurikulum yang berdasarkan orang bau tanah meliputi prioritas terpenting yang perlu diketahui anak pada usianya dikala itu. Selain itu kurikulum tersebut harus sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan gaya belajarnya.
®
Kepustakaan:
Sulaiman Joesoer, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999).