Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pemberian Ganjaran Dalam Pendidikan

Ganjaran yakni hadiah (sebagai pembalas jasa) dan ganjaran bisa digunakan untuk jawaban yang baik maupun jawaban yang buruk. Ganjaran sanggup berbentuk hadiah maupun berbentuk suatu balasan. Ganjaran yang diartikan sebagai hadiah mengandung arti positif.
Ganjaran yang berfungsi sebagai penghargaan kepada anak didik didiberikan saat berhasil mencapai prestasi tertinggi. Sedangkan ganjaran yang diartikan sebagai jawaban yang jelek mengandung arti yang negatif.
Pengertian ganjaran sanggup dilihat dan dua sisi, yaitu ganjaran sebagai alat pendidikan preventif dan represif yang sangat senang dan bisa menjadi pendorong atau motivator berguru bagi anak didik, dan ganjaran sebagai hadiah terhadap sikap baik anak didik dalam proses pendidikan.
Ganjaran yang didiberikan oleh pendidikan pada anak didiknya ialah reinforcement atau penguatan. Dalam hal ini penguatannya berupa upah atau hadiah. melaluiataubersamaini demikian, sanggup disimpulkan bahwa ganjaran ialah suatu jawaban yang sanggup berupa upah atau hadiah yang berfungsi sebagai reinforcement (penguatan) bagi anak didik semoga termotivasi untuk belajar.
Tujuan pokok dan pemdiberian ganjaran yakni untuk membangkitkan perasan tanggung jawaban anak didik. Beberapa bentuk ganjaran yang patut didiberikan kepada anak didik, yaitu kebanggaan yang baik, acungan jempol, pemdiberian hadiah-hadiah material, papan prestasi, menepuk pundak
Pemdiberian ganjaran yang sederhana akan Iebih efektif dibandingkan dengan pemdiberian ganjaran yang berupa materi, hal tersebut dikarenakan terlalu membebani pendidik.
Ganjaran dalam pendidikan berperan sebagai reinforcement (penguatan) yang akan memunculkan semangat berguru bagi anak didik. Suatu penguatan yang bersifat bahan akan Iebih praktis diingat oleh anak didik. Hal itu dikarenakan adanya sifat dasar insan yang selalu ingin memperoleh kesenangan. Besarnya ganjaran yang didiberikan pada anak didik harus diubahsuaikan dengan prestasi yang dicapainya.
Ganjaran yang didiberikan kepada anak didik harus diubahsuaikan dengan kebutuhan yang bekerjasama dengan pendidikan. Jika ganjaran yang didiberikan kepada anak didik tidak bermanfaa baginya, maka akan sia-sia saja, dan akan berakibat tidak baik bagi anak didik.
Ketika pendidik mempersembahkan ganjaran pada anak didiknya harus memahami apa sebenamya yang menjadi tujuan mereka. Karena tujuan utama dari pemdiberian ganjaran yakni untuk memotivasi anak didik semoga lebih berprestasi bukan sekedar untuk mengumpulkan ganjaran saja. Pendidik harus bisa menganalisa kebutuhan akan pemdiberian ganjaran pada anak didiknya.
®
Kepustakaan:
Zainuddin, Seluk Beluk Pendidikan dari al-Ghazali, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991). Emile Durkheim, Pendidikan Moral, Terj. Lukas Ginting, (Jakarta: Erlangga, 1990). Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori Pendidikan Menurut al-Qur'an. Terj. M. Arifin dan Zainuddin, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990). Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002). Nasution, Asas-asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995). M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003).