Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Referensi Waktu Dalam Islam

Melihat rujukan waktu dalam Islam, kita akan mengambil rujukan melalui al-Quran dan Sunnah. Al-Quran dan as-Sunnah sudah mempersembahkan perhatian sangat besar terhadap persoalan waktu dari berbagaisudut dan dengan banyak sekali macam bentuk personifikasi atau perumpamaan. Perumpamaan tersebut sanggup kita lihat pada al-Quran surat Ibrahim ayat 33-34, yang di dalam ayat tersebut menunjukan betapa pentingnya waktu bagi insan dan betapa banyak Allah melimpahkan nikmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya.
Ajaran dan tabiat agama Islam sudah tetapkan bahwa setiap penggalan terkecil waktu harus diperhatikan dengan fokus. Maksudnya bahwa dalam pandangan seorang muslim waktu hendaklah benar-benar dimanfaatkan tidak spesialuntuk sebatas memdiberi manfaat di dunia, akan tetapi juga memdiberi manfaat di alam abadi kelak.
Oleh lantaran itu, wajib bagi setiapmanusia untuk mengetahui betapa waktu sangat mulia dan berharga, sehingga tidakboleh hingga sedikitpun dari waktu itu dimembuang untuk sesuatu yang tidak ada manfaatnya, dalam arti untuk sesuatu yang tidak mendekatkan diri pada Allah Swt.
Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya yang berjudul Waktu yakni Kehidupan, sebut bahwa Islam selalu membangunkan insan dari “pulas panjang” dan memdiberitahukannya ihwal arti penting waktu seiring dengan bergeraknya bumi, berputarnya cakrpertamaa, perjalanan matahari dan plguat-plguat, dan pergantian siang, saat malam terbelah, wajah sang fajar tampak menyingsing, berdirilah penyeru Allah (mu’adzin) dengan suaranya yang memenuhi cakrpertamaa.
Seorang muslim harus sanggup memanfaatkan waktu senggangnya untuk melakukan ibadah. Karena Allah Swt mengutamakan waktu menyerupai bulan Ramadhan, tanggal 10 Dzulhijjah, hari Jum’at dan sepertiga malam, untuk melakukan ibadah. Selain memanfaatkan waktu juga memanfaatkan tempat-tempat yang utama menyerupai Masjid al-Haram, Masjid an-Nabawi, Masjidil al-Aqsha, di kawasan tersebutseorang muslim sanggup melakukan ibadah shalat. melaluiataubersamaini memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya kita bisa menghargai bahwa waktu sangat penting bagi kehidupan manusia.
Islam selalu mengajak seseorang muslim yang bijak untuk berlomba dalam kebajikan dan mengoptimalkan waktu-waktu Istimewa (istimewa). Keistimewaan ini yakni hak prerogatif Allah. Ia mengkhususkan rahmat-Nya kepada siapa-siapa yang dikehendaki.Sama dengan keistimewaan yang didiberikan kepada orang-orang tertentu, jenis tertentu, kawasan tertentu, atau waktu tertentu.
Dalam Islam, sifat menunda-nunda waktu yakni kesuraman dalam masukang kerugian, darisitulah keinginan menjadi terputus. Maka Islam sangat menganjurkan seseorang untuk sanggup mengoptimalkan waktunya dengan baik. Karena tidak ada seorang pun yang bisa menjamin orang lain bahwa beliau akan tetap hidup hingga hari esok. Sekarang ini, kasus selesai hidup mendadak lebih banyak daripada masa lalu, walaupun kemajuan medis dan sains begitu pesat, namun kedokteran tidak akan bisa menghalangi selesai hidup yang hadir dengan sebab-sebab gres dari alat-alat modern yang tidak terhitung setiap harinya.
®
Kepustakaan:
Yusuf al-Qardhawi, Waktu yakni Kehidupan, terj. Ali Imran, (Yogyakarta: Mardhiyah Press, 2005), Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya, (Jakarta : Balai Pustaka, 1989).