Pembelajaran 6 Subtema 1 Keadaan Cuaca
Ayo Mencoba
Hari Sabtu yang cerah. Siti dan kawan-kawan melangkah dengan gembira. Mereka siap untuk merayakan pameran kuliner tradisional. Lani menggunakan pakaian susila Bali. Udin dengan pakaian
Betawi. Edo tampak gagah dengan pakaian Maluku. Festival makin semarak. Para akseptor menggunakan pakaian daerah.
Orang renta dan guru sudah mulai berdatangan. Lani bertugas menyambut para undangan. Lani selalu tersenyum ramah.
Ayo Mengamati
Mengunjungi pameran kuliner sungguh menyenangkan. Kamu sanggup merasakan kuliner yang dipamerkan. Kamu juga sanggup mencari informasi. Informasi ihwal bermacam-macam tempat di Indonesia. Kamu juga sanggup mengenal ragam pakaian susila daerahnya. Yuk, kita buat daftar hasil kunjunganmu ke stan-stan pameran.
Yuk, kita buat daftar hasil kunjunganmu ke stanstan pameran.
Keberagaman negara kita ialah sebuah anugerah. Kita harus saling menghormati setiap perbedaan. Perbedaan menciptakan kita kaya. Menjaga persatuan dan kesatuan ialah kiprah kita bersama.
Ayo Berlatih
Festival kuliner telah usai. Masih tersisa beberapa kuliner dari masing-masing stan. Udin sebagai ketua kelas ingin membaginya pada teman-teman.
1. Di stan Sumatra salah satu sobat membawa “Juada 8 Jam”. Juada dalam bahasa Palembang
ialah kue. Udin memotong Juada 8 Jam menjadi 18 potong yang sama besar. Lani makan 3 potong Juada. Tuliskan banyaknya Juada 8 Jam yang dimakan oleh Lani. Tuliskan dalam bentuk lambang bilangan. 3/18
2. Siti membawa brem dari Jawa. Pasangkan gambar brem dengan penggalan biasa yang bersesuaian dengan memberi tanda panah!
3. Dari stan Betawi, tersisa dodol. Dodolnya berbentuk bundar dan lonjong. Yuk, kita mewarnai gambar dodol betawi. Warnai menurut lambang bilangan penggalan yang diketahui!
Ayo Membaca
Jangan Takut pada Hujan
Cuaca mulai berganti menjelang siang. Matahari tertutup awan. Mendung pun datang. Saat mendung, langit bermetamorfosis agak gelap. Tidak ada sinar matahari. Mendung ialah awan yang mengandung hujan. Makna ini tertulis pada Kamus Bahasa Indonesia.
Cuaca mendung berlangsung usang dan kelam. Itu mengambarkan akan turun hujan. Saat hujan, terkadang petir dan kilat menyertai. Pernahkah kalian mendengar bunyi petir ketika hujan? Adakah yang pernah melihat kilat ketika hujan?
Saat hujan, sebaiknya kita berlindung dalam rumah. Dapat juga berlindung di sekolah dengan aman.
Tidak perlu takut dengan bunyi petir. Jangan takut juga dengan kilat yang terlihat. Petir dan kilat tidak akan melukai kita. Pastikan berlindung di tempat yang aman. Sebaiknya, lakukan acara di dalam rumah saja. Nikmati kuliner atau minuman hangat.
Ayo Menulis
Carilah 5 kata yang berafiliasi dengan cuaca. Temukan pada bacaan di atas. Lalu, jelaskan maknanya secara tertulis.
Ayo Berlatih
Pernahkah kau mengalami cuaca mendung? Kemudian hujan disertai petir atau kilat? Apa yang kau rasakan? Tulislah dongeng menurut pengalamanmu ketika hujan. Lalu, bacakan hasil tulisanmu di depan kelas.
Hari Jumat kemarin saya melalui perjalanan pulang sekolah dengan sangat mencekam. Tiga hari terakhir ini memang hujan lebat setiap hari.. Banyak jalanan tergenang dan banjir melanda.
Pada ketika pulang sekolah tiba-tiba kilat menyambar. Sumpah ketika itu saya ketakutan setengah mati. Sementara kilat masih menyambar-nyambar sesuka hati. Sangat menyeramkan memang mendengan petir dan melihat kilat. Akhirnya, perjalanan yang terasa usang itu berakhir. Saya hingga rumah dengan selamat.
Sumber http://www.mikirbae.com/
Hari Sabtu yang cerah. Siti dan kawan-kawan melangkah dengan gembira. Mereka siap untuk merayakan pameran kuliner tradisional. Lani menggunakan pakaian susila Bali. Udin dengan pakaian
Betawi. Edo tampak gagah dengan pakaian Maluku. Festival makin semarak. Para akseptor menggunakan pakaian daerah.
Orang renta dan guru sudah mulai berdatangan. Lani bertugas menyambut para undangan. Lani selalu tersenyum ramah.
Ayo Mengamati
Mengunjungi pameran kuliner sungguh menyenangkan. Kamu sanggup merasakan kuliner yang dipamerkan. Kamu juga sanggup mencari informasi. Informasi ihwal bermacam-macam tempat di Indonesia. Kamu juga sanggup mengenal ragam pakaian susila daerahnya. Yuk, kita buat daftar hasil kunjunganmu ke stan-stan pameran.
Yuk, kita buat daftar hasil kunjunganmu ke stanstan pameran.
No. | Nama Stand | Jenis Makanan | Pakaian Adat | Informasi Daerah | Dekorasi Penunjang |
---|---|---|---|---|---|
1. | Jawa Tengah | Gethuk, Mendoan dan Lumpia | Pakaian Jawi Jangkep | Jawa Tengah beribukota di Semarang | Gambar Candi Borobudur |
2. | Sumatera Barat | Kacimuih, Gajeboh, dan Lompong Sagu | Limapeah rumah nan gadang atau bundo kaduang | Sunmatera Barat beribukota di Padang | Dekorasi gambar rumah gadang |
3. | DKI Jakarta | Kerak telor, Nasi uduk, dan gado-gado | Baju Koko dan Sadariah | DKI Jakarta beribukota di Jakarta | Dekorasi gambar ondel-ondel |
4. | Bali | Bebek betutu, Nasi Tepeng, dan Bubur Mengguh | Baju Safari dan Kebaya Bali | Provinsi Bali beribukota di Denpasar | Gambar tari pendet dan tari Kecak |
5. | Papua | Papeda, Martbak Sagu dan udang selingkuh | Pakaian Holim dan Sali | Provinsi Papua beribukota di jayapura | Gambar patung Asmat dan tarian Papua |
Keberagaman negara kita ialah sebuah anugerah. Kita harus saling menghormati setiap perbedaan. Perbedaan menciptakan kita kaya. Menjaga persatuan dan kesatuan ialah kiprah kita bersama.
Ayo Berlatih
Festival kuliner telah usai. Masih tersisa beberapa kuliner dari masing-masing stan. Udin sebagai ketua kelas ingin membaginya pada teman-teman.
1. Di stan Sumatra salah satu sobat membawa “Juada 8 Jam”. Juada dalam bahasa Palembang
ialah kue. Udin memotong Juada 8 Jam menjadi 18 potong yang sama besar. Lani makan 3 potong Juada. Tuliskan banyaknya Juada 8 Jam yang dimakan oleh Lani. Tuliskan dalam bentuk lambang bilangan. 3/18
2. Siti membawa brem dari Jawa. Pasangkan gambar brem dengan penggalan biasa yang bersesuaian dengan memberi tanda panah!
3. Dari stan Betawi, tersisa dodol. Dodolnya berbentuk bundar dan lonjong. Yuk, kita mewarnai gambar dodol betawi. Warnai menurut lambang bilangan penggalan yang diketahui!
Ayo Membaca
Jangan Takut pada Hujan
Cuaca mulai berganti menjelang siang. Matahari tertutup awan. Mendung pun datang. Saat mendung, langit bermetamorfosis agak gelap. Tidak ada sinar matahari. Mendung ialah awan yang mengandung hujan. Makna ini tertulis pada Kamus Bahasa Indonesia.
Cuaca mendung berlangsung usang dan kelam. Itu mengambarkan akan turun hujan. Saat hujan, terkadang petir dan kilat menyertai. Pernahkah kalian mendengar bunyi petir ketika hujan? Adakah yang pernah melihat kilat ketika hujan?
Saat hujan, sebaiknya kita berlindung dalam rumah. Dapat juga berlindung di sekolah dengan aman.
Tidak perlu takut dengan bunyi petir. Jangan takut juga dengan kilat yang terlihat. Petir dan kilat tidak akan melukai kita. Pastikan berlindung di tempat yang aman. Sebaiknya, lakukan acara di dalam rumah saja. Nikmati kuliner atau minuman hangat.
Ayo Menulis
Carilah 5 kata yang berafiliasi dengan cuaca. Temukan pada bacaan di atas. Lalu, jelaskan maknanya secara tertulis.
- Hujan adalah titik-titik air yang berjatuhan dari udara alasannya ialah proses pendinginan;
- Petir adalah kilatan listrik di udara disertai bunyi gemuruh alasannya ialah bertemunya awan yang bermuatan listrik konkret (+) dan negatif (–);
- Kilat adalah cahaya yang berkelebat dengan cepat di langit (petir dan sebagainya):
- Matahari adalah benda angkasa, titik sentra tata surya berupa bola berisi gas yang mendatangkan terang dan panas pada bumi pada siang hari;
- Mendung adalah awan yang mengandung hujan.
- Awan ialah kelompok butiran air, es, atau kedua-duanya yang tampak mengelompok di atmosfer; mega;
Ayo Berlatih
Pernahkah kau mengalami cuaca mendung? Kemudian hujan disertai petir atau kilat? Apa yang kau rasakan? Tulislah dongeng menurut pengalamanmu ketika hujan. Lalu, bacakan hasil tulisanmu di depan kelas.
Hari Jumat kemarin saya melalui perjalanan pulang sekolah dengan sangat mencekam. Tiga hari terakhir ini memang hujan lebat setiap hari.. Banyak jalanan tergenang dan banjir melanda.
Pada ketika pulang sekolah tiba-tiba kilat menyambar. Sumpah ketika itu saya ketakutan setengah mati. Sementara kilat masih menyambar-nyambar sesuka hati. Sangat menyeramkan memang mendengan petir dan melihat kilat. Akhirnya, perjalanan yang terasa usang itu berakhir. Saya hingga rumah dengan selamat.