Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis-Jenis Perihal Dari Banyak Sekali Segi Dan Sumber Buku

INIRUMAHPINTAR - Pembahasan tentang Jenis-jenis Wacana yang ditinjau dari banyak sekali segi/bidang masih jarang diungkap secara lengkap oleh para penyedia informasi di dunia maya. Pembahasan ini pun terkadang dipandang sangat sederhana sehingga pendalaman pemahaman tentang konsep "Jenis-jenis Wacana" menjadi kurang menggigit. Padahal, jikalau ingin menelusuri lebih jauh ke masa lalu, konsep ini sangat dibutuhkan terutama bagi mereka yang ingin mendalami ilmu bahasa/linguistik lebih mendalam. Sehubungan dengan hal tersebut, rubrik jendela ilmu mengumpulkan informasi tentang Jenis-jenis Wacana dari Berbagai Segi dalam rangka menjawaban rasa ingin tahu para pembaca yang membutuhkan sumber informasi valid lebih lengkap.

Sebagai satuan dalam komunikasi, wacana sanggup diklasifikasikan menurut beberapa segi. Berikut ini klarifikasi lengkap jenis-jenis wacana.


sumber ilustrasi: pixabay.com

Jenis-jenis Wacana menurut Fungsi Bahasa

Wacana sanggup diklasifikasikan menurut fungsi bahasa. Beberapa mahir bahasa, termasuk Harimurti Kridalaksana dalam Bab “Bahasa dan Linguistik”, sudah mencoba menjabarkan fungsi bahasa. Jika kita memakai fungsi bahasa dari Leech (1974), sebagai contoh, wacana sanggup diklasifikasikan atas:

[1] wacana ekspresif, jikalau wacana tersebut bermuara pada gagasan penutur atau penulis sebagai masukana ekspresi, menyerupai wacana pidato.
[2] wacaca fatis, apabila wacana itu bersumber pada akses untuk memperlancar komunikasi, sebagaimana bahasa perkenalan dalam pesta.
[3] wacana informasional, apabila wacana tersebut bersumber pada pesan atau informasi, menyerupai yang biasa terdengar atau terlihat di diberita-diberita dalam media massa.
[4] wacana estetik, apabila wacana itu terlahir dari pesan yang mempunyai tekanan estetika, sebagaimana wacana puisi dan lagu.
[5] wacana direktif, apabila wacana itu ditujukan pada tindakan atau reaksi dari kawan tutur atau pembaca, menyerupai wacana ceramah/khotbah.
 

Jenis-jenis Wacana menurut Saluran Komunikasi

Berdasarkan akses komunikasi, wacana dibedakan atas wacana ekspresi dan wacana tulis. Wacana ekspresi mempunyai karakteristik yaitu terdapatnya penutur dan kawan tutur, bahasa yang dituturkan, dan alih tutur (turn taking) yang memdiberi tanda terciptanya transisi giliran bicara. Wacana tulis ditandai oleh adanya penulis dan pembaca, bahasa yang dituliskan, dan penerapan sistem ejaan.

Jenis-jenis Wacana menurut Tanggapan Mitra tutur atau pembaca

Berdasarkan tanggapan kawan tutur atau pembaca, wacana dikelompokkan menjadi atas  wacana transaksional dan wacana interaksional. Wacana transaksional diidentikkan dengan adanya pemenuhan oleh rekan tutur/pembaca atas kehendak atau harapan penutur/penulis, menyerupai dalam perintah atau surat permintaan. Wacana interaksional ditandai adanya tanggapan timbal-balik dari penutur dan kawan tutur, menyerupai dalam jual-beli. misal:

misal wacana transaksional:
Dosen : Kumpulkan kiprah simpulan ini bulan depan, ya.
Mahasiswa : Baik, Bu.

misal wacana interaksional
Penumpang : Stasiun, berapa, daeng?
Daeng becak : tujuh ribu.
Penumpang : wah, mahal sekali, daeng. 5 ribu, bisa?
Daeng becak : bolehlah, silahkan naik.

Jenis-jenis Wacana menurut Pemaparan

Berdasarkan pemaparan, secara umum wacana dikelompokkan atas wacana deskriptif, wacana naratif,  wacana argumentatif, wacana ekspositoris, wacana persuasif, wacana hortatoris, dan wacana prosedural. Wacana naratif ditandai oleh adanya peristiwa, alur, dan tokoh, menyerupai pada narasi faktual (diberita, contohnya) dan narasi fiktif (cerpen, contohnya). Wacana deskriptif dicirikan oleh adanya detail suatu hal, menyerupai pada profil. Wacana ekspositoris diidentikkan oleh dominannya ungkapan informasi, menyerupai pada karangan khas (feature). Wacana argumentatif dicirikan oleh kuatnya argumentasi alasannya ialah didukung oleh eksplorasi bukti dan prosedural metodologis, menyerupai pada tesis dan disertasi. Wacana persuasif dicirikan oleh menonjolnya rangsangan dan seruan dari penutur atau penulis supaya teman akrab tutur atau pembaca mengikuti apa yang diperlukan penutur atau penulis, menyerupai pada iklan. Wacana hortatoris dicirikan oleh kuatnya amanat yang dikandung dalam bahasa, menyerupai pada khotbah keagamaan. Akhirnya, wacana prosedural dicirikan oleh menonjolnya proses, langkah, atau tahap, menyerupai pada buku petunjuk penerapan alat.

Jenis-jenis Wacana menurut Banyaknya Peserta Komunikasi

Jenis wacana yang menurut banyaknya penerima komunikasi dibagi atas wacana monolog, wacana dialog, dan wacana polilog. Wacana monolog dicirikan oleh adanya satu orang saja yang terlibat dalam kejadian komunikasi, menyerupai siaran diberita di televisi dan radio. Wacana obrolan ditandai oleh adanya dua orang yang terlibat dalam kejadian komunikasi, menyerupai dalam kontak bicara melalui telepon dan surat-menyurat di antara dua orang. Wacana polilog melibatkan banyak penerima komunikasi, menyerupai dalam rapat dan konferensi.

Sumber Referensi : 
buku berjudul Pesona bahasa: langkah awal memahami linguistik oleh Untung Yuwono

Demikian pembahasan bahan tentang Jenis-jenis Wacana dari Berbagai Segi dan Sumber Buku. Semoga bermanfaa!