Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Ciri Umum, Unsur, Dan Jenis-Jenis Fabel

INIRUMAHPINTAR - Materi tentang Pengertian, Ciri Umum, Unsur, dan Jenis-jenis Fabel ialah bab dari pelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 di Kelas VII tingkat SMP/MTs sederajat. Para siswa, guru,  mahasiswa, atau siapa saja yang berkecimpung di bidang sastra perlu mendalami bahan ini. Berikut ini klarifikasi selengkapnya:

Pengertian Fabel

Kata fabel secara etimologi berasal dari kata Latin "fibula" (berarti cerita) yang ialah turunan dari kata "fari" (berarti berbicara). Fabel ialah perangkat sastra berupa dongeng ringkas dan singkat yang bertujuan untuk memberikan pesan-pesan sopan santun di simpulan cerita.

melaluiataubersamaini kata paling sederhana, fabel sanggup diartikan sebagai dongeng yang diperankan oleh para binatang dengan sifat-sifat mirip manusia. Namun, dalam kesusastraan, fabel ialah sebuah pelajaran (bersifat mendidik) yang disajikan melalui cerita-cerita hewan. Sedangkan dalam prosa dan syair, fabel digambarkan lebih luas dengan cara pemdiberian atribut insan pada tanaman, hewan, kekuatan alam dan benda mati disertai penyajian pelajaran sopan santun pada simpulan cerita.
sumber ilustrasi : commons.wikimedia.org

Ciri-ciri Umum Fabel

  1. Tema dongeng fabel didominasi tentang hubungan sosial
  2. Tokoh-tokoh yang berperan dalam fabel ialah para binatang.
  3. Watak yang digambarkan oleh para tokoh (binatang) di dalam fabel ibarat aksara insan mirip baik, buruk, penyabar, pemarah, suka menolong, enteng tangan, keras kepala, cerdik, egois, dan sebagainya.
  4. Tokoh-tokoh fabel yang diperankan oleh para binatang sanggup berpikir, berkomunikasi, dan bertingkah laris layaknya manusia.
  5. Sudut pandang yang dipakai di dalam fabel ialah orang ketiga
  6. Jalan dongeng memakai alur maju (runtut, dari awal hingga akhir)
  7. Konflik dongeng fabel mencakup permasalahan dunia binatang yang ibarat kehidupan manusia.
  8. Fabel dilengkapi dengan penerapan latar tempat (hutan, sungai, pegunungan, pepohonan, bebatuan, padang rumput, gua, semak, dsb), latar waktu (pagi, siang, sore, malam), latar sosial, dan latar emosional.
  9. Ciri bahasa di dalam fabel bersifat naratif (berurutan), berupa obrolan yang mengandung kalimat langsung, dan memakai bahasa informal atau bahasa sehari-hari.
  10. Mengandung amanat dan pesan berharga untuk pembaca

Unsur-unsur dalam fabel

Di dalam fabel, unsur-unsur yang sanggup dijadikan sumber identifikasi terdiri dari :
  1. Tema : ide atau gagasan inti sebuah dongeng
  2. Latar : mencakup latar tempat, waktu, sosial, dan emosional
  3. Tokoh : para pelaku yang terlibat di dalam dongeng (binatang)
  4. Watak tokoh : sifat-sifat yang digambarkan oleh tokoh dongeng (seperti sifat manusia)
  5. Konflik : permasalahan dalam dongeng
  6. Amanat : pesan yang terkandung di dalam dongeng
  7. Teknik penceritaan : Sudut pandang yang dipakai dalam dongeng
  8. Tujuan komunikasi fabel : menginspirasi, menghibur, dan mendidik
  9. Alur : Jalan dongeng (alur maju)
  10. Pesan : pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca

Jenis-jenis Fabel

Berdasarkan asal dan ruang lingkup,fabel terbagi menjadi:
  1. Fabel Lokal/Kedaerahan, yaitu fabel yang berasal dari suatu kawasan dan penyebarannya terbatas pada ruang lingkup kawasan itu sendiri.
  2. Fabel Nusantara, yaitu fabel yang berasal dari suatu kawasan dan sudah menyebar hingga ke seluruh pelosok nusantara.
  3. Fabel Internasional, yaitu fabel yang berasal dari suatu negara dan sudah menyebar luas ke seluruh dunia.
Berdasarkan penerapan latar dan pemdiberian watak, fabel terbagi menjadi:
  1. Fabel alami, yaitu fabel yang menyandarkan sifat-sifat tokoh (para binatang) sesuai dengan aksara aslinya, seperti: serigala yang rakus mencari mangsa di semak-semak, siput yang lambat menyusuri semak-semak, kupu-kupu yang indah beterbangan di sela-sela bunga dan rerumputan.
  2. Fabel adaptasi, yaitu fabel yang menyandarkan sifat-sifat tokoh (para binatang) tidak sama dengan aslinya. misal: kura-kura yang bandel sedang mengemudi kendaraan beroda empat di jalan raya, kancil pemarah yang ahli silat dan mempunyai perguruan tinggi bela diri.
Berdasarkan kemunculan pesan, fabel terbagi menjadi:
  1. Fabel koda, yaitu fabel yang menampilkan pesan secara eksplisit (jelas) di simpulan dongeng
  2. Fabel tanpa koda, yaitu fabel yang tidak menampilkan pesan secara eksplisit di simpulan cerita, melainkan tersimpan secara implisit (tersirat) di dalam cerita.
Berdasarkan isi dan kandungan cerita, fabel dibagi menjadi:
  1. Fabel Jenaka, yaitu fabel yang mengandung cerita-cerita lucu dan mengundang tawa pembaca
  2. Fabel tragedi, yaitu fabel yang mengandung cerita-cerita duka dan mengundang keprihatinan pembaca
  3. Fabel romantika, yaitu fabel yang mengandung kisah-kisah romantis dan percintaan.
  4. Fabel heroik, yaitu fabel yang mengandung dongeng kepahlawanan dan perjuangan.

Demikian klarifikasi lengkap Pengertian, Ciri Umum, Unsur, dan Jenis-jenis Fabel. Semoga bermanfaa!