Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Puisi Romantis - Ikrar Suci Untuk Putri

INIRUMAHPINTAR - Pada peluang ini, rubrik sastra mempersembahkan sebuah Puisi Romantis berjudul Ikrar Suci Untuk Putri sebagai karya perwujudan isi hati para pejuang cinta yang gigih bertahan dan sabar memijak keinginan menuju gerbang halal. melaluiataubersamaini struktur dan pilihan kata yang minim metafora, pembaca dengan praktis sanggup menangkap makna yang terkandung dalam setiap bait. Semoga menjadi ide kebahagiaan bagi calon pasangan suami-istri menjelang masa pernikahan.

Ikrar Suci Untuk Putri
Karya : Ahn Ryuzaki

sumber : commons.wikimedia.org
Cinta ini bergentayangan
Menyusuri heningnya malam
Bertahta pada rembulan
Yang terang di dalam diam

Sepucuk kembang melati
Daunnya terbang ke hati
Bunganya melayang tinggi
Entah kapan datang di sini

Bersinar mentari pagi
Menyambut pejuang sufi
Berpijak tegak berdiri
Menanti tiada henti

Wahai sang bidadari
Bersabarlah memeluk pelangi
Bertahanlah sedikit lagi
Tersenyumlah lalui takdir Ilahi

Yakinlah pada hari nanti
Dirimu diriku bertemu janji
Bersatu dalam ikatan suci
Insya Allah, sakinah sehidup semati

Dari sebuah daerah yang indah
Jumat, 29 September 2016

Makna Puisi - Ikrar Suci Untuk Putri

Tidak ada yang benar-benar Istimewa dari pusi di atas kecuali maksud yang tersisip di dalam bait-baitnya. Kata-kata pengungkapan isi hati yang dituangkan penulis sangat sederhana dan praktis dipahami. Tidak ada kata susah atau makna tersirat yang membingungkan atau menjadikan ambiguitas. Semua terang dan tegas. Begitulah simbol komitmen penulis yang direfleksikan ke dalam karyanya tersebut.

Di bait pertama, penulis berkata jujur pada keadaan bahwa sebagai insan biasa layaknya manusia-manusia normal lainnya, perasaan cinta juga bersemayam di dalam hati. Cintanya diibaratkan sebagai cahaya yang selalu terang dan menerangi jejak-jejak usaha yang dilaluinya. Menembus petangnya kesunyian sembari bertahan memeluk sabar dalam diam. Di bait ini, diperoleh sebuah pesan bahwa penulis menggenggam erat cintanya untuk kemudian dicurahkan pada waktu yang tepat. Maka dari itu, ketika ini penulis masih menentukan membisu saja.

Di bait kedua, penulis mengibaratkan sosok wanita-wanita penjaga hati yang bertebaran di muka bumi. Mereka bergotong-royong banyak, meski kelihatan sangat sedikit dibandingkan wanita-wanita pengumbar cinta pra-nikah di luar sana. Silih berganti mereka menghampiri, mendekati, dan mengirimkan pesan dan pesona mistis berbau romantika. Namun, penulis tetap saja gigih berpijak di singgasananya sembari menanti hadirnya yakin untuk menentukan dan menetapkan pilihan.

Demikian celoteh sastra penulis dalam karya Puisi Romantis "Ikrar Suci Untuk Putri". Nantikan terus karya-karya puisi selanjutnya. Semoga terhibur dan terinspirasi!