Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pola Pengembangan, Jenis, Dan Pola Paragraf Narasi

INIRUMAHPINTAR - Materi Pola Pengembangan, Jenis, dan misal Paragraf Narasi ialah potongan dari pelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 Kelas VII Tingkat SMP/MTs sederajat. Namun demikian, bahan ini penting untuk tiruana kalangan yang sedang berkecimpung atau menggeluti bidang keilmuan Bahasa dan Sastra Bahasa Indonesia mencakup pelajar, mahasiswa, guru, dan dosen. Berikut ini yaitu klarifikasi selengkapnya:
sumber ilustrasi : www.flickr.com

Pola pengembangan paragraf narasi sanggup ditinjau dari dua segi, yaitu menurut jenis kronologi yang dipakai dan menurut sumber inspirasi penulisannya.

1. Berdasarkan Jenis Kronologi

Berdasarkan jenis kronologinya, paragraf narasi digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai diberikut:

      a. Paragraf Narasi Kronologis Waktu
  • Paragraf ini disusun dengan mengutamakan tinjauan pada urutan waktu terjadinya peristiwa. Penulis menyajikan dongeng semenjak awal hingga selesai dengan alur lurus (plot linear) tanpa ada kejutan. Hal itu akan menimbulkan paragraf menjadi tidak menarikdanunik atau membosankan. 
          misal:
  • Pada pagi buta, ketika matahari masih jauh tersembunyi, ia sudah berangkat menuruni bukit dengan sebakul sayuran di punggungnya. melaluiataubersamaini impian ketika matahari terbit sudah bertemu dengan pedagang sayur di pasar. Tidak banyak yang diharapkan, beberapa lembar ribuan cukup untuk keperluan hari itu. Tanpa menghiraukan kelelahannya, ketika matahari mulai naik, ia menuju ladang dan gres pulang bersama hasil pguannya menjelang sore.

      b. Paragraf Narasi Kronologis Peristiwa
  • Paragraf ini disusun dengan mengutamakan urutan penting atau menarikdanuniknya peristiwa. Penulis menlampaukan insiden penting sebagai kejutan, gres dilanjutkan ke hal-hal yang kurang penting sebagai penjelasan. 
          misal:
  • Akhirnya bom itu meledak dan menghancurkan perkampungan mereka. Semua hancur berkeping tanpa sisa. Tidak ada lagi benda atau bangunan yang masih utuh. Suasana hening dan sunyi, menyerupai tanpa kehidupan. Hanya asap yang masih mengepul di mana-mana. Tidak satu pun insan yang masih hidup tampak di daerah itu. Suasana hening kian mencekam ketika tercium kematian.

2. Berdasarkan Sumber Ide

Berdasarkan sumber idenya, paragraf narasi dikelompokkan sebagai diberikut:

a. Paragraf Narasi Ekspositoris, yaitu karangan narasi yang bertujuan menggugah pikiran pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Penulis bertujuan menambah pengetahuan pembaca melalui uraian insiden yang disajikan. Oleh alasannya yaitu itu, pembaca sanggup memeroleh pengetahuan luas terkena apa yang dibacanya. Narasi ekspositoris digolongkan menjadi dua, yaitu narasi ekspositoris umum dan narasi ekspositoris khusus. misal narasi ekspositoris yaitu dongeng perjalanan atau pengalaman.

  • Narasi Ekspositoris Umum; paragraf ini disusun menurut insiden yang sudah biasa terjadi, sering atau berulang-ulang terjadi.
          misal:
  • Seperti biasa Ibu bangkit pagi-pagi sekali. Sehabis salat subuh bersama Ayah, Ibu mulai sibuk di dapur menyiapkan sarapan pagi. Pertama-tama ia merebus air untuk membuat susu dan the. Lalu, mencuci beras dan memasukkannya ke rice cooker. Selain itu, memotong sayuran dan meracik bumbu. Suara di penggorengan mulai terdengar. Aroma kuliner Ibu mulai tercium.
  • Narasi Ekspositoris Khusus; paragraf ini disusun menurut insiden istimewa yang dialami seseorang atau masyarakat. Peristiwa tersebut mungkin spesialuntuk terjadi satu kali dalam kehidupan seseorang sehingga tidak pernah terulang pada peluang diberikutnya.
          misal:
  • Hari itu, Ais merasa tidak damai dan gelisah. Semua pelajaran di sekolah tidak ada yang masuk dalam pikirannya. Ketika bel berbunyi tanda pelajaran itu berakhir. Ais eksklusif mengemasi peralatan sekolahnya dan buru-buru pulang. Sesampainya di depan rumah, Ais tampak kaget. Rumahnya penuh orang. melaluiataubersamaini keheranan, Ais masuk ke dalam rumah. “Sabar ya, Ais,” kata seorang sanak saudaranya. “Ada apa, Tante?” balasnya bertanya. Orang yang dipanggilnya Tante kemudian mengantarnya masuk ke dalam kamar ibunya. Di dalam kamar itu ibunya sudah terbujur di atas daerah pulas tak bergerak. Seketika Ais jatuh pingsan.

b. Paragraf Narasi Sugestif, yaitu karangan narasi yang berusaha mempersembahkan makna pada insiden atau insiden itu sebagai pengalaman dan lebih cenderung memakai bahasa konotatif untuk mempersembahkan kesan imajinasi. melaluiataubersamaini kata lain, paragraf narasi sugestif yaitu paragraf yang menguraikan suatu insiden menurut imajinasi (imajinasi) penulis. Narasi sugestif yaitu bentuk karya sastra, menyerupai cerpen, novel, atau dongeng.

misal:

Demikianlah ia berpikir-pikir pada suatu petang, ketika matahari hampir terbenam. Tatkala ia duduk di kebun, yang di belakang rumah mereka, sedang anaknya yang pria bermain di daerah itu. Mariamin yang berumur dua belas tahun lagi mengerjakan pelajarang yang dibawanya dari sekolah. Tampaklah anaknya mengambil sepotong kayu hendak memukul kupu-kupu yang hinggap pada sekuntum bunga melati. Akan tetapi, dengan sebentar itu juga ia berlari, kemudian menangkap tangan anaknya. (sumber : eksekusi dan Sengsara)

3. Berdasarkan Fakta Kejadian

Jenis paragraf narasi menurut fakta kejadiannya terbagi menjadi dua, yaitu:

a. Narasi Fiksi, yaitu paragraf narasi yang tidak benar-benar terjadi
b. Narasi nonfiksi, yaitu paragraf narasi yang terjadi dalam kehidupan nyata

Referensi:

1. Judul Buku : Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah kejuruan Tingkat Madia (Kelas XI), Penulis: Nani Darmayanti, Penerbit: Grafindo Media Pratama, Tahun: 2007
2. Judul Buku : Bahasa Indonesia 1 untuk Sekolah Menengan Atas Kelas X, Penulis: Sri Sutarni, S.Pd. dan Drs. Sukardi, M.Pd., Penerbit: Quadra, Tahun: 2008

_________
Semoga pembahasan wacana Pola Pengembangan, Jenis, dan misal Paragraf Narasi ini bermanfaa untuk pembaca. ^_^