Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Struktur Dan Unsur-Unsur Yang Membangun Teks Narasi

INIRUMAHPINTAR - Sebelum mengulas lebih lanjut tentang Struktur dan Unsur-unsur yang Membangun Teks Narasi, perlu diketahui perbedaan fundamental antara narasi dan deskripsi. Narasi ialah bentuk karangan atau wacana yang mengisahkan suatu insiden dalam suatu rangkaian waktu. melaluiataubersamaini pengisahan tersebut, penulis atau pencerita sanggup membawa pembaca atau pendengar pada suasana sebenarnya, ibarat menyaksikan atau mengalami sendiri insiden itu. Adapun hal yang membedakan narasi dari deskripsi, yaitu pada narasi terdapat unsur peristiwa, perbuatan, konflik, dan waktu yang melatarbelakanginya. Narasi sanggup menjawaban pertanyaan "apa yang terjadi?" sedangkan deskripsi tidak. Dalam hal ini, narasi sanggup berupa dongeng fiksi (rekaan) dan nonfiksi (faktual). 

sumber gambaran : www.public-domain-image.com

Struktur Teks / Paragraf Narasi

Berikut ini ialah klarifikasi tentang struktur teks / paragraf narasi:
1. Pengenalan, yaitu bab permulaan dari teks / paragraf narasi yang meliputi pengenalan tokoh, suasana, latar, dan unsuru-unsur lain.
2. Awal pertikaian, yaitu bab dari teks / paragraf narasi yang meliputi konflik atau permasalahan awal mulai ditampilkan oleh penulis
3. Klimaks (puncak pertikaian), yaitu bab dari teks / paragraf narasi yang meliputi gambaran konflik-konflik utama atau inti dari sebuah cerita.
4. Antititikpuncak (penyelesaian), yaitu bab dari teks / paragraf narasi yang meliputi penyelesaian atas konflik atau permasalahan yang terjadi dalam cerita. Bagian antititikpuncak ialah penanda bahwa dongeng akan berakhir.

Unsur-unsur Teks / Paragraf Narasi

Berikut ini ialah unsur-unsur yang membangun narasi:

1. Alur (plot), yaitu rentetan insiden yang mengatur hubungan insiden demi insiden biar saling berkaitan secara logis. Alur juga memandu penggambaran tokoh dalam setiap insiden secara wajar. Kondisi batin tokoh dalam tindakannya harus terikat dalam suatu kesatuan waktu. Penyajian dongeng sanggup berupa penjelasan, sanggup pula berupa obrolan antartokoh.
2. Pengembangan, yaitu rentetan insiden yang dimulai dengan pengenalan atau penlampauan, isi (bagian peristiwa), dan bab penutup. Pada fase pertama, yaitu penlampauan atau pengenalan, diperkenalkan tokoh-tokoh cerita. Fase kedua menampilkan pertikaian yang terjadi antartokoh yang semakin usang semakin meruncing. Pada fase ketiga, barulah terjadi peleraian atau penyelesaian cerita.

Sumber Referensi

Judul Buku: Membina Kompetensi Berbahasa dan Bersastra Indonesia Sekolah Menengah kejuruan Kelas X
Penulis : Tika Hatikah, Mulyanis, Kissumi Dwiyananingsih
Penerbit : Grafindo Media Pratama
Tahun : 2007

Penutup

Agar sanggup mempertajam kemampuan dalam memilih Struktur dan Unsur-unsur yang Membangun Teks Narasi, direkomendasikan untuk membaca banyak sumber acuan baik fiksi (khayalan) maupun nonfiksi (fakta). Semoga goresan pena ini bermanfaa! ^_^