Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis-Jenis, Proses Terbentuk, Ciri Tanah Di Indonesia

INIRUMAHPINTAR - Pembahasan kali ini terkena Jenis-jenis, Proses Terbentuk, dan Ciri Tanah di Indonesia. Materi ini sangat berkhasiat untuk menjawaban pertanyaan, sebutkan jenis-jenis tanah di Indonesia, bagaimana proses terbentuknya tanah di Indonesia, dan bagaimana ciri-ciri tanah di Indonesia? Nah, kini mari kita lihat klarifikasi lengkapnya diberikut ini:

Sebab Terbentuknya Macam-macam Jenis Tanah

Di Indonesia terdapat majemuk jenis tanah yang disebabkan oleh hal-hal diberikut:
  1. Batuan induk yang tidak sama-beda. Batuan-batuan yang berasal dari magma berair dari pegunungan berapi akan cepat dan simpel lapuk sehingga tanahpun cepat terbentuk. Tanah ini sangat baik bagi pertanian. Batuan-batuan yang berasal dari magma asam sukar lapuk kerena banyak mengandung zat asam kersik. Tanah yang dihasilkan kurang baik bagi pertanian.

  2. Cerah hujan yang tidak sama-beda. Ada yang memiliki cerah hujan lebih dari 50 cm setiap tanah. Umumnya sekitar 200 km setiap tanah.

  3. Penyinaran matahari yang tidak sama.

  4. Perbedaan relief yang benar. Hal itu menimbulkan terdapatnya fariasi iklim, meskipun masa-masa di kawasan tropis.

  5. Ada tidaknya pertumbuhan epilog tanah.
sumber ilustrasi : Flickr

Jenis-jenis Tanah di Indonesia, Proses terbentuk, dan Cirinya

Jenis tanah yang penting di Indonesia yaitu tanah kapur, tanah merah, tanah laterik, tanah endapan vulkanis, tanah gamput, tanah podsol, tanah humus, dan tanah mergel.

a. Tanah Kapur
Tanah kapur terbentuk lantaran insiden metamorfosis organisme bahari yang sudah mengendap. Tanah itu terdapat di daerah-daerah pegunugan kapur, ibarat pepegununganan kidul dan pepegununganan kendeng di jawa Tengah, tanah kapur rindang, kurang kedap, dan tidak sanggup menyimpan air.

b. Tanah Merah ( Terra Rosa )
Tanah merah terjadi lantaran pelarutan dan pengendapan di kawasan kapur. Warnanya kemerah-merahan lantaran banyak mengandung humus yang baik untuk pertanian. Tanah merah banyak tersebar di kawasan kapur.

c. Tanah Laterit
Tanah laterit terbentuk dalam kondisi curah hujan tinggi dan suhu tinggi pada tanah gembur sehingga terjadi pembersihan tanah. Tanah ini berasal dari tanah endapan vulkanik yang berkhasiat bagi tumbuh-tumbuhan. Sisa-sisa larutan berupa oksida dan aluminium sehingga warnanya berubah dari keabu-abuan menjadi coklat kemerah-merahan. Tanah laterit baik untuk pertanian asalkan dipupuk. Tanah semacam itu banyak dijumpai di Semarang, Jakarta, Karawang, Bogor, Lampung Utara, dan beberapa tempat lainnya.

d. Tanah Endapan Vulkanis
Tanah endapan vulkanis berupa batuan yang berasal dari endapan vulkanik yang berupa lava, bom, dan debu, dikala pegunungan berapi dan mengalami pelapukan. Umumnya, tanah endapan vulkanis berwarna keabu-abuan dan strukturnya cukup baik.

e. Tanah Gambut atau tanah Rawa
Tanah gambut berasal dari organisme tumbuh-tumbuhan yang selalu digenangi oleh air sehingga sirkulasi udara tidak lancar dan sinar matahari terhalang oleh air rawa. Akibatnya, daun-daun dan pohonan-pohonan menjadi sangat rapuh. Tanah gambut termasuk tanah yang kurang rindang dan banyak terdapat di kawasan rawa-rawa.

f. Tanah Podzol
Tanah podzol terbentuk lantaran proses pembersihan dan curah hujan yang tinggi. Jadi, ibarat tanah tanah laterit, tetapi dalam keadaan suhu yang rendah dan warnanya pucat. Tanah podzol kurang rindang untuk pertanian. Tanah itu terdapat di pepegununganan-pepegununganan tinggi.

g. Tanah Humus
Tanah humus terutama terdapat di kawasan yang tanahnya tertutup vegetasi. Warnanya kehitam-hitaman dan baik untuk pertanian.

h. Tanah Mergel
Tanah mergel terjadi dari adonan tanah liat, kapur, dan pasir. Tanah mergel tidak rindang, tetapi masih sanggup ditanami pohon jati. Tanah itu terdapat di pepegununganan Sewu di Yogyakarta, Priangan Selatan di Jawa Barat, dan Pepegununganan Kendeng di Jawa Tengah.

Demikian pembahasan bahan wacana Jenis-jenis, Proses Terbentuk, Ciri Tanah di Indonesia. Semoga bermanfaa dan selamat belajar!