Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Macam, Jenis, Referensi Pembentuk Frasa

INIRUMAHPINTAR - Pada peluang ini, pembahasan jendela ilmu terkena Pengertian, Macam, Jenis, Pola Pembentuk Frasa. Materi ini ialah pecahan dari pelajaran Bahasa Indonesia yang perlu diketahui dan dipahami oleh siswa, mahasiwa, guru, dosen, dan peneliti yang berkecimpung di bidang pendidikan dan sastra Bahasa Indonesia. Materi ihwal frasa ini dihentikan diabaikan lantaran jikalau kurang teliti, pembaca sanggup saja kesusahan dalam mengidentifikasi perbedaan antara frasa dengan kata majemuk. Oleh lantaran itu, klarifikasi tentan frasa ini sangat penting untuk diperhatikan secara mendalam. Tanpa berpanjang lebar, diberikut ini yakni pembahasan lengkapnya:

Pengertian Frasa (Kelompok Kata)

Frasa atau kelompok kata yakni adonan dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan, tetapi tidak membentuk Subjek-Predikat dan tidak membentuk makna baru. Bentuk gres itu tidak mengakibatkan makna yang tidak sama dengan makna kata sebelumnya. Misalnya dalam frasa: buku saya artinya tetap, yaitu buku milik aku. Berbeda dengan kata beragam yang sanggup mengakibatkan makna baru, contohnya rumah sakit bukan bermakna rumah yang sakit, atau kamar pulas bukan bermakna kamar yang pulas, dsb.

sumber ilustrasi : pixabay.com

Macam-macam Frasa yang perlu diketahui

  1. Frasa nominal, yaitu frasa yang diberintikan kata benda, contohnya rumah gres (inti atau yang diterangkan yakni rumah)
  2. Frasa verba, yaitu frasa yang diberintikan kata kerja, contohnya sudah pergi (diberintikan kata kerja pergi)
  3. Frasa adjectiva, yaitu frasa yang diberintikan kata sifat, contohnya sangat baik (diberintikan kata sifat baik)
  4. Frasa adverbia, yaitu frasa yang tidak memiliki inti, frasa ini spesialuntuklah adonan dua kata keterangan atau lebih, misalnya: sudah akan, hampir tidak.
  5. Frasa preposisional, yaitu frasa yang dilampaui kata depan dan frasa ini juga tidak memiliki inti.
  6. Frasa numeral (bilangan), misalnya: lima kodi, dua lusin, dsb. 

Jenis-jenis Frasa menurut Tipe Strukturnya

1. Frasa endosentris
yaitu frasa yang salah satu unsur atau kedua unsurnya menjadi inti frasa itu. Frasa endosentris dibagi lagi menjadi tiga yaitu:
  • Frasa endosentris yang subordinatif yaitu apabila salah satu unsurnya sebagai inti dan unsur lainnya sebagai keterangan. Misalnya: harga(D) pasar (M), beberapa (M) guru (D). Keterangan: D yakni diterangkan, M yakni menerangkan/penjelas. Mayoritas frasa dalam bahasa Indonesia bermola (D-M). Frasa yang berpola (M-D) sangat sedikit.
  • Frasa endosentris yang koordinatif yaitu apabila tiruana unsur frasa itu sanggup berlaku sebagai inti, contohnya suami istri, meja kursi. Frasa setara sanggup disisipi konjungsi dan, atau, maupun tanpa mengubah makna.
  • Frasa endosentris yang apositif yaitu apabila salah satu unsurnya sebagai keterangan, tetapi keterangan itu sanggup mengganti kedudukan yang diterangkannya, contohnya Pak Budi, guru kimia gres di sekolah kami, membuktikan di depan kelas. Frasa guru kimia gres di sekolah kami tersebut berfungsi membuktikan Pak Budi. 
 
2. Frase eksosentris 
yaitu frasa yang unsur-unsurnya tidak menjadi inti frasa itu. Frasa eksosentris dibagi empat, yaitu:
  • Frasa eksosentris yang efektif yaitu frasa yang menawarkan arah, contohnya di sekolah, kepada peminta-minta, dari rumah. Eksosentris preposisional mengandung preposisi/kata depan.
  • Frasa eksosentris yang adil yaitu frasa yang salah satu unsurnya sebagai objek, contohnya melambaikan tangan, membuat robot, menghias dinding, dsb.
  • Frase eksosentris predikatif, misalnya: saya menjual, kami menyimak, mereka berbicara, dsb.
  • Frasa eksosentris konjungtif, misalnya: lantaran kelaparan, alasannya kehujanan 

Pola pembentuk Frasa

Pola pembentukan frasa sebagai diberikut:
  1. Kata benda + kata benda, misalnya: rumah kayu, kapal layar, sepatu kuda, jembatan besi, dsb.
  2. Kata benda + kata kerja, misalnya: kapal terbang, baju renang, buku tulis, dsb.
  3. Kata benda + kata sifat, misalnya: baju putih, kitab suci, kucing cantik, dsb.
  4. Kata kerja + kata benda, misalnya: pulang kampung, mandi madu, dsb.
  5. Kata keterangan + kata sifat, misalnya: sangat indah, amat kuat, dsb.

Referensi:

Judul buku: Big Book SBMPTN SOSHUM 2016 oleh Dewi Rossalia, M.Pd., Moch. Amin Mukhyiddin, Lusi Susilawati, Nurul Hudha, Alvina Kusuma, Muh. Amien, Adip M.S., Estiwi R.P., Yuli Pratiwi, Triyani, D. C. Ningsih

Demikian pembahasan ihwal Pengertian, Macam, Jenis, Pola Pembentuk Frasa. Semoga bermanfaa!