Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Potensi Indonesia Dalam Pertahanan Negara

INIRUMAHPINTAR - Masalah pertahanan dan keamanan negara menjadi salah satu topik yang menarikdanunik untuk diperbincangkan. Hal itu disebabkan lantaran level kekuatan/potensi hankam (pertahanan keamanan) suatu negara, termasuk Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perubahan seiring berkembangnya teknologi dan peradaban seluruh bangsa di dunia.  Hal itu pun menuntut Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi perdamaian dunia untuk terus membekali, mempersiapkan, menjaga kualitas, dan terus membuatkan seluruh aspek yang berafiliasi dengan pertahanan dan keamanan negara.

Tentu kita bisa membayangkan bagaimana usaha nenek moyang kita melawan dan mengusir penjajah di zaman dulu baik dengan membaca buku-buku sejarah wacana usaha kemerdekaan atau mendengar pribadi dari kisah-kisah tetua yang masih hidup. Begitu pelik dan beratnya mengangkat senjata (bambu runcing) dan senjata-senjata tradisional seadanya melawan senjata canggih bangsa penjajah. Tanpa memandang suku, ras, agama, dan perbedaan adat, nenek moyang kita bersatu padu melawan rezim penjajahan. Meskipun awalnya selalu gagal, lantaran bangsa penjajah licik mengadu domba dan memberlakukan sekat-sekat kekuasaan di penjuru negeri, toh setelah bersatu padu, Indonesia berhasil memetik kemerdekaan. Tanggal 17 Agustus 1945 menjadi titik tolak sejarah kembalinya bumi pertiwi di tangan masyarakat Indonesia, ditandai dengan dibacakan dan diumumkannya teks proklamasi oleh bung Karno dan bung Hatta.

Kemudian, gerbang kemerdekaan yang berhasil diraih tidak begitu praktis dipertahankan. Hadirnya aksi militer gres dari bangsa penjajah di Surabaya tentu masih terkenang sampai sekarang. Tokoh yang selalu terngiang di benak penulis yaitu sosok bung Tomo dengan orasinya yang begitu menggebu-gebu, ibarat dengan bung Karno. Di ketika itu, rakyat Indonesia bantu-membantu Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) berjuang mati-matian dengan semboyan, lebih baik mati memperjuangkan manisnya kemerdekaan daripada harus hidup dalam pahitnya penjajahan.

Bukan spesialuntuk itu, di awal-awal kemerdekaan, kestabilan pertahanan negara Republik Indonesia juga di uji ketika harus melaksanakan aksi pembebasan Irian Barat dan usaha melawan pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI). Ditambah lagi dengan kemelut dan gonjang-ganjing intern negara yang ketika itu sempat menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS). Barulah kemudian di masa orde baru, Indonesia bangun dan tumbuh menjadi negara mandiri. Namun, rupanya kestabilan itu diuji lagi di tahun 1998, usaha kala reformasi berhasil menggulingkan rezim yang dibangun bertahun-tahun oleh Soeharto.

Masa reformasi yang kemudian diperlukan bisa mengubah Indonesia lebih baik, dengan ciri khas kebebasan berekspresinya, rupanya belum juga terbukti sampai tahun 2016/2017. Adanya kasus-kasus korupsi, ukiran politik, serbuan pemikiran asing, dan mulai maraknya peredaran nark0ba ialah penghambat di depan mata. Belum lagi isu-isu ter0r1sme dan munculnya banyak sekali pedoman pendangkalan iktikad (contoh: masalah Dimas Kanjeng Pribadi) di tengah-tengah masyarakat. Dan yang paling heboh dan menggemparkan yaitu adanya masalah penistaan agama yang dilakukan pejabat negara (sebut saja Ah0k) dan belum juga mencapai titik antititikpuncak sampai goresan pena ini dibuat.

Negara ini benar-benar harus berjuang tanpa henti menjaga keamanan dan ketahanan negara yang sudah berhasil diperoleh dengan mengorbankan darah, tenaga, dan waktu para pendekar kita di masa lalu. Ternyata betul bahwa mempertahankan jauh lebih susah dibandingkan meraih kemerdekaan itu sendiri. Pasalnya, di ketika usaha kemerdekaan, Indonesia spesialuntuk melawan kaum penjajah sedangkan di masa-masa mempertahankan kemerdekaan, Indonesia banyak menghabiskan waktu melawan oknum-oknum dari bangsanya sendiri.

Padahal, andai negara ini sanggup dibenahi lebih baik, Indonesia mempunyai banyak sekali potensi yang luar biasa. Potensi yang tiada bandingnya di seluruh dunia. Potensi yang spesialuntuk ada di Indonesia. Jika Potensi itu berhasil dipupuk dan diberdayakan, maka Indonesia akan menjadi negara disegani oleh negara manapun. Berikut ini potensi-potensi Indonesia dalam pertahanan dan keamanan negara:

1. Tentara Nasional Indonesia (Tentara Nasional Indonesia)

Tentara Nasional Indonesia ialah garda terdepan dalam mengawal pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Saat ini, Tentara Nasional Indonesia sangat disegani. Selain lantaran dari sisi sejarah, militer Indonesia ialah maha guru strategi gerilya, juga lantaran secara fisik, militer Indonesia mempunyai kemampuan di atas rata-rata. Terbukti, dalam ajang kompetisi militer seluruh dunia, Indonesia seringkali menjadi pemenang dan meraih juara umum, khususnya dalam lomba menembak. Tidak spesialuntuk itu, militer Indonesia mempunyai banyak pasukan khusus (elit) yang dibekali kemampuan lebih ibarat Kopasus, Denjaka, Paskhas, Kostrad Tontaipur, Kopaska, Batalion Raider, Den-Bravo, dll. Bahkan dikehui bahwa salah satu tes yaitu berenang melintasi selat jawa dengan tangan terikat. Jadi, sebagai salah satu potensi dalam pertahanan negara, Tentara Nasional Indonesia tidak diragukan lagi.

2. Polisi Republik Indonesia (Polisi Republik Indonesia)

Jika fungsi utama Tentara Nasional Indonesia di bidang pertahanan, maka kiprah Polisi Republik Indonesia di bidang keamanan. Polisi Republik Indonesia menangani masalah-masalah keamanan di dalam negeri. Kaprikornus Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia bagai dua sisi mata uang yang tak boleh dipisahkan. Mereka bersinergi membangun stabilitas hankam di Indonesia. Saat ini, Polisi Republik Indonesia mempunyai kekuatan yang juga besar dan tersebar di seluruh Indonesia ditambah dengan adanya pasukan khusus (elit) yang dikhususkan untuk memberantas ter0r1sme di tanah air, yaitu Densus-88.

3. Sumber Daya Manusia

Hal yang tak boleh dipisahkan dari kekuatan pertahanan dan keamanan di Indonesia yaitu kekuatan masyarakatnya baik masyarakat biasa maupun masyarakat intelektual. Jika negara terancam, tanpa diminta masyarakat akan turun tangan dengan kekuatan penuh. Prinsip kecintaan terhadap tanah air Indonesia ialah cikal bakal lahirnya kekuatan ini. Ditambah lagi dengan keyakinan atau aqidah yang dianut lebih banyak didominasi masyarakat Indonesia. Jika dalam kondisi perang, Jihad dengan tangan, lisan, dan selemah-lemahnya iman yang dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali menjadi kekuatan tiada bandingannya. Apalagi, kebangkitan pabrik-pabrik pendukung alutsista Indonesia juga kini mulai terlihat. Oleh lantaran itu, kekuatan ini haruslah dipupuk dengan toleransi dan menghindari propaganda memecah-belah dari pihak manapun.

4. Sumber Daya Alam

Selain potensi-potensi di atas, kekuatan-kekuatan pendukung lainnya ibarat sumber daya alam di Indonesia menjadi kekuatan yang dihentikan diabaikan dalam ketahanan nasional. melaluiataubersamaini tanah yang rindang, Indonesia berpotensi menjadi lumbung padi dan tanaman produktif lainnya. Selain itu, dengan maritim yang luas, Indonesia sanggup menjadi pengekspor hasil maritim ke seluruh penjuru negeri. Ditambah dengan potensi kekayaan emas di Papua yang kini masih belum benar-benar diterbaikkan peruntukkannya untuk rakyat Indonesia. Bahkan potensi gas, minyak bumi, kerikil bara, dan barang tambang lainnya masih sangat melimpah di Indonesia. Yang menjadi duduk kasus ialah Indonesia belum mempunyai bapak-bapak Bangsa yang benar mengayomi dan berani memandirikan Indonesia sebenar-benarnya demi kemakmuran seluruh masyarakat Indonesia sebagaimana yang terkandung dalam pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.

Lalu, sebagai masyarakat negara Indonesia apa yang harus kita lakukan untuk turut andil dalam menjaga pertahanan dan keamanan nasional? Sederhana, seluruh elemen bangsa cukup melaksanakan yang terbaik sesuai kiprah dan bidang masing-masing dengan mengedepankan toleransi dan menjunjung tinggi nilai-nilai Bhinneka Tungga Ika. Guru mengajar dengan profesional, hakim adil mengadili, pengacara jujur membela yang benar, petani bercocok tanam sepenuh hati, tokoh agama membimbing umatnya ke jalan kebenaran, kemudian ditopang oleh pemerintah dan pejabat negara bekerja dengan penuh integritas.

melaluiataubersamaini harapan, biar Potensi Indonesia dalam Pertahanan Negara ini sanggup diterbaikkan demi tercapainya kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia yang adil, merata, dan diberkahi Allah.