Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Indikator Keberhasilan Masyarakat Mengatasi Bahaya Negara

INIRUMAHPINTAR - Masyarakat yang baik yaitu masyarakat yang ingin selalu berbuat lebih terhadap bangsa dan negaranya. Mereka selalu ingin terlibat dalam kegiatan positif yang bermanfaa untuk khalayak ramai. Mereka tidak hadir sebagai beban dan menjadi sampah masyarakat. Mereka mempunyai prinsip dan akad untuk selalu membahagiakan orang lain. Mereka selalu menghindari pergesekan opini yang mengarah kepada ketidakharmonisan.

Mereka bisa menghadirkan senyum dan tawa di manapun mereka memijakkan kaki. Mereka menghapus segala kesedihan meski harus mengorbankan waktu, tenaga, dan materi. Mereka hadir bukan untuk disanjung atau dikenal banyak orang. Mereka ada pada ketika mata media tertutup. Mereka memang bukan ingin menjadi selebriti di negeri sendiri.

Niat mereka yaitu bagaimana mempertahankan kemerdekaan Republik ini dan memeliharanya dengan sekuat tenaga. melaluiataubersamaini kata lain, mereka sungguh-sungguh merelakan dan mendedikasikan segala potensi dirinya demi kemaslahatan bangsa dan Negara. Agar nantinya, Indonesia menjadi Negara yang utuh, mandiri, dan bisa mensejahterakan seluruh anak cucu penerusnya dengan berlandaskan keadilan, kejujuran, serta menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa. 
Di tengah-tengah serbuan mencerai-beraikan peradaban, tertidakboleh engkauflase politik, propaganda-propaganda terencana, dan sepak terjang mafia-mafia berdasi, masyarakat terbaik hadir membenahi diri. Ketika harga barang kebutuhan pokok naik, mereka lebih menentukan berhemat daripada menuntut banyak kepada pemangku kebijakan, meski mereka berhak. Ketika harga materi bakar minyak ikut-ikutan dinaikkan, mereka menentukan bersabar daripada harus berteriak kepada telinga-telinga yang tidak lagi peka, meski mereka pantas diperjuangkan.

Dan ketika mereka selalu diperjualbelikan elit dalam pentas demokrasi, mereka spesialuntuk pasrah sembari mengelus dada dalam keterbatasan, padahal mereka lebih berhak dibahagiakan. Ketika para tuan negeri terus menerus menentukan menambah utang Negara daripada meterbaikkan potensi-potensi yang ada, mereka tidak pernah mengalah berjuang mengumpulkan receh demi receh, menyisihkan uang makan demi ikut serta membayar bunga utang bangsa melalui pajak-pajak atau jadwal pengumpul uang lain yang nonpajak tapi sebenarnya sama saja.

Wahai masyarakat Indonesia, masyarakat terbaik yang pernah ada. Sungguh amanat Undang-Undang Dasar pasal 33 yang ditanam para eyang bangsa di masa lalu, belum juga engkau pguan. Mengapa engkau begitu tabah dan tangguh menghadapi ini tiruana. Mengapa engkau tahan dengan silih bergantinya beban yang tidak engkau minta. Mengapa engkau tidak juga melafadzkan doa-doamu. Bukankah doamu begitu makbul. Berdoalah! Agar esensimu sebagai masyarakat terbaik tidak terus menerus ternodai. Bukankah masyarakat terbaik pantas untuk menentukan jati diri dan identitasnya sendiri.

Ciri-ciri masyarakat terbaik ibarat tergambar di atas ternyata tidak lagi simpel ditemukan. Mereka menghilang bagai ditelan waktu. Padahal dulu, sedapat mungkin masalah-masalah kecil diselesaikan dengan musyawarah mufakat, aktivitas-aktivitas berat diatasi dengan gotong royong, dan perbedaan-perbedaan dipagari toleransi dan tenggang rasa. Kemana ciri khas itu? Ayo bangsaku, banyak sekali ancaman yang membahayakan bangsa ini sudah kembali. Ternyata ada yang bermain di belakang layar, menunggu kita saling memakan sampai tak berdaya dan kehilangan taji. Ayo segera rapatkan barisan, kobarkan merah putih di segala penjuru. Tancapkan nasionalisme tinggi sebagaimana yang dilontarkan Jenderal Sudirman, Bung Tomo, dan Bung Karno. Ingatlah api-api semangat yang mereka hadirkan dalam pidato-pidatonya.

Bersiaplah untuk kemungkinan-kemungkinan yang tidak terduga. Berbagai ancaman harus dihapuskan di negeri ini. Mengikutlah kepada pemimpin yang menjadikanmu semakin taat dan bertaqwa. Semoga rahmat Allah SWT menghampiri hati kita sampai melahirkan kekhidmatan menjadi masyarakat terbaik nusantara yang sekarang berjulukan Republik Indonesia. 

Lalu, apa indikator keberhasilan masyarakat dalam mengatasi banyak sekali ancaman di negara kita?

Jika engkau sudah sedang berjuang di bidangmu masing-masing dengan penuh integritas, tidak menyakiti orang lain, suka menebarkan kebaikan, tidak melanggar hukum dan tiruana norma yang berlaku, serta memperbanyak koreksi diri daripada mengKoreksi orang lain, itu sudah lebih dari cukup dikatakan sebagai indikator keberhasilan dalam mengatasi ancaman di negara kita.

Tekniknya gimana?

Ikuti ajah slogan Aa Gym, mulai dari diri sendiri, mulai dari hal-hal kecil, dan mulai ketika ini. Insya Allah, perubahan akan terjadi. Wokeh! Jangan lupa share bila goresan pena ini dianggap bermanfaa dan silahkan komen bila ada unek-unek yang menarikdanunik tentang goresan pena ini ya! Salam senyum :)