Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Pengelolaan Tanah Pertanian Yang Baik

INIRUMAHPINTAR - Untuk melaksanakan pengelolaan tanah pertanian, sejumlah perjuangan dan tata cara bersistem perlu dilakukan. Tujuannya supaya hasil pangan mengalami peningkatan. Tentu dengan adanya peningkatan ini, para petani sanggup memperoleh manfaat yang lebih besar. Berikut ini saya menyajikan beberapa Teknik Pengelolaan Tanah Pertanian yang Baik. Selamat membaca!

Secara sederhana, pengelolaan tanah pertanian dimaksudkan untuk membuat kondisi tanah yang memungkinkan tumbuhan tumbuh dengan sebaik-baiknya. Tanaman memerlukan 16 unsur supaya sanggup tumbuh dengan rindang. Unsur-unsur yang diharapkan tumbuhan terbagi menjadi unsur makro, unsur mikro, dan unsur tambahan.

Unsur makro terdiri atas karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, dan kalium. Unsur karbon diambil dari udara dalam bentuk karbon dioksida. Unsur hidrogen dan oksigen diambil dari tanah dalam bentuk air (H2O). Unsur-unsur yang lain pada umumnya tersedia didalam tanah. Apabila salah satu unsur tidak ada atau kurang mencukupi kebutuhan, sanggup dimenambahkan pupuk buatan berupa pupuk kompos atau pupuk kandang. Unsur hara mikro terdiri atas besi, tembaga, seng, mangan, boron, molibdenum, dan kalorin. 

Unsur-unsur tersebut diharapkan dalam jumlah yang sedikit, tetapi penting bagi proses fotologis tanaman. Pada umumnya unsur-unsur mikro juga tersedia didalam tanah. Penambahan unsur mikro pada tumbuhan yang belum sempurnanya didiberikan dalam bentuk larutan dengan cara disemprotkan pada daun. Unsur mikro buatan itu pada umumnya dibentuk oleh pabrik. Unsur suplemen ialah unsur yang terdapat dalam tumbuhan tertentu. Unsur suplemen adakala mempunyai persentase yang cukup tinggi, antara lain natrium dan aluminium.

Tanah mempunyai sifat-sifat tertentu yang digolongkan menjadi tiga macam, yaitu tanah netral, tanah asam, dan tanah alkalis. Tanah ditetapkan netral apabila mempunyai pH 6,8- 7,2. Tanah jenis ini biasanya mempunyai unsur hara dengan jumlah yang optimal. Tanah ditetapkan asam apabila mempunyai pH kurang dari 6,8. Sedangkan tanah yang ditetapkan sangat asam juka mempunyai pH kurang dari 4,5. Tanah yang alkalis mempunyai pH lebih dari 7,2.

Pada umumnya tanah yang mempunyai pH tidak sama mengandung unsur-unsur hara yang belainan pula. Misalnya, tanah dengan pH di bawah 6,0 mengandung lebih sedikit unsur hara yang berupa fosfor, kalium, kalsium, maknesium, belerang, malibdenum, dan aluminium. Sebaliknya, lebih banyak mengandung unsur besi, tembaga, mangan, dan seng. Hal itu sanggup menjadikan tumbuhan keracunan. Unsur besi an aluminium yang hiperbola pada tumbuhan dengan pH rendah akan mengikat lebih banyak unsur fosfor yang tersedia sehingga tumbuhan akan belum sempurnanya unsur fosfor. Tanaman yang mempunyai pH tinggi akan menimbulkan unsur fosfor terikat oleh kalsium sehingga unsur fosfor tersebut tidak sanggup di serap oleh akar tanaman.

Setiap tumbuhan membutuhkan tanah dengan pH tetentu untuk tumbuh dengan baik. Perhatikan tabel diberikut!
Pengolahan tanah pertanian mencakup perjuangan pengolahan tanah dengan baik, penerapan bubut unggul, pemupukan yang tepat, sistem pengairan yang baik, serta pemberantasan hama, gulma, dan penyakit. Kelima perjuangan yang dilakukan itu disebut pancausaha tani.

1. Pengolahan Tanah yang Baik

Tanah yang rindang ialah tanah yang bisa mencukupi kebutuhan tanaman. Usaha yang sanggup dilakukan untuk menjaga kerindangan tanah, antara lain sebagai diberikut:

a. Menggemburkan tanah dengan tujuan membuat rongga-rongga udara di dalam tanah supaya akar-akar tumbuhan simpel menembus tanah dan bernafas.
b. Mengatur jarak tanaman dengan tujuan supaya seluruh tumbuhan mendapat cahaya matahari dan zat masakan yang cukup, serta mempergampang proses pemupukan.
c. Membuat terusan irigasi dengan tujuan mengatur anutan air yang sesuai kebutuhan tanaman.
d. Mengatur keasaman tanah. Tanah yang terlalu asam sanggup dinetralkan dengan kapur. Sebaliknya tanah yang terlalu basa perlu didiberi kompos atau pupuk ZA supaya pH tanah menjadi netral.  
e. Menanami tumbuhan pelindung dengan tujuan supaya sinar matahari tidak eksklusif terkena tumbuhan gres yang masih lemah. Di samping itu, tumbuhan pelindung bermanfaa untuk menahan erosi.

2. Menyediakan Bibit Unggul

Bibit unggul ialah bibit tumbuhan atau binatang yang mempunyai sifat-sifat lebih baik apabila dibandingkan dengan tumbuhan atau binatang homogen yang lain. Ciri-ciri binatang atau tumbuhan unggul, antara lain tahan terhadap penyakit, produktivitas yang tinggi, serta mempunyai mutu atau kualitas produksi yang baik. Ketersediaan hibrida tumbuhan pertanian dan hibrida binatang ternak akan meningkatkan produksi pangan. Bibit unggul sanggup diperoleh melalui perkawinan silang, memanfaatkan mutasi, dan seleksi fenotipe.

a. Perkawinan Silang

Perkawinan silang dibebut juga pembastaran (hibridisasi). Bibit yang akan disilangkan ialah bibit yang mempunyai sifat-sifat paling baik dari binatang atau tumbuhan sejenis. Perhatikan pola diberikut ini:

Tanaman padi A mempunyai sifat berumur pendek, tetapi berbulir sedikit.
Tanaman padi B mempunyai sifat berumur panjang, tetapi berbulir banyak.

Jika antara padi A dan B disilangkan, kemungkinan akan dihasilkan tumbuhan padi jenis C dengan sifat

1) Berumur pendek dan berbulir banyak;
2) Berumur panjang dan berbulir sedikit;
3) Berumur pendek dan berbulir sedikit;
4) Berumur panjang dan berbulir banyak.

Diantara keempat macam tumbuhan padi tersebut, yang mempunyai sifat paling baik ialah padi yang berumur pendek dan berbulir banyak. Tanaman inilah yang dijadikan bibit unggul. Jadi, laba yang diperoleh dengan mengadakan perkawinan silang ialah terpenuhinya sifat-sifat baik pada tumbuhan sesuai dengan yang diinginkan.

Usaha pengkajian secara internasional untuk memperoleh hibrida padi dilakukan oleh IRRI (Internasional Rice Research Institute), yaitu sentra penelitian padi internasional yang berkedudukan di filipina. Penelitian IRRI menghasilkan bibit unggul, antara lain padi jenis IR 5, IR 8, IR 20, IR 22 dan IR 24. Nama padi IR 5 dan IR 8 berasal dari padi peta jenis unggul indonesia. Oleh lantaran itu, padi IR 5 dan IR 8 sama dengan PB 5 (Peta Baru 5) dan PB 8 (Peta Baru 8). Padi PB 5 dan PB 8 ini berbulir banyak dan berumur pendek, tetapi rasanya kurang pulen sehingga kurang disenangi. Sampai sekarang, IRRI sudah membuat lebih dari 1.900 persilangan padi jenis unggul yang didiberi sandi IR.

Indonesia juga mempunyai balai penyelidikan padi yang berkedudukan di Bogor. Balai ini sudah menemukan beberapa padi jenis unggul, contohnya C4 (hasil penelitian Dr. H. Siregar), bengawan, remaja, dan si gadis.

Perkawinan silang juga dilakukan terhadap beberapa binatang ternak. Misalnya, untuk mendapat jenis sapi pedaging yang unggul sanggup dilakukan perkawinan silang antara pejantan sapi denmark dan induk sapi lokal.

b. Pemanfaatan Mutasi

Mutasi ialah perubahan atau penyimpanan faktor pembawa sifat (gen). Perubahan gen di dalam inti sel juga menimbulkan perubahan sifat yang tampak (fenotipe). Mutasi sanggup terjadi melalui beberapa cara, antara lain mutari radiasi dan mutasi dengan senyawa kimia. Mutasi radiasi biasanya dilakukan dengan sinar-X dan sinar gama. Senyawa kimia yang dipakai untuk mengadakan mutasi, antara lain gas metana, asam nitrat, dan kolkisin.

Mutasi buatan pada tumbuhan biasanya memperoleh keturunan yang bersifat polipload, yaitu mempunyai jumlah kromosom lebih dari 2n (diploid). Keturunan yang bersifat poliploid ini mempunyai kualitas lebih baik, contohnya berbuah besar dan tidak berbiji. Mutasi buatan menyerupai ini sudah banyak dilakukan terhadap tumbuhan tomat, anggur, jambu, dan semangka. Individu yang sudah mengalami mutasi disebut mutan.

Hasil mutasi pada makhluk hidup ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Oleh lantaran itu, cara memperoleh hibrida melalui mutasi bersifat untung-untungan. Perubahan yang menguntungkan secara kebetulan diharapkan sanggup terjadi meskipun mempunyai kemungkinan yang sangat kecil. Untuk memperbesar kemungkinan mencari hibrida dengan cara mutasi, harus memakai bibit yang berjumlah ribuan. Beberapa bentuk mutasi yang menguntungkan, contohnya tomat dan semangka tanpa biji, sedangkan mutasi yang merugikan berupa daun yang menjadi belang, tumbuhan menjadi kerdil, atau kehilangan tanduk bagi binatang yang bertaduk.

Sekarang ini sudah dihasilkan beberapa jenis unggul hasil mutasi melalui radiasi sinar gama, yaitu padi varietas atomita I, atomita II, dan kedelai varietas mulia. Atomita I dan II tahan terhadap wereng cokelat (nelaparvanta lugens). Atomita II juga tahan terhadap kuman pucuk (xanthomonas oryzae) sertah sanggup hidup dengan baik di tempat basah payau, bahkan di tempat basah asin.

c. Seleksi Fenotipe

Seleksi ialah menentukan sifat suatu makhluk sesuai sifat yang diinginkan manusia. Sifat yang diinginkan insan tidak sama-beda sesuai dengan tujuannya, contohnya sebagai diberikut.

1. Untuk tumbuhan hias, dipilih yang mempunyai daun, bunga, atau bentuk tumbuhan yang menarikdanunik.
2. Untuk tumbuhan pangan, dipilih yang berproduksi tinggi, lezat rasanya, dan tahan penyakit.
3. Untuk binatang pedaging, dipilih yang pertumbuhan tubuhnya cepat dan mutu daging yang baik.

Memilih hibrida dengan seleksi fenotipe sudah dilakukan insan semenjak lama. Misalnya, dikala akan menanam biji kacang tanah, petani menentukan biji kacang tanah yang besar dan tidak keriput. Hal ini dilakukan dengan keinginan supaya dari hasil pertaniannya di peroleh biji kacang tanah yang besar dan tidak keriput pula.

3. Melakukan Pemupukan

Pemupukan ialah penambahan unsur hara ke dalam tanah supaya kerindangan tanah sanggup dipertahankan. Pemupukan tumbuhan perlu memperhatikan takaran dan jenis pupuk yang akan digunakan, serta waktu yang tepat untuk mengadakan pemupukan. Pemupukan yang tidak tepat spesialuntuk akan menghabiskan biaya dan waktu. Bahkan sanggup juga menimbulkan tumbuhan mati.

Dosis pupuk ialah ukuran pupk yang didiberikan kepada tanaman. Perhitungan takaran diadaptasi dengan umur, jenis, dan jumlah tanaman/luas areal. Jenis pupuk yang dipakai sanggup berupa pupuk organik. Pupuk organik ialah pupuk yang berasal dari sisa-sisa organisme, contohnya pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos. Pupuk buatan yang sering digunakan, antara lain NPK, ZA, KCI, DSP, TSP, ESP, dan urea.

4. Mengontrol Pengairan

Semua jenis tumbuhan membutuhkan air untuk melangsungkan pertumbuhan dan proses metabolisme tubuhnya. Supaya memperoleh hasil yang baik, tumbuhan memerlukan pengairan yang cukup . air diperoleh secara eksklusif dari air hujan atau sumbernya, pengairan atau irigasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu pengairan tadah hujan dan pengairan teknis.

a. Pengairan tadah hujan, yaitu pengairan yang berasal dari air hujan.
b. Pengairan teknisi, yaitu pengairan yang dilakukan oleh manusia. Air di peroleh dari sumber air dan dialirkan ke lahan pertania melalui saluran-saluran.

5. Menyelenggarakan Pemberantasan Hama

Pemberantasan hama dan gulma sanggup dilakukan dengan banyak sekali cara, yaitu dengan pestisida dan penyinaran (radiasi). Selain itu, pemberantasan hama dan gulma juga sanggup dilakukan secara biologi, yaitu dengan memdiberi musuh alami hama atau gulma tersebut.

Saat ini juga terdapat pemberantas gulma dari hormon auksin. Hormon auksin buatan ini membuat tumbuhan semak liar cepat tumbuh dan dengan cepat pula mati lantaran kelebihan homon. Sebaliknya, matinya semak akan membuat rumput cepat tumbuh. 

Nah begitulah Teknik Pengelolaan Tanah Pertanian yang Baik versi INIRUMAHPINTAR. Semoga bermanfaa!