Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Pemanfaatan Teknologi Dalam Produksi Pangan

INIRUMAHPINTAR - Bahan pangan ialah salah satu kebutuhan pokok manusia. Jumlah penduduk yang terus bertambah dari waktu ke waktu berdasarkan pemenuhan kebutuhan materi pangan yang terus bertambah pula. Di samping itu, impian insan untuk hidup lebih sehat memerlukan materi kuliner yang lebih baik pula. Oleh lantaran itu, produksi pangan harus terus ditingkatkan, baik jumlah maupun mutunya. Salah satu hal yang dilakukan oleh para petani atas pinjaman pemerintah yaitu meningkatkan produksi pangan dengan mengandalkan teknologi. Berikut ini beberapa misal Pemanfaatan Teknologi dalam Produksi Pangan yang perlu kita ketahui:

Ilmu pengetahuan (sains) mempunyai hubungan erat dengan teknologi. Teknologi intinya ialah penerapan ilmu pengetahuan yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Sebagai contoh, kemajuan di bidang teknologi komunikasi dan transportasi akan megampangkan komunikasi serta mempercepat mobilitas sehingga memperlancar banyak sekali kepentingan umat manusia.


Usaha untuk meningkatkan produksi pangan sudah memanfaatkan banyak sekali macam teknologi, mulai dari yang sederhana hingga dengan teknologi canggih. Penggunaan alat-alat pertanian tradisional dan materi pemberantas hama tumbuhan ialah hal-hal yang sudah dimanfaatkan secara luas oleh petani. Salah satu pola memanfaatkan teknologi canggih dalam perjuangan peningkatan produksi pangan ialah memanfaatkan teknologi nuklir di bidang pertanian.

1. Pemanfaatan Alat-Alat Pertanian

Sejak usang petani sudah memakai alat-alat pertanian sederhana yang berupa cangkul dan bajak. Kedua macam alat tersebut hingga kini masih dipakai untuk mengelola tanah pertanian. melaluiataubersamaini ditemukannya mesin atau motor, diciptakan pula alat pertanian yang memakai tenaga mesin atau motor sebagai alat penggerak.

Pernahkah engkau melihat traktor yang dipakai untuk membajak tanah? Bagaimana efek inovasi traktor terhadap perjuangan peningkatan produksi pangan? Bagaimana pula efek dari inovasi mesin perontok padi dan mesin penggiling gabah terhadap perjuangan peningkatan produksi pangan?

Keuntungan traktor yaitu memmenolong petani membajak sawah sedangkan mesin perontok/penggiling gabah megampangkan petani mengolah padi menjadi beras dalam waktu singkat.  Namun, ada juga yang menyampaikan bahwa penggunakan traktor mempercepat rusaknya struktur tanah, sehingga tanpa pinjaman pupuk tanah kurang layak untuk ditanami padi kembali. Begitupun dengan mesin perontok/penggiling padi, meski bisa mengolah padi menjadi beras dalam waktu singkat, justru mengurangi lapangan kerja bagi para pemguan padi tradisional (passangki = dalam bahasa Bugis).

2. Pemanfaatan Teknologi Nuklir

Teknologi nuklir ialah teknologi yang berkaitan dengan penerapan unsur-unsur radioaktif. Unsur-unsur radioaktif ialah unsur-unsur yang sanggup memancarkan sinar radioaktif. Sinar-sinar radioaktif dengan takaran yang sudah diadaptasi sanggup dipakai di bidang kedokteran dan pertanian.
Dalam bidang pertanian, sinar radioaktif atau radiosotop mempunyai kegunaan untuk pemuliaan tanaman, pemberantasan hama, dan pengawetan makanan.

a. Pemuliaan Tanaman
Radioisotop dalam hal pemuliaan tumbuhan dipakai untuk meradiasi sel atau jaenteng semoga tejadi mutasi. Mutasi ialah perubahan jumlah kromosom atau perubahan jumlah gen yang terdapat dalam inti sel. Gen ialah pembawa sifat keturunan. melaluiataubersamaini adanya mutasi gen, berarti terjadi perubahan sifat keturunan. Diharapkan, perubahan tersebut menghasilkan keturunan yang mempunyai sifat lebih baik (bibit unggul).
Pemuliaan tumbuhan di indonesia dilakukan oleh BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional) dan Departemen Pertanian terhadap tumbuhan padi dan kedelai.

b. Pemberantasan Hama
Pemberantasan hama dilakukan melalui penyinaran secara eksklusif terhadap hama tanaman. Misalnya, penyinaran terhadap hama kepik beras. Serangga itu bertelur dalam butiran beras. Telur-telur tersebut kemudian menetas dan berkembang menjadi larva (lalat) yang akan memakan beras itu. Radiasi terhadap butiran beras secara eksklusif sanggup mencegah telur kepik beras menetas.
Penyinaran terhadap serangga jantan pada ekspresi dominan kawin sanggup menimbulkan hama serangga itu menjadi mandul. Serangga jantan mandul yang dilepaskan pada ekspresi dominan kawin akan bersaing dengan serangga jantan normal untuk mendapat serangga betina. Serangga betina yang kawin dengan serangga jantan mandul tidak sanggup menghasilkan keturunan sehingga populasi serangga akan turun.

c. Pengawetan Makanan
Hasil pguan yang berupa umbi-umbian, buah-buahan, dan sayur-sayuran perlu diawetkan lebih lampau semoga tidak mengalami kerusakan selama proses penyimpanan digedung. Pengawetan secara konvensional dengan jalan pengeenteng kurang memdiberi hasil yang memuaskan. Oleh lantaran itu, dikembangkan suatu cara modern yang lebih efektif dengan radiasi untuk mengawetkan hasil pguan.

Pengawetan dengan radiasi memang masih tergolong mahal dan spesialuntuk beberapa negara maju, contohnya kanada, yang sudah bisa menyediakan kendaraan beroda empat unit khusus untuk meradiasi hasil pguan kentangsecara eksklusif di lapangan.

Radiasi terhadap hasil pertanian bertujuan untuk membasmi serangga atau basil pembusuk serta menunda pertunasan pada umbi-umbian sehingga hasil pertanian sanggup disimpan lebih usang dalam keadaan tetap segar. Proses tadiasi tidak mengubah sifat dan tidak menurunkan nilai gizi materi kuliner yang diawetkan, bahkan bisa meningkatkan mutu makanan.

Penerapan teknologi nuklir dalam bidang pertanian mempunyai kegunaan untuk memperoleh bibit unggul, memberantas hama, dan mengawetkan makanan.

3. Pemanfaatan Zat Antihama

Hama tumbuhan dalam arti khusus ialah tiruana binatang serangga, burung, babi, tikus, tupai, kalong, dan siput yang biasa merusak tumbuhan atau hasil pertanian. Dalam arti luas, yang dimaksud hama tumbuhan ialah tiruana organisme hidup yang mengakibatkan kerugian secara ekonomibagi manusia, mencakup beberapa aspek serangga, burung, binatang pengerat, jasad renik, dan gulma (tanaman pengganggu).

Pemberantasan hama dan penyakit pada tumbuhan secara kimia dilakukan dengan memakai obat antihama yang dinamakan pestisida. Beberapa macam pestisida berdasarkan jenis hama atau tumbuhan pengganggu yang diberantas, antara lain sebagai diberikut:

a. Insektisida = pemberantas serangga,
b. Nematisidas = pemberantas nematoda/cacing,
c. Fungisida  = pemberantas jamur,
d. Akarisida = pemberantas tungau/akarina,
e. Rodentisida = pemberantas binatang pengerat,
f. Molluskisida = pemberantas siput,
g. Ovisida = pemberantas telur serangga, dan
h. Herbisida = pemberantas gulma

Proses pemberantasan hama oleh setiap jenis pestisida tidak sama-beda. Pestisida yang membunuh hama melalui kontak angsung dinamakan pestisida kontak. Beberapa jenis pestisida ada yang membunuh hama melalui susukan pernapasan dan ada pula yang melalui susukan pencernaan. Berikan pola jenis pestisida yang bekerja melalui susukan pernapasan dan yang bekerja melalui susukan pencernaan.

Hama kutu loncat (heteropsylla cubana) yang menyerang tanaman  lamtoro (leucaena sp.) diberantas dengan memakai pestisida (insektisida). Tekniknya, pestisida dimasukkan ke dalam batang tumbuhan lamtoro yang dilubangi dan selanjudnya lubang di tutup.melalui cara ini pestisida akan diserap oleh tumbuhan lamtoro dan diangkut ke tiruana penggalan tanaman. Akhirnya, kutu loncat yang memakan penggalan tumbuhan lamtoro tersebut akan mati. Jenis pestisida semacam ini  dinamakan pestisida sistemik.

Selain untuk memberantas hama, pestisida juga ialah racun bagi insan dan ternak. Oleh lantaran itu, pestisida harus dipakai secara hati-hati semoga tidak meracuni manusia, ternak, ataupun lingkungan.
Beberapa faktor diberikut perlu diperhatikan semoga pemberantasan hama sanggup bedaya guna dan berhasil guna.

a. Persistensi Racun

Penyemprotan pestisida harus dilakukan kembali jikalau daya racun pestisida sudah habis.

b. Daur Hidup Hama

Beberapa jenis hama, yaitu serangga, ada yang mengalami metamorfisis sempurna. Metamorfosis tepat ialah tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan serangga mulai dari telur, larva, kepompong, hingga menjadi serangga dewasa. 

Pemberantasan terhadap hama serangga yang mengalami metamorfosis tepat tidakboleh dilakukan dikala serangga tersebut mengalami masa kepompong. Sebaiknya, pemberantasan hama dilakukan sebelum atau setelah masa kepompong. Mengapa demikian?

c. Keadaan Iklim

Penyemprotan hama dengan pestisida sebaiknya tidakboleh dilakukan menjelang hujan lantaran air hujan sanggup melarutkan pestisida yang menempel pada tanaman.

Semoga warta pengetahuan terkena misal Pemanfaatan Teknologi dalam Produksi Pangan di atas sanggup mempersembahkan manfaat bagi teman erat pembaca. Jangan lupa untuk lebih ulet mencar ilmu semoga kelak sanggup membuat teknologi serbaguna untuk memajukan dan mendukung produksi pangan dan pertanian Indonesia!