Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Persamaan Dan Perbedaan Novel Dan Hikayat

INIRUMAHPINTAR - Jelaskan Persamaan dan Perbedaan Novel dan Hikayat? Sebelum menjawaban pertanyaan tersebut, sebaiknya sobat akrab pembaca membuka-buka kembali klarifikasi di artikel sebelumnya yang berjudul:
  1. Pengertian, Ciri, Unsur, Jenis-jenis Novel
  2. Pengertian, misal, Ciri-Ciri / Karakteristik HIKAYAT
Selanjutnya, mari kita mengupas tuntas apa saja persamaan dan perbedaan di antara dua karya sastra tersebut diberikut ini:

Persamaan Novel dan Hikayat:

  1. Novel dan hikayat sama-sama ialah karya sastra.
  2. Novel dan hikayat sama-sama mengandung unsur instrinsik dan ekstrinsik.
  3. Novel dan hikayat sama-sama mengandung unsur-unsur kebahasaan dan nilai-nilai.
  4. Novel dan hikayat sama-sama ialah prosa fiksi.
  5. Penyusunan novel dan hikayat sama-sama dipengaruhi latar sosial, budaya, agama, adat, dan alam dari pengarangnya. 
  6. Novel dan hikayat sama-sama unik dan menarikdanunik diangkat ke layar beling baik dalam bentuk film layar lebar atau FTV.

Perbedaan Novel dan Hikayat:

  1. Novel termasuk karya sastra modern (baru) sedangkan hikayat ialah karya sastra lama.
  2. Novel memakai bahasa yang lebih praktis dipahami dibandingkan bahasa yang dipakai dalam hikayat.
  3. Novel menyajikan keteraturan dalam penceritaannya sedangkan hikayat mengandung bahasa yang panjang, bertele-tele, dan kadang susah dimengerti.
  4. Pilihan kata (diksi) dalam novel cenderung baku dan familiar sedangkan pilihan kata pada hikayat cenderung kemelayu-melayuan.
  5. Novel umumnya bertemakan kehidupan sosial sedangkan hikayat umumnya bertemakan istana dan kerajaan.
  6. Novel mencakupkan tokoh-tokoh yang realistis sedangkan hikayat mencakupkan tokoh-tokoh yang mempunyai keajaiban, ilmu supranatural atau gaib. 
Persamaan dan Perbedaan Novel dan Hikayat

Perkembangan Novel dan Hikayat

Saat ini, kita sangat jarang lagi menemukan kisah-kisah hikayat kontemporer yang dihasilkan para penulis. Selain sebab dunia kini sudah jauh dari kehidupan istana, juga nilai jual hikayat tampak kurang menarikdanunik di kalangan generasi millenial. 

Dibandingkan hikayat, novel sebetulnya mempunyai nasib lebih baik. Jika kita berjalan-jalan ke toko buku (sebut saja Gramedia), maka tidak susah untuk mendapati jejeran novel masa kini. 

Walaupun, minat baca generasi millenial sudah beralih dari membaca buku-buku berbentuk cetakan ke masa bacaan digital, setidaknya kita masih mendapati bahwa novel masih mempunyai nilai jual.

Tidak jarang, kisah-kisah dalam novel menginspirasi film-film masa kini. 

Menurut aku, semoga pembuatan novel tidak sia-sia. Mulai dikala ini, penulis wajib juga menyertakan novelnya dalam bentuk digital atau aplikasi yang bisa didownload di playstore atau di google play. Saya pikir cara itu menjanjikan.

Tantangan terberatnya spesialuntuklah bagaimana menumbuhkan minat baca para generasi millineal yang kian tergerus zaman modernisasi. Minat membaca malah beralih pada objek-objek singkat ibarat status-status di medsos atau gambar-gambar meme yang unik dan menarikdanunik. 

Kecenderungan tersebut tentu saja wajib dijadikan materi penilaian bagi creator novel di tanah air. 

Dalam hal ini, industri kreatif memaksa para pencipta karya untuk menyajikan karya mereka dalam bentuk semenarikdanunik, seunik, dan sekreatif mungkin. 

Penutup

Sesudah mengetahui persamaan dan perbedaan novel dan hikayat, baiknya kita memetik pelajaran berharga. Salah satunya yakni memotivasi diri sendiri untuk menjadi generasi penerus yang bisa berkarya. Hanya dengan cara itu, kita sanggup melestarikan karya sastra tanah air. Dan tidak menutup kemungkinan, bila ini dikembangkan, suatu dikala nanti karya Indonesia akan mendunia, layaknya kisah Harry Potter dan Spiderman yang di-film-kan dan sukses di pamasukan.

Demikianlah pembahasan perihal Persamaan dan Perbedaan Novel dan Hikayat. Semoga bermanfaa!