Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerita Rakyat Ande Ande Lumut Terbaru

Cerita Rakyat Ande  Ande Lumut - Cerita rakyat Ande Ande lumut ialah sebuah kisah rakyat yang berasal dari Jawa Timur yang mengisahkan wacana kesetiaan dan pengorbanan. Lalu, bagaimanakah ceritanya ? Berikut ini ialah kisah rakyat Ande - Ande Lumut. 

Ande Ande Lumut

Pada Jaman lampau di Pulau Jawa berdirilah sebuah kerajaan yang disebut dengan Kerajaan Jenggala. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja. Sang raja mempunyai seorang putra yang berjulukan Raden Putra. Putra mahkota ini sudah mempunyai seorang istri yang berjulukan Dewi Candra Kirana. Dewi Candra Kirana ialah seorang perempuan yang sangat anggun nan rupawan.

Pada suatu hari, sang raja memerintahkan anaknya untuk menggantikannya memimpin kerajaan Jenggala. Namun, Raden Putra menolak. Dia lebih menentukan menjadi rakyat biasa dan tinggal bersama istrinya. Akibat penolakan itu, sang raja menjadi marah. Ia mengusir Raden Putra keluar dari istana. Akhirnya, Raden Putra pun pergi meninggalkan istana dan istrinya.

Dewi Candra Kirana yang sudah ditinggal oleh suaminya itu merasa sedih.Sepanjang hari beliau melamun di dalam istana. Hingga pada kesannya Dewi Candra tetapkan untuk pergi keluar istana dan mencari keberadaan suaminya yang entah dimana. Dewi Candra Kirana menutupi jati dirinya sebagai rakyat biasa dan mengembara ke seluruh negeri untuk mencari suaminya. 

Di dalam pengembaraannya, Dewi Candra Kirana bertemu dengan seorang janda bau tanah yang berjulukan Mbok Randa Karangwulusan. Karena merasa kasihan dengan keadaannya, Mbok Randa mengangkatnya menjadi anak. Dewi Candra Kirana yang tengah menyamar dibawa ke rumahnya dan beliau juga didiberi nama Kleting Kuning. Sesudah diangkat menjadi anaknya, Kleting Kuning dipersaudarakan dengan anak – anak Mbok Randa yang lainnya, yaitu Kleting Wungu, Kleting Biru, dan Kleting Abang. 

Ketiga anak Mbok Randa ini sangatlah jahat. Mereka tidak menyukai kehadiran Kleting Kuning alasannya ialah Kleting Kuning lebih anggun dari mereka. Mereka kesannya menyuruh Kleting Kuning untuk menggunakan pakaian yang sangat lusuh. Tidak spesialuntuk itu, mereka bertiga juga memperlakukan Kleting Kuning dengan tidak baik. Mereka menyerahkan tiruana pekerjaan rumah kepadanya, termasuk juga pekerjaan yang sangat berat, ibarat mencuci baju, mencuci wajan besar, dan lain – lain. Pekerjaan berat itu semakin membuat Kleting Kuning kotor dan kusam. Dia tidak mempunyai waktu lagi untuk memmembersihkankan dirinya. Namun, ia tetap sabar melaksanakan itu tiruana demi bertemu kembali dengan suaminya. Dia yakin bahwa kesabarannya ini akan berbuah manis dan beliau akan dipertemukan kembali oleh suaminya.

Pada suatu hari tersiar kabar bahwa di desa tetangga, yaitu desa dadapan ada seorang perjaka yang tampan dan gagah, anak angkat dari seorang janda kaya yang berjulukan Ande Ande lumut. Pemuda itu sedang mencari seorang perempuan untuk dijadikannya seorang istri. Sudah banyak orang bau tanah yang pergi ke desa Dadapan untuk menjodohkan anak mereka dengan perjaka ini, tetapi belum ada satupun yang berhasil meluluhkan hati Ande-ande Lumut.

Advertisement
Kabar ini juga hingga ke pendengaran Mbok Randa Karangwulusan dan anak – anaknya. Dia mengajak anak – anaknya pergi ke desa Dadapan dengan pakaian yang sangat bagus. Kleting Kuning yang juga mengetahui kabar itu, meminta untuk diajak pula. Namun, mereka malah menertawakannya.

“Haaa apa engkau tidak sadar, kamu itu kumuh dan jelek. kamu spesialuntuk akan membuat kami aib di sana,” ejek mereka.

Kleting Kuning pun ditinggalkan sendiri di rumahnya. Sementara itu anak – anak Mbok Randa pergi ke desa Dadapan. Desa Dadapan terletak di seberang danau dan tidak ada jembatan atau kapal yang dapat membawa mereka ke sana alasannya ialah danau itu dijaga oleh sebuntut kepiting besar yang berjulukan Yuyu Kangkang. Kepiting itu bersedia mengantarkan mereka dengan syarat mereka mau dicium oleh Yuyu Kangkang. Karena tidak tahan lagi untuk bertemu dengan Ande – Ande Lumut, ketiga anak Mbok Randa menyetujui persyaratan itu. Akhirnya mereka bertiga dapat menyeberang sungai itu dengan dimenolong oleh kepiting raksasa, kemudian mereka melanjutkan perjalanannya kembali. 

Kleting Kuning yang tinggal di rumah tetapkan untuk pergi ke Desa Dadapan. Sampailah beliau di pinggir danau dan bertemu dengan Yuyu Kangkang.

“Hey kamu akan ku menolong menyeberang sungai ini asal kamu menciumku,” bujuk kepiting itu.
Kleting Kuning pun menolak, “Aku tidak sudi menyerahkan kehormatan diriku kepadamu.”
“Jika kamu tidak mau, coba saja kamu sebrangi danau ini sendiri,” tanggapan Yuyu Kangkang dengan kesal.

Kleting Kuning kemudian mengeluarkan pusaka yang berbentuk ibarat lidi. Dia kemudian menghentakkan lidi itu di danau, dan dalam sekejap danau itu menjadi kering. Yuyu Kangkang pun menjerit ketakutan.

“Tolong kembalikan air – air di danau ini kembali, saya tidak dapat hidup di luar air,” pinta Yuyu Kangkang.

“Aku akan mengembalikan air di danau ini, asal kamu mau mengantarkan saya ke seberang,” kata Kleting Kuning.

Yuyu Kangkang kesannya menyetujui persyaratan itu dan mengantarkan Kleting Kuning ke seberang. Kemudian beliau pun melanjutkan kembali perjalanannya menuju desa Dadapan. Setibanya di desa Dadapan, beliau bertemu dengan ketiga anak Mbok Randa yang sudah ditolak oleh Ande – Ande lumut. Melihat Kleting Kuning, mereka tertawa dan menghina dirinya. 

Namun tidak disangka Ande  - Ande lumut menentukan Kleting Kuning. Sontak tiruana orang yang ada di daerah itu terkaget – kaget. Ibu angkat Ande – Ande Lumut bertanya, “Sudah banyak gadis anggun yang hadir kemari, tetapi mengapa perempuan kumuh ini yang kamu terima,”

“Ibu meskipun perempuan ini kumuh dan jelek, tetapi hatinya tidak ibarat mereka. Dia masih menjaga kehormatannya dengan tidak mau dicium oleh Yuyu kangkang. Tidak ibarat gadis – gadis lain yang menyerahkan kehormatannya kepada Yuyu Kangkang,” kata Ande Ande Lumut.

Sektika itu juga Kleting Kuning merubah dirinya kembali menjadi Dewi Candra Kirana. Seluruh orang yang ada di daerah itu pun kaget, termasuk ke tiga saudara angkatnya. Mereka tidak menyadari bahwa selama ini yang mereka kasari ialah Dewi Candra Kirana. 

Kegemparan itu semakin menjadi dikala Ande Ande Lumut juga merubah dirinya menjadi Raden Putra. Betapa bahagianya Dewi Candra Kirana sudah dipertemukan kembali oleh Raden Putra, suaminya. Akhirnya mereka berdua kembali hidup bersama dan senang untuk selama – lamanya.