Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerita Rakyat Nyi Roro Kidul Terbaru

Cerita Rakyat Nyi Roro Kidul Terbaru - Nyi Roro Kidul yakni seorang ratu penguasa lautan selatan. Dia mempunyai kerajaan halus yang sangat megah di bawahnya. Selain itu, ia juga sangat populer akan kesaktiannya, Bahkan semenjak lampau, Nyi Roro Kidul sudah dikait - kaitkan dengan raja – raja di Pulau Jawa. Namun, siapakah Nyi Roro Kidul itu bersama-sama ? Berikut ini yakni kisah yang menceritakan asal - permintaan Nyi Roro Kidul. 



Legenda Nyi Roro Kidul

Alkisah diceritakan, pada jaman lampau di Pulau Jawa, hiduplah seorang putri yang sangat manis nan jelita yang berjulukan Putri Kadita. Karena Kecantikannya itu, ia dikenal dengan panggilan Putri Srengenge yang berarti putri matahari yang indah. Dia yakni putri dari seorang raja yang berjulukan Raja Munding Wangi. Sang raja sangatlah mencintai putrinya sebab sang ratu sudah meninggal dunia.

Meskipun sang raja mempunyai putri yang sangat cantik, ia tetap murung sebab ia tidak mempunyai anak laki – laki sebagai putra mahkota yang sanggup meneruskan tahtanya. Akhirnya, sang raja tetapkan untuk memperistrikan Dewi Mutiara. Lalu berkeluargalah sang raja dengan Dewi Mutiara. Pernikahan itu sudah mendapat restu oleh Putri Kadita sebab ia tahu janji nikah ini yakni untuk kebahagian sang raja. 

Pada awalnya, Dewi Mutiara sangatlah baik kepada Putri Kadita, tetapi sehabis berkeluarga dengan sang raja, barulah sifat orisinil Dewi Mutiara terungkap. Dia sangat jahat kepada Putri Kadita. Tak jarang ia selalu memarahi Putri Kadita jika tidak ada sang raja di dekatnya.

Sesudah beberapa hari berkeluarga, Dewi Mutiara karenanya mengandung. Sang raja yang mengetahui bayi yang dikandung oleh permaisurinya yakni anak laki – laki amat sangat bahagia. Dia bersyukur karenanya mempunyai seorang putra mahkota untuk menggantikannya.

Dewi Mutiara semakin membenci Putri Kadita sehabis kelahiran anaknya itu. Dia menganggap Putri Kadita sebagai tentangan anaknya untuk menjadi putra mahkota. Dewi Mutiara kemudian mulai menuntut sang raja untuk memastikan bahwa anaknya lah yang akan dijadikan putra mahkota. Bahkan ia dengan berani menghasut sang raja untuk mengusir Putri Kadita dari istana.
Mendapat hasutan itu, sang raja sangat marah. Dia kemudian berkata, “Kau sangat keterlaluan. Aku mustahil mengusir putriku sendiri dari istana ini,”

Sesudah dimarahi sang raja, Dewi Mutiara semakin membenci Putri Kadita. Dia memikirkan banyak sekali macam cara untuk menyingkirkan sang putri dari istana. Akhirnya ia pergi menemui nenek sihir untuk meminta menolongan.

Advertisement
“Aku menginginkan anak tiriku, Putri Kadita keluar dari istana. Aku minta kamu melaksanakan sesuatu kepada dirinya,” pinta Dewi Mutiara kepada sang penyihir.
Lantas dilaksanakanlah perintah itu dengan segera. Dia mengirim guna – guna kepada Putri Kadita pada malam hari ketika dirinya tengah terpulas.

Keesokan harinya, ketika Putri Kadita terbangun, tubuhnya dipenuhi dengan penyakit – penyakit kulit yang sangat menjijikkan dan mengeluarkan kedaluwarsa yang tidak sedap. Putri Kadita menangis dengan apa yang menimpa dirinya itu. Kini ia tidak lagi manis ibarat lampau sebab dipenuhi oleh kudis dan abuh di seluruh tubuhnya.

Sang raja juga ikut murung dengan apa yang menimpa putri keakungannya itu, kemudian ia memanggil tiruana tabib di seluruh penjuru negeri untuk mengobati penyakitnya, tetapi tidak ada satu pun tabib yang berhasil menyembuhkannya. 

Melihat keadaan ini, Dewi Mutiara senang bukan kepalang, ia kemudian terus menerus menghasut sang raja untuk menyingkirkan putrinya dari istana. 

“Putrimu akan menhadirkan kesialan bagi kerajaan ini. Jika kamu tidak melaksanakan sesuatu anak kita, calon putra mahkota sangat beresiko tertular penyakit itu,” kata Dewi Mutiara.

Sang raja merasa resah dan sedih, di satu sisi ia tidak ingin mengusir anaknya, di sisi lain ia tidak ingin mendapat kesialan ibarat yang dihasutkan oleh Dewi Mutiara. Putri Kadita yang mengetahui perasaan ayahnya, tetapkan untuk pergi ke luara dari istana.

Putri Kadita terus berjalan tanpa arah. Siang dan malam ia terus berjalan dalam pengembaraanya. Meskipun begitu, ia tidak merasa murung sedikit pun sebab ia melaksanakan itu untuk kebahagiaan ayahnya. Sesudah usang ia berjalan, karenanya ia sudah hingga di samudera selatan. Tiba – datang ia mendengar bunyi yang memerintahkannya untuk terjun ke samudera itu. Putri Kadita kemudian terjun dan berenang di samudera itu. Ajaibnya, tiruana penyakit kulit yang ada di tubuhnya menjadi hilang. Kini Putri Kadita sudah menjadi manis kembali.

Putri Kadita yang sudah kembali manis karam ke bawah samudera dan mendirikan sebuah kerajaan yang megah di bawahnya. Hingga kini, Putri Kadita menjadi penguasa pantai samudera selatan yang dikenal dengan sebutan Nyi Roro Kidul.