Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Esai Perihal Kepemimpinan Terbaik Dan Terbaru

misal Esai Tentang Kepemimpinan Terbaik dan Terbaru - Berikut ini ialah teladan esai argumentatif ihwal kepemimpinan yang baik. Semoga Esai ini bisa menjadi acuan yang mempunyai kegunaan buat Anda.  

Syarat Mutlak Kepemimpinan yang Baik

Memimpin sebuah organisasi apalagi Negara ialah hal yang sangat susah. Hal ini dikarenakan, tidak tiruana insan yang lahir ke bumi ini mempunyai sifat – sifat seorang pemimpin. Statement di atas sejalan dengan Great Man Theory yang menyampaikan bahwa pemimpin besar tidak dibentuk melainkan dilahirkan. Mereka ialah orang – orang istimewa yang mempunyai talenta alami untuk menjadi seorang pemimpin semenjak mereka lahir. 

Namun pada kenyataannya, Great Man Theory di atas tidak berlaku lagi. Saat ini banyak sekali pemimpin yang tidak mempunyai kualitas sebagai seorang pemimpin. Kebanyakan dari mereka ialah orang-orang yang spesialuntuk mengejar jabatan dan bahan semata, tidak heran jikalau mereka akan melaksanakan banyak sekali macam cara untuk mendapatkannya, contohnya politik uang, pemaksaan, dan lain–lain.

Semestinya, untuk menjadi seorang pemimpin bukanlah dengan cara mengajukan diri sendiri untuk dipilih melainkan dipilih pribadi oleh para anggota. Hal ini menyebabkan orang – orang yang mempunyai kekuasaan dan uanglah yang menjadi pemimpin, sedangkan orang-orang yang mempunyai talenta menjadi seorang pemimpin akan tenggelam, sehingga akan berdampak jelek pada organisasi tersebut lantaran kepemimpinannya yang tidak efektif. Ada beberapa syarat yang harus dimiliki oleh seseorang untuk menjadi seorang pemimpin semoga sanggup tercipta kondisi leadership yang efektif, diantaranya ialah kekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan.

Syarat untuk menjadi seorang pemimpin yang pertama ialah kekuasaan. Apa itu kekuasaan? Kekuasaan ialah otoritas atau kewenangan yang dimiliki oleh pemimpin untuk menggerakkan para anggotanya dalam melaksanakan sesuatu. Menggerakkan tiruana anggota tidaklah praktis lantaran membutuhkan kharisma seorang pemimpin yang besar lengan berkuasa semoga mereka mau mengerjakan kiprah tersebut dengan baik. 

Advertisement
Sebenarnya, tanpa kharisma juga seseorang bisa menggerakkan anggotanya, mereka akan memakai kekuatan memaksa atau pun kekuatan uang. Namun, member atau anggota akan mengerjakannya dengan setengah hati, sehingga alhasil tidak akan terbaik. Oleh lantaran itu, untuk mendapat kekuasaan penuh, seorang pemimpin harus mempunyai kharisma yang kuat, sehingga para anggotanya mau mengikuti mereka.    

Syarat yang kedua ialah kewibawaan. Seseorang yang mempunyai wibawa sebagai seorang pemimpin akan membuat sebuah kepemimpinan yang efektif. Wibawa ialah sifat seseorang yang bisa menghipnotis orang lain untuk hormat dan mengikutinya. melaluiataubersamaini wibawa yang tinggi, bawahan akan hormat dan akan menaati tiruana keputusan atau pun perintah yang dikeluarkan oleh pemimpin. 

Sedangkan, pemimpin yang tanpa wibawa tidak akan mendapat sumbangan dari para anggotanya dan bahkan banyak anggota yang akan memberontak. Akibatnya, kepemimpinan mereka tidak berjalan dengan baik dan mereka sendiri yang akan mengurus organisasi tersebut tanpa menolongan anggotanya. Oleh lantaran itu, wibawa yang tinggi harus dimiliki oleh seorang pemimpin, lantaran jikalau tidak berwibawa mereka tidak akan dipatuhi oleh anggotanya. 

Syarat yang ketiga ialah kemampuan. Kemampuan memimpin mutlak harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Mereka harus tahu bagaimana cara memimpin yang baik. Kemampuan tersebut ibarat daya tahan, kesanggupan, manajerial, dan kecakapan secara teknis maupun sosial yang baik dan lebih dari anggotanya. 

Jika seorang pemimpin mempunyai kemampuan – kemampuan tersebut, maka dipastikan mereka akan menjadi seorang pemipin yang berkarakter dan menjalankan organisasinya dengan baik dan benar, sehingga terciptalah kepemimpinan yang efektif.

Berdasarkan uraian-uraian di atas, sanggup disimpulkan bahwa untuk membuat kepemimpinan yang efektif harus mempunyai tiga macam syarat, yaitu bisa menggerakkan seluruh anggotanya, mendapat sumbangan dari para anggotanya, dan mengetahui bagaimana cara memimpin yang baik.