Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Teks Biografi Sukarno Secara Lengkap

misal Teks Biografi Sukarno Secara Lengkap - Simak rujukan teks terkena biografi mantan Presiden Soekarno di bawah ini.

Profil Soekarno


Nama lahir : Koesno Sosrodihardjo
Nama panggilan : Bung Karno, Soekarno
tempat, tanggal lahir : Surabaya, 6 Juni 1901
Agama : Islam
Jabatan : Presiden Indonesia Pertama (1945 - 1967)
Nama ayah : Raden Soekemi Sosrodihardjo
Nama Ibu : Ida Ayu Nyoman Rai
Nama Istri : Oetari, Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, Kartini Manoppo, Ratna Sari Dewi, Haryati, Yurike Sanger, dan Heldy Djafar
Nama anak : Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra, Taufan Soekarnoputra, Bayu Soekarnoputra, Totok Suryawan, Kartika Sari Dewi Soekarno

 

Biografi Soekarno


Kehidupan kecil dan pendidikan Soekarno

Soekarno atau Bung Karno lahir dari pasangan Raden Seokemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai pada tanggal 16 Juni 1901. Soekarno berasal dari keluarga yang cukup mampu. Ayahnya bekerja sebagai seorang guru di masa pemerintahan colonial Belanda. Soekarno kecil banyak menghabiskan masa kanak-kanaknya bersama sang kakek yang berjulukan Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur. Soekarno pertama kali menempuh pendidikannya di Tulung Agung, tetapi kemudian beliau ikut pindah bersama orang tuanya ke Mojokerto. Di sana ayahnya memasukan soekarno di sekolah tempatnya bekerja yaitu, Eerste Inlandse School. Pada tahun 1911, beliau dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) yaitu sebuah pendidikan dasar pada masa itu sehingga Soekarno bisa masuk ke Hoogere Burger School (HBS) di Surabaya pada tahun 1915 dengan gampang. Pada tahun 1921 Soekarano menuntaskan pendidikannya di Hoogere Burger School, kemudian beliau bersama mitra seangkatannya, Djoko Asmo melanjutkan pendidikannya di Technische Hoogeschool te Bandoeng yang dikala ini menjadi ITB. Soekarno mengambil jurusan tekhnik sipil.

Advertisement
Karier Politik Soekarno

Sesudah pindah ke kota Surabaya, di kota inilah Soekarno bertemu dengan tokoh-tokoh populer yang membangkitkan semangat jiwa nasionalisme dirinya menyerupai Tjokroaminoto, pendiri Sarekat Islam. Dia juga bertemu dengan tokoh-tokoh penting lainnya menyerupai Alimin, Musso, Dharsono, Haji Agus Salim, dan Abdul Muis. Pada tahun diberikutnya, Soekarno mengikuti sebuah organisasi pemuda. Dia mulai aktif di organisasi Tri Koro Darmo yang kemudian beliau ganti menjadi Jong Java (Pemuda Java) pada tahun 1918. Melalui organisasi inilah beliau mulai dikenal oleh orang banyak. Soekarno mengguncang sidang Jong Java dengan berpidato memakai bahasa Jawa. Dia juga yang memprakasai terbitnya surat kabar dalam bahas melayu pada dikala itu.

Saat menempuh pendidikan di kota bandung, Soekarno tinggal bersama sobat erat karib Tjokroaminoto yang ialah anggota Sareakt Islam, Haji Sanusi. Kemudian melalui Haji Sanusi inilah beliau diperkenalkan oleh tiga serangkai yang ialah pemimpin organisasi National Indische Partij yaitu, Ki Hajar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo dan Dr Douwes Dekker. Di kota ini Soekarno mendirikan Algemene Studie Club yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1926.

Karier politiknya yang semakin cemerlang membuat Belanda terancam dan kemudian pada bulan Desember, beliau ditangkap oleh Belanda dan dimasukan di penjara Penjara Banceuy. Pada tahun 1930 Soekarno dipindahkan di penjara Suka Miskin. Selama dipenjara di Suka Miskin, Soekarno menggemparkan Indonesia dengan membuat sebuah Pledoi yang berjudul Indonesia Menggugat. Pada tangal 31 Desember 1931, Soekarno kesudahannya dibebaskan, beliau kemudian bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo) yang ialah potongan PNI.

Namun, Soekarno kembali ditangkap oleh Belanda pada bulan Agustus 1933 dan diasingkan ke Flores. Pada tahun 1938 beliau dipindahkan ke Bengkulu dan bebas pada tahun 1942 setelah masa penjajahan Belanda berakhir. Ketika Jepang menjajah Indonesia, mereka menyadari pentingnya tokoh Soekarno. Mereka mengajak Soekarno dan tokoh penting lainya untuk merencanakan kemerdekaan Indonesia. Dia mulai aktif merumuskan dasar Negara, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pada tahun 1945 setelah Jepang kalah oleh pihak sekutu, terjadilah kejadian rengasdengklok. Soekarno diamankan oleh tokoh-tokoh perjaka pada dikala itu. Mereka memaksa Soekarno untuk segera memprolkamirkan kemerdekaan Indonesia. Hingga pada akhirnya, tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur. Pada tanggal 29 Agustus 1945 Soekarno dan Mohammad Hatta dikukuhkan sebagai presiden dan wakil presdien Indonesia oleh KNIP.

Di masa kepemimpinannya, terjadi sebuah pembrontakan oleh PKI yang disebut dengan G30S/PKI. Akibatnya terjadilah gelombang protes besar dari Mahasiswa. Mereka mengeluarkan Tritura (Tiga tuntutan rakyat) yang salah satunya menuntut pembubaran PKI. Namun, Presiden Soekarno menolaknya. Akibat penolakan tersebut, Karier poitik Soekarno melemah. Lima Bulan kemudian Soekarno menanhadirani Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) dimana isinya memerintahkan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil tindakan yang perlu guna menjaga keamanan pemerintahan dan keselamatan langsung presiden.

Pada tanggal 22 Juni 1966, Soekarno membacakan pidato pertanggungjawabanannya terkena sikapnya terhadap kejadian G30S. Namun, pidato tersebut ditolak oleh MPRS sampai kesudahannya pada 20 Februari 1967 Soekarno menanhadirani Surat Pernyataan Penyerahan Kekuasaan di Istana Merdeka kepada Soeharto.

Kehidupan Pernikahan Soekarno

Kharisma yang dimiliki oleh Soekarno bisa meluluhkan hati para wanita. Dia bahkan pernah berkeluarga dengan 9 orang wanita. Istri-istri Soekarno tersebut antara lain, Oetari (berkeluarga 1921;berpisah 1923), Inggit Garnasih (berkeluarga 1923), Fatmawati (berkeluarga 1943), Hartini (berkeluarga 1952), Ratna (berkeluarga 1962), Haryati (berkeluarga 1963), Yurike Sanger (berkeluarga 1964), Kartini Manoppo, Heldy Djafar (berkeluarga 1966).

Dari pernikahannya, Soekarno mempunyai 11 orang anak. Lima anak yang berjulukan Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, Guruh lahir dari penikahannya dengan Fatmawati, Sedangkah dua orang anak yang berjulukan Taufan dan Bayu ialah anak dari pernikahannya dengan Hartini. Pernikahannya dengan Ratna, Haryati, Kartini Manoppo masing-masing dikaruniai 1 orang anak yaitu Kartika, Ayu, dan Totok.

Kematian Soekarno

Pada hari Minggu, 21 Juni 1970 Presiden Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto, Jakarta. Presiden Soekarno dimakamkan di Blitar, Jawa Timur berdekatan dengan makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Atas meninggalnya Presiden Soekarno ini, pemerintah tetapkan masa berkabung selama tujuh hari.