Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penjelasan Tumpuan Pengembangan Paragraf Dalam Bahasa Indonesia

Penjelasan Pola Pengembangan Paragraf dalam Bahasa Indonesia - Paragraf ialah sekumpulan kalimat yang saling berkaitan dan mempunyai suatu gagasan atau inspirasi pokok yang ingin disampaikan kepada para pembacanya. Suatu paragraf sanggup dikembangkan dengan pola pengembangan paragraf.

Pola pengembangan paragraf sendiri ialah suatu kebijaksanaan sehat atau pemikiran yang menurut data untuk menarikdanunik suatu kesimpulan. Ada dua cara kebijaksanaan sehat untuk berbagi paragraf yaitu kebijaksanaan sehat deduksi dan induksi. Di bawah ini ialah pembahasan lebih lanjut terkena pola-pola pengembangan paragaf tersebut.

 

1. Penalaran Deduksi


Penalaran deduksi ialah proses pengembangan paragraf dimana hal-hal umum dikemukakan terlebih lampau kemudian selanjutnay didukung atau diperjelas dengan hal-hal khusus. Proses kebijaksanaan sehat deduksi terbagi menjadi dua yakni silogisme dan entimen.

1.1 Silogisme

Proses kebijaksanaan sehat silogisme ialah proses penarikan sebuah kesimpulan dengan menghubungkan dua pernyataan yang berlainan. Silogisme tersusun dari dua buah pernyataan yang disebut dengan premis mayor sebagai pernyataan umum, premis minor sebagai pernyataan khusus dan sebuah konklusi atau kesimpulan.

Rumus Silogisme

Premis mayor : Semua A = B
Premis minor  : C = A
Kesimpulan     : C = B

misal :

Silogisme sendiri terbagi menjadi 3 jenis silogisme yaitu:

A. Silogisme kategorial

Proses silogisme ini tersusun oleh premis mayor, minor dan kesimpulan yang bersifat kategoris.

misal:

P1 = Semua karyawan bergelar sarjana
P2 = Budi ialah karyawan
K= Budi bergelar sarjana

P1 = Semua hewan berkaki empat mamalia
P2= Kambing mempunyai 4 kaki
K = Kambing termasuk mamalia

B. Silogisme hipotesis

Silogisme hipotesis ialah silogisme yang premis mayornya berproposisi conditional hipotesis, yaitu bila premis minor menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen, begitu juga dengan sebaliknya.

misal:

P1 = Jika tidak ada oksigen, makhluk hidup mati
P2 = Oksigen tidak ada
K = Jadi, makhluk hidup mati

P1 = Jika ada uang Budi membeli motor baru
P2 = Budi ada uang
K = Jadi, Budi membeli motor baru

C. Silogisme alternative

Silogisme alternative premis mayornya berupa proposisi alternative. Bila premis minornya membenarkan salah satu dari alternative yang ada, maka kesimpulannya akan menolak alterantif lainnya.

misal:

P1 = Budi sedang bermain di daerah Ani atau Joko
P2 = Budi bermain bersama Ani
K = Jadi, Budi tidak bermain dengan Joko

P1 = Ayah ingin menanam Bungan mawar atau melati
P2 = Ayah menanam bunga mawar
K = Jadi, ayah tidak menanam bunga melati

Advertisement
1.2. Entimen

Entimen ialah proses pemendekan silogisme atau disebut juga dengan silogisme yang dipendekan.

Rumus entimen

C = B, lantaran C = A

misal:

Silogisme

P1 = Anak yang rajin selalu mengerjakan Pr
P2 = Budi mengerjakan PR
K = Budi ialah anak yang rajin

Dari silogisme di atas maka entimennya adalah:

Budi selalu mengerjakan Pr lantaran beliau ialah anak yang rajin.

misal-contoh entimen lain:

Anto harus membayar iuran kelas lantaran beliau ialah siswa.
Ayam bukanlah mamalia lantaran ayam tidak berkaki empat.
Budi bukanlah karyawan lantaran beliau tidak bergelar sarjana.

 

2. Penalaran Induksi


Penalaran Induksi atau Induktif ialah suatu proses pengembangan paragraf dengan memakai kebijaksanaan sehat khusus ke umum. melaluiataubersamaini kata lain paragraf yang memakai pola ini dikembangkan dengan menyajikan topik-topik yang khusus kemudian disimpulkan dengan kalimat khusus pada penggalan selesai paragraf.

Proses kebijaksanaan sehat ini sanggup dibedakan menjadi:

2.1. Generalisasi

Proses generalisasi ialah proses kebijaksanaan sehat yang dimulai dari suatu fenomena khusus ke sebuah kesimpulan umum.

misal:

Andi selalu mengerjakan kiprah dari Ibu guru. Dia juga selalu hadir ke sekolah sempurna waktu dan tidak pernah sekalipun hadir terlambat. Apalagi setiap hari senin, beliau selalu hadir 30 menit sebelum kelas dimulai untuk melakukan kiprah piketnya. Andi selalu berpakaian dengan rapih. Dia tidak pernah mengelurakan seragamnya selama di sekolah. Oleh lantaran itu, sanggup dipastikan Andi ialah anak yang sangat rajin.

Narkoba sudah populer di kalangan remaja. Hampir 50% dewasa Indonesia pernah memakai narkoba, dimulai dari heroin hingga ke pil ekstasi. Korbannya pun sudah banyak yang berjatuhan akhir narkoba. Kebanyakan dari mereka tidak tertolong lagi dan meninggal akhir sakau. Oleh lantaran itu, Indonesia ketika ini sedang mengalami darurat narkoba.

2.2 Sebab-Akibat

Sebab akhir ialah proses kebijaksanaan sehat yang diawali dari peristiwa-peristiwa khusus yang dianggap sebagai lantaran dan diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang dianggap sebagi akibat.

misal:

Setiap pulang sekolah Ari tidak pernah belajar. Dia lebih suka bermain dengan kawan-kawannya. Bahkan pada malam harinya beliau selalu begadang hingga larut malam. Tak pernah sekalipun beliau mengulangi pelajaran yang didapatnya di sekolah. Apalagi untuk mengerjakan Pr. Dia selalu menyalin punya kawannya di sekolah. Itulah mengapa Ari tidak naik kelas tahun ini.

Kemarin hujan turun sangat deras. Ribuan meter kubik air menyerupai ditumpahkan dari atas langit. Hujan yang terjadi kemarin juga sangat lama, hampir berlangsung selama 10 jam yang dimulai dari pagi hari hingga larut malam. Hujan deras itu juga disertai dengan angin yang sangat kencang yang tak henti-hentinya bertiup. Tak heran sungai meluap dan terjadi banjir dimana-mana.

2.3. Analogi

Proses kebijaksanaan sehat ini memakai perbandingan suatu benda atau insiden yang mempunyai kesamaan khusus untuk menarikdanunik sebuah kesimpulan bahwa salah satu benda atau insiden tersebut sama dengan benda atau insiden lainnya.

misal:

Umur insan sanggup dikatakan menyerupai umur buku. Buku semakin hari semakin menipis akhir halamannya selalu ditulis dengan memakai tinta hingga ke halaman terakhir. Begitu juga dengan umur insan yang semakin hari semakin berkurang, terisi oleh pengalaman-pengalaman hidup dari lahir hingga maut menjemput.

Menanam kedelai menyerupai merawat seorang anak. Layaknya merawat seorang anak yang membutuhkan kasing akung dan asupan-asupan bergizi biar anak tumbuh menjadi anak yang besar lengan berkuasa dan sehat. Begitu pula dengan menanam kedelai yang memerlukan perhatian khusus menyerupai cara penanamannya hingga pemdiberian pupuk sebagia asupan gizi kedelai biar menghasilkan kedelai yang manis dan berkarakter.