Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Beberapa Wujud Wayang Kreasi Baru

Teater wayang senantiasa mengembangkan bentuk hiburan dan pendidikan. Wayang kulit sangat terkenal dan luwes, mengilhami penciptaan bentuk gres pada era ke-20. Enam diantaranya wayang yang diterima dengan semangat oleh masyarakat yaitu wayang suluh, wayang revolusi, wayang pancasila, wayang kancil, wayang sadat, dan wayang wahyu. Yang menarikdanunik dari tiruana wayang ini yaitu dipakai serbagai masukana (wahana) pendidikan.
Munculnya wayang kreasi gres itu menambah semaraknya dunia pewayangan. melaluiataubersamaini latar belakang dan dasar pemikiran yang tidak sama-beda dalam mencipta wayang, sehingga terkena makna dan nilai bermacam-macam pula. Sumber gubahan dalam mewujudkan wayang kreasi baru, ialah dongeng (lakon), bentuk (wujud), dan wayang Suluh.
Wayang Suluh tercipta setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, pada tahun 1950, gren gres dipergunakan oleh Departemen Penerangan untuk membuatkan penerangan pemerintah sebab pada zaman itu selain radio jarang, jarak terlalu jauh, dan televisi belum ada rakyat masih buta huruf. Seiring dengan perjalanan waktu, bentuk wayang ini berubah menjadi teater rakyat.
Boneka wayang suluh terbuat dari kulit kerbau atau sapi. Sosok tokoh diperlihatkan dalam raut wajah. Boneka-boneka ini menggambarkan laki - laki dan wanita modern yang mengenakan pakaian sehari-hari, pakaian setempat atau pakaian Barat atau tergantung tokoh yang menggambarkan. Pementasan wayang suluh ini diiringi gamelan dengan gubahan modern. Cerita dan tema yang dilakonkan yaitu insiden sehari-hari yang dialami oleh anggota masyarakat, adapula yang diambil dari sejarah mataram, perang Diponegoro, kisah kepahlawanan Suropati melawan Belanda dan sebagainya.
Wayang Revolusi. Masa revolusi (1945-1949) pemerintah nasional Indonesia berjuang dengan memakai banyak sekali cara untuk menerima derma masyarakat. Pemerintah memakai wayang revolusi ini sebagai masukana penerangan.
Boneka dalam wayang revolusi menggambarkan banyak sekali tokoh kontemporer, menyerupai Soekarno, Nehru, Perjuangan revolusi, Belanda dan rakyat. Banyak boneka yang diukir dan dilukis secara nyata, menandakan masyarakat modern. Cerita-cerita wayang revolusi diambil dari insiden kasatmata pengeboman Hirosima, Jepang dan pecahnya pertempuran antara Belanda dan tentara pelajar atau rakyat. melaluiataubersamaini berakhirnya masa revolusi, wayang revolusi tidak lagi terkenal.
Wayang Sadat: Wayang ini ialah wayang kulit kreasi gres yang berdasar pada faham (ajaran) Islam dan berfungsi sebagai sebagai masukana dakwah. Wayang ini diciptakan oleh Suryadi Warnosuharjo, pada tahun 1985. Kata sadat berasal dari kata syahadatain atau ialah kependekan masukana dakwah dan tablig. Cerita wayang sadat berkisar pada masa penyebaran fatwa Islam di Jawa (pada masa dikenalnya para wali demak) sampai masa berdirinya kerajaan mataram. Sumber ceritanya berasal dari Serat Babad Tanah Jawi dan Serat Babad Demak.
Wujud wayang sadat masih berdasar pada wayang kulit purwa, baik atribut sistem stilasinya. Hanya saja kepingan muka dan tanggan serta irah-irahan (ikat kepala) menerima beberapa gubahan, maka dari jenis wayang ini hampir sama dengan wayang suluh atau ialah penggambaran insan dari samping dengan atribut sorban, jubah, gamparan (sepatu) menyandang keris dan lain sebagainya.
Wayang Pancasila: Salah satu dari beberapa bentuk wayang kulit yang diciptakan setelah kemerdekaan oleh Harsono Hadi Soeseno yaitu wayang pancasila. Dalam wayang pancasila pendawa lima dari Mahabarata menjadi lambang lima sila dasar negara Indonesia.
Wayang kancil: Wayang kancil diciptakan sekitar tahun 1924 atau 1925 oleh Bolim, seorang masyarakat negara Indonesia keturunan Cina dari Surakarta. melaluiataubersamaini kalimat yang sudah dimengerti dongeng wacana kancil yang cendekia dan sangat masyhur selain menghibur dan mendidik pendengarnya, juga mempersembahkan pesan moral, bahkan membuat Koreksi sosial melalui tokoh-tokoh binatang yang sanggup berbicara.
Wayang Wahyu: Teater wayang kulit jenis ini diciptakan tahun 1957 oleh Timotheus Mardji Wignyasoebrata dipergunakan untuk mengajarkan fatwa agama Katholik. melaluiataubersamaini mengambil dongeng perjanjian usang dan pejanjian baru, serta ienteng musik gamelan dengan nada diatonis musik gereja.
Kesenian khususnya yang berafiliasi dengan perkembangan wayang, adanya impian terkena perkembangan wayang di masa menhadir. Hal ini tidak saja dipengaruhi oleh keindahan dan ketertarikan untuk mengetahui lebih mendalam wacana wayang kemunculan wayang kreasi gres akan diikuti pula wacana cita rasa yang kemungkinan sesuai dengan jiwa dan cita rasa generansi muda kini.
®
Kepustakaan:
Edi Sedyawati, Seni Pertunjukan, (Jakarta: Grolier Internasional, 2002). Sunarto, Seni Gatra Wayang Kulit Purwa, (Semarang: Dahara Prize, 1997).