Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Indikasi Gangguan Psikologis Berdasarkan Kartini Kartono

Keberadaan jiwa seseorang akan sanggup diketahui melalui sikap, sikap atau penampilannya yang dengan fenomena itu seseorang sanggup dinilai atau ditafsirkan bahwa kondisi kejiwaan atau rohaniyah dalam keadaan baik, sehat dan benar atau tidak.
Menurut Kartini Kartono, indikasi gangguan psikologis atau kejiwaan, yaitu ketidakmampuan individu dalam menghadapi realitas, yang membuahkan banyak konflik mental pada dirinya. Biasanya penderita yang tidak sehat mentalnya yaitu individu yang tidak bisa atau sengaja tidak mau memikul tanggung tanggapan kedewasaan.
Akibat-akibat jelek yang akan ditimbulkan oleh sikap, sifat dan sikap yang tidak sehat secara psikologis dalam perspektif Islam yaitu padamnya dan lenyapnya Nur Ilahiyah yang menghidupkan kecerdasan hakiki dari dalam diri seorang hamba, sehingga ia sangat susah melaksanakan adaptasi, baik dengan lingkungan vertikalnya maupun lingkungan horisontalnya.
Indikasi-indikasi yang menunjukan sudah kehilangnya Nur Ilahiyah yang menerangi kecerdasan-kecerdasan hakiki yang fitrah itu antara lain;
Pertama, Jiwa kehilangan power dan energi untuk mendorong melaksanakan perbuatan, tindakan dan usaha dalam rangka menegakkan sikap, sikap dan potensi ketenangan kedamaian dan sopan santun. Akal fikiran sudah kehilangan power dan energi untuk merenungkan, memikirkan dan menganalisa diam-diam ayat-ayat Allah, baik yang tertulis dalam al-Quran maupun yang tertulis diseluruh alam semesta
Kedua, Qalbu (hati yang lembut) sudah kehilangan power dan energi untuk menanggap dan mendapatkan hidayah, irsyad, firasat dan ilham, bahkan ia tidak sanggup menampakkan ayat-ayat dan diam-diam ketuhanan secara kesysyaf (penyingkapan alam gaib)
Ketiga, Inderawi kehilangan power dan energi untuk menangkap obyek dan hakekat lahiriyah ayat-ayat Allah, hakikat fenomena dan insiden yang berada terjadi di lingkungannya
Keempat, Jasad kehilangan power dan energi untuk tegak bangun kokoh dalam mengaplikasikan perbaikan, kebenaran kemanfaatan dan keselamatan yang hakiki, akan tetapi justru jasad sangat kokoh dan berpengaruh kalau berdiri.
®
Kepustakaan:
Kartini Kartono, Hygiene Mental, (Mandar Maju, Bandung 2000). Kartini, Kartono, Hygiene Mental dan Kesehatan Mental dalam Islam, (Mandar Maju, Bandung, 1989).