Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Locus Of Control Dalam Psikologi

Locus of control disebut juga dengan sentra kendali. Locus of control ialah salah satu aspek karakteristik kepribadian. Konsep Locus of control pertama kali diajukan oleh Rotter menurut teori mencar ilmu sosialnya. Menurut Rotter, bahwa intinya konsep locus of control menawarkan pada keyakinan atau harapan-harapan individu terkena sumber penyebab dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupnya, yaitu kejadian-kejadian yang terjadi pada dirinya dikendalikan oleh kekuatan dari dalam dirinya atau dari luar dirinya.
Pendapat itu diperkuat oleh Petri yang menyampaikan bahwa locus of control ialah konsep yang secara khusus berafiliasi dengan cita-cita individu terkena kemampuannya untuk mengendalikan penguat yang menyertai perilaku.
Pendapat lain yang dikemukakan oleh Baron dkk, sebut bahwa locus of control ialah salah satu aspek karakteristik kepribadian yang dimiliki setiap individu, mempengaruhi cita-cita dan tingkah lakunya dalam menghadapi lingkungan. Setiap sikap insan dipengaruhi oleh persepsi terhadap hasil yang dicapai, yang sanggup menjadi faktor penguat atau pelemah untuk sikap selanjutnya.
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang sanggup membangun suatu keyakinan menurut pengalaman-pengalamannya, bagaimana caranya sanggup mencapai prestasi. Ada yang menganggap bahwa hasil yang diperoleh ditentukan oleh unsur-unsur atau kekuatan dari luar dirinya, yaitu nasib atau akhir imbas kekuatan yang ada diluar dirinya. Keyakinan yang beranggapan bahwa hasil yang diperoleh yaitu akhir dari usaspesialuntuk sendiri digolongkan sebagai sentra kendali internal, Sedangkan pandangan yang kedua yaitu bahwa hasil yang didapatkan yaitu akhir dari imbas luar atau alasannya yaitu nasib digolongkan sebagai locus of control eksternal.
Didasarkan pada tinjauan teoritis, locus of control ialah unsur kepribadian. Unsur tersebut tumbuh dan berkembang dari latar belakang kehidupan seseorang. Thorpe mengemukakan bahwa Lingkungan keluarga ikut mempengaruhi dan membentuk pengalamannya. Latar belakang yang mantap mempengaruhi suasana psikologis yang sangat penting dalam perkembangan kepribadian.
Perkembangan kepribadian yang mantap pula menjadi dasar dari terbentuknya pembiasaan diri yang mantap pula. Orang yang mempunyai konsep diri tinggi, mengalami situasi perkembangan psikologis lebih ajeg. Situasi lingkungan yang mendukung rasa aman, memdiberi kepuasan dan mendorong motivasi untuk mencapai suatu prestasi, hal ini juga ialah ciri orang yang mempunyai locus of control internal. Mereka sanggup memanfaatkan situasi lingkungan untuk mendapat prestasi dan kemampuan, sehingga dalam menghadapi suatu tantangan, orang-orang dengan ciri tersebut lebih berhasil menyesuaikan diri.
Perbedaan orientasi locus of control seseorang akan mempengaruhi evaluasi terhadap kejadian atau situasi yang sedang dihadapi, contohnya sikap seksual pra nikah, yang selanjutnya mempengaruhi cara mereka mengatasi persoalan atau biasa disebut coping behaviour. Makara kekerabatan seksual pra nikah akan dihadapi dengan cara yang bermacam-macam, sesuai dengan kepribadian masing-masing.
®
Kepustakaan:
Baron . Byrne . D , Social Psycology: Understanding Human Interaction, (Eight Edition, United State of Anerica: Allin and Bacon Inc). Petri, H.L, Motivation: Theort and Recearch, (Wadsworth Publishing: California, 1980). Thorpe, L.P, The Psychology of Mental Health, (New York: The Ronald Press Company, 1960).