Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Motif Pendorong Sikap Manusia

Referensi diberikut ini mengemukakan uraian terkena motif yang ada pada insan sebagai faktor pendorong dari prilaku manusia.
Motif Kekuasaan
Merupakan kebutuhan insan untuk memanipulasi insan lain melalui keunggulan-keunggulan yang dimilikinya. Clelland menyimpulkan bahwa motif kekuasaan sanggup bersifat negatif atau positif. Motif kekuasaan yang bersifat negatif berkaitan dengan kekuasaan seseorang. Sedangkan motif kekuasaan yang bersifat konkret berkaitan dengan kekuasaan social.
Motif Berprestasi
Merupakan impian atau kehendak untuk menuntaskan suatu kiprah secara sempurna, atau sukses didalam situasi persaingan (Chelland). Menurut dia, setiap orang memiliki kadar (needs for achievement) yang berlainan. Karakteristik seseorang yang memiliki kadar needs for achievement yang tinggi (high achiever) yaitu :
  1. Risiko moderat (Moderate Risks) yaitu menentukan suatu resiko secara moderat
  2. Umpan balik segera (Immediate Feedback) yaitu cenderung menentukan kiprah yang segera sanggup mempersembahkan umpan balik terkena kemajuan yang sudah dicapai.
  3. Kesempurnaan (Accomplishment) yaitu bahagia dalam pekerjaan yang sanggup mempersembahkan kepuasaan pada dirinya.
  4. Pemilihan kiprah yaitu menuntaskan pekerjaan yang sudah dipilih secara tuntas dengan perjuangan maksimum sesuai dengan kemampuannya.
Motif Untuk Bergabung
Menurut Schachter motif untuk bergabung sanggup diartikan sebagai kebutuhan untuk berada bersama orang lain. Kesimpulan ini diperoleh oleh Schachter dari studinya yang mempelajari hubungan antara rasa takut dengan kebutuhan berafiliasi.
Motif Keamanan (Security Motive)
Merupakan kebutuhan untuk melindungi diri dari kendala atau gangguan yang akan mengancam keberadaannya. Di dalam sebuah perusahaan misalnya, salah satu cara untuk menjaga biar para karyawan merasa kondusif di hari tuanya kelak, yaitu dengan mempersembahkan jaminan hari tua, pesangon, asuransi, dan sebagainya.
Motif Status (Status Motive)
Merupakan kebutuhan insan untuk mencapai atau menduduki tingkatan tertentu di dalam sebuah kelompok, organisasi atau masyarakat. Parsons, spesialis sosiologi menyimpulkan adanya beberapa sumber status seseorang yaitu :
  1. Keanggotaan di dalam sebuah keluarga. Misalnya, seorang anggota keluarga yang memperoleh status yang tinggi oleh sebab keluarga tersebut memiliki status yang tinggi di lingkungannya.
  2. Kualitas perseorangan yaitu karakteristik fisik, usia, jenis kelabuin, kepribadian.
  3. Prestasi yang dicapai oleh seseorang sanggup menghipnotis statusnya. Misalnya, pekerja yang berpendidikan, berpengalaman, memiliki gelar, dsb.
  4. Aspek bahan sanggup menghipnotis status seseorang di dalam lingkungannya. Misalnya, jumlah kekayaan yang dimiliki oleh seseorang.
  5. Kekuasaan dan kekuatan (Autoriry and Power).
®
Kepustakaan:
Bimo walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Andi, Yogyakarta, 2004). Irwanto, Psikologi Umum, (Prenhallindo, Jakarta, 2002).