Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pandangan Psikoanalisa Freud Seputar Struktur Kejiwaan

Psikoanalisa freud mempunyai beberapa pandangan seputar struktur kejiwaan manusia, pandangan dalam psikoanalisa Freud ini dirangkum dalam rujukan diberikut:
Pandangan Freud wacana Sifat Manusia
Pandangan Freudian wacana sifat insan intinya pesimistik, deterministik, mekanistik dan reduksionistik. Menurut Freud insan dideterminasi oleh kekuatan-kekuatan irasional, motivasi-motivasi tidak sadar, kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan biologis, dan naluriah, dan oleh peristiwa-peristiwa psikoseksual yang terjadi selama lima tahun pertama dari kehidupan.
Manusia dipandang sebagai sistem-sistem energi. Dinamika kepribadian terdiri dari cara-cara energi psikis di bagikan kepada id, ego dan super ego.
Freud juga menekankan tugas naluri-naluri. Segenap naluri bersifat bawaan dan biologis. Freud menekankan naluri-naluri seksual dan impuls-impuls agresif. Freud menilai tingkah laris sebagai dideterminasi oleh hasrat memperoleh kesenangan dan mengindari kesakitan. Manusia mempunyai naluri-naluri kehidupan maupun naluri-naluri kematian. Menurut Frued, tujuan segenap kehidupan yaitu kematian, kehidupan tidak lain yaitu jalan melingkar kearah kematian.
Pandangan Freud wacana Kesadaran dan Ketidaksadaran
Freud mengumpamakan jiwa insan itu dengan sebuah pegunungan es di tengah laut. sepertiyang diketahui, maka yang nampak dari permukaan bahari spesialuntuklah bab yang sangat kecil saja dari pegunungan es tersebut, yaitu bab puncaknya. Dalam hal jiwa seseorang maka yang nampak dari luar spesialuntuk sebagian kecil saja, yaitu alam kesadaran. Bagian yang terbesar dari jiwa seseorang tidak sanggup dilihat dari luar dan ini ialah alam ketidaksadaran. Antara kesadaran dan ketidaksadaran terdapat suatu perbatasan yang disebut prakesadaran (precounsciousness). Dorongan-dorongan yang terdapat dalam alam prakesadaran ini sewaktu-waktu sanggup muncul kedalam kesadaran.
Pandangan Freud wacana Perkembangan Kepribadian
Freud secara membagi tingkat-tingkat perkembangan seseorang kedalam beberapa fase. Tingkat perkembangan itu akrab sekali hubungannya dengan perkembangan kehidupan seksuil dan risikonya disebut sebagai psychosexual development. Psychosexual development mencakup tiga fase yaitu, fase oral, fase anal, fase genital.
Fase oral yaitu fase yang paling pertama dalam perkembangan psykoseksuil seseorang. Kepuasan-kepuasan seksuil pada fase ini terutama didapat secara oral (oral berarti mulut) yaitu contohnya dengan menghisap jempol, menetek dan sebagainya.
Fase yang diberikutnya yaitu fase anal. Pada fase ini kepuasan seksuil terutama diperoleh dari kegiatan-kegiatan disekitar tempat anus. Kalau seorang cukup umur mengalami fiksasi atau regresi pada fase ini, maka ia akan menjadi keras kepala.
Fase yang terakhir dari perkembangan psikoseksual yaitu fase genital. Kepuasan-kepuasan seksuil terutama diperoleh melalui alat-alat kelabuin atau genetalia. Fase ini ialah fase yang pada umumnya terdapat pada orang-orang dewasa.
KR3FF7VUX4FE
®
Kepustakaan:
Gerald Corey, Theory and Practice of Counseling and Psychoterapy, diterjemahkan oleh E.Koeswara dengan judul Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi, (Refika Aditama, Bandung, 2003).