Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Jenis, Dan Tahapan Konsentrasi

Konsentrasi ialah langkah pertama menuju meditasi. Konsentrasi yaitu atensi atau perhatian; ia yaitu suatu proses keterjagaan mental dan proses pengendalian substansi mind (alam pikiran). Berserius berarti memseriuskan kesadaran pada satu subjek atau objek tanpa mengalihkan sedikitpun perhatian kesuatu yang lain.
Dalam segala hal ada dua jenis serius. Pertama, serius otomatis dan serius disengaja. Konsentrasi otomatis ditemukan pada setiap orang yang tidak mengetahui bahwa mereka berserius, meskipun mereka melakukannya. Mereka berserius secara otomatis. Sedangkan serius disengaja diajarkan oleh pemikir, filosof dan orang-orang meditatif. Keseluruhan mistisisme, esoterisme, didasarkan pada gagasan serius. Kedua, serius mistikal sanggup dibagi menjadi empat tingkat yang tidak sama, yaitu serius; yang kedua yaitu kontemplasi; yang ketiga yaitu meditasi; yang keempat yaitu realisasi.
Definisi tingkat yang pertama yaitu meletakkan pikiran pada satu objek. Seharusnya orang tidak mengseriuskan suatu objek yang hadir begitu saja, lantaran apa yang orang seriuskan akan mempersembahkan efek kepada dirinya. Ketika orang mengseriuskan objek mati, ia memdiberi efek dengan mematikan jiwa; saat orang mengseriuskan objek hidup, biasanya mempersembahkan efek yang hidup. Rahasia pemikiran tiruana nabi dan jago gaib ditemukan pada hal ini.
Konsentrasi ini dicapai dengan tiga cara yang tidak sama. Teknik pertama yaitu dengan aksi. Orang melaksanakan gerakan tertentu atau melaksanakan agresi yang memmenolong nalar berserius pada satu objek tertentu. Teknik yang kedua yaitu dengan menolongan kata-kata. melaluiataubersamaini pengulangan kata-kata tertentu, orang berguru memikirkan suatu objek secara otomatis. Teknik yang ketiga yaitu dengan menolongan memori. Orang ynag berserius dengan cara ini, beliau berusaha mengumpulkan benda-benda di memorinya, dan dengan mereka beliau menyusun objek supaya bisa berserius pada sesuatu yang diinginkannya.
Kedua tingkatan kontemplasi. Kontemplasi spesialuntuk sanggup dilakukan jikalau seseorang yang sudah cukup ahli, lantaran kontemplasi bukan pada objek, tetapi pada wangsit (gagasan). Bagian ketiga dari serius yaitu meditasi. Pada tingkat ini seseorang hingga pada tahap komunikatif. Seseorang mulai berkomunikasi dengan kehidupan diam, dan secara alami komunikasi akan terbuka pula dengan kehidupan material, kehidupan yang bersuara (audible). Itulah sebabnya, pada tahap ini seorang insan akan menyadari bahwa kedua kehidupan, kehidupan terluar dan kehidupan terdalam, pada kenyataannya yaitu komunikatif dalam segala hal. Lalu beliau mulai mempelajari apa yang tak akan pernah dipelajari melalui pengkajian ataupun dari buku-buku. Kehidupan membisu ialah guru terbesar dalam kehidupan, dan beliau mengetahui tiruana hal. Dia tak spesialuntuk bisa mengajar, tetapi beliau juga mempersembahkan kedamaian, kenikmatan, kekuatan dan keselarasan yang membuat hidup lebih indah.
Tahap realisasi ialah hasil dari ketiga tingkatan sebelumnya. Pada tahap ketiga, pengalaman insan mengejar meditasi, tetapi pada tingkat ini, meditasilah yang mengejar manusia. melaluiataubersamaini kata lain seorang biduan tak lagi menyanyikan lagu, tetapi lagulah yang menyanyikan biduan. Tingkat keempat ini yaitu sejenis perluasan kesadaran, pemaparan jiwa, penyelaman mendalam bersama diri sendiri, berkomunikasi dengan setiap atom keberadaan kehidupan seluruh dunia. Tahap ini yaitu kesadaran kasatmata yang membentuk pemenuhan tujuan kehidupan. Adapun empat unsur yang mendasari pembangkitan respons relaksasi ialah pertama, lingkungan yang tenang. Seseorang harus “memutuskan” tidak spesialuntuk godaan dari dalam, tetapi juga godaan-godaan dari luar. Sebuah ruangan atau kawasan ibadah yang tenang mungkin memenuhi syarat.
Kedua, menetapkan satu objek untuk memusatkan perhatian objek ini bisa berupa kata atau pengulangan bunyi (misalnya dalam agama Islam diistilahkan dengan zikir). Menatap satu simbol; berserius pada suatu perasaan tertentu. Misalnya memusatkan perhatian pada pengulangan suku kata akan memmenolong mengosongkan pikiran.
Ketiga, perilaku pasif (pasrah). Ini ialah pengosongan tiruana pikiran dan godaan dari benak seseorang. Dan unsur yang keempat yaitu posisi nyaman. Seseorang harus dalam posisi nyaman yang akan menciptakannya tetap pada posisi yang sama selama paling tidak dua puluh menit. Relaksasi yaitu upaya menjadi relaks, bukan spesialuntuk badan fisik tetapi juga batin. Berkaitan dengan dilema ini Herbert Benson (2000) mengemukakan sebuah teori yang disebut Relaxation Response yaitu kondisi rileks yang ditimbulkan sebagai respon dari tes meditasi.
®
Kepustakaan:
T. Saradayrian, The Power Of Mind Menguak Rahasia Kekuatan Pikiran Anda, terj. T.P. Singgih Riyanto, dkk., (Delphi Publisher, 2004). Hazrat Inayat Khan, The Hert Of Sufism, terj. Andi Haryadi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002). Hazrat Inayat Khan, Dimensi Spiritual Psikologi, terj. Andi Haryadi, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2000).